12

6.3K 180 0
                                    

"k-kak?"

"hm" bagas hanya berdehem menjawab panggilan acha, karena saat ini dia sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"acha mau pulang" bagas menutup laptop mahalnya dengan kasar dan langsung menatap acha yang menunduk.

"apa?"

"acha mau p-pulang" cicitnya.

"kenapa"

"acha gasuka di rumah sakit kak" bagas diam. "lagi pula acha udah sembuh kok kak" acha menampilkan senyum manisnya dengan bibir yang masih setengah pucat.

"kenapa senyumnya manis sekali"

"khem"
"oke"

Acha makin melebarkan senyumnya yang membuat jantung bagas makin berdegup kencang.

"sial jantung gua kenapa"

"jangan senyum!" Acha terkejut saat bagas menyuruhnya untuk tidak tersenyum.

"k-kenapa kak?"

"kamu jelek kalo senyum" acha malah makin menampilkan senyum manisnya yang lebar, lalu bagas pergi keluar untuk menemui dokter.

Saat ini suster sedang mencabut infusan yang berada di tangan acha, acha sudah diperbolehkan pulang asalkan harus banyak istirahat.

Bagas menghela nafas panjang karena acha tertidur saat ingin pulang, jadi bagas terpaksa menggendong acha ala bridal style menuju parkiran mobil.

"lah bagas kok acha dibawa pulang?" Bagas sedang menggendong acha untuk dibawa ke kamarnya, diikuti oleh laura.

"iya mah" bagas membuka pintu kamar dengan kakinya lalu menidurkan acha di ranjang besarnya.

"kan belum sembuh gas"

"dia yang minta, bukan bagas"

"tapi-"

"ah udalah mah bagas cape mau mandi" laura mengangguk.

"si alex mana"

"main sama temennya" bagas berdecak.

"disuruh bawain baju ganti malah main, awas aja" bagas memasuki kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya, sedangkan laura hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan anaknya yang berubah karena masa lalunya.

Laura mendekati ranjang yang sedang acha tiduri.

"nak, tolong bawa bagas keluar dari masa lalu nya yah. mamah percaya sama kamu" laura mengelus rambut panjang acha yang sedang tertidur lalu keluar dari kamar bagas.

Acha terbangun dari tidurnya pas-pasan dengan bagas yang keluar dari kamar mandi.

"kok acha disini ya"

"enak tidurnya?" Acha menengok kearah bagas yang habis mandi karena rambutnya yang basah.

Acha sadar jika dia sedang tertidur di kasur milik bagas, dan langsung saja bangkit dan berdiri di karpet yang biasa dia tempati untuk tidur.

"m-maaf kak" bagas tidak merespon, dia hanya melengos pergi untuk memakai pakaiannya dan pergi keluar kamar.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun bagas belum balik juga ke kamarnya.

"kak bagas kemana ya"
"apa dia marah sama acha?" Acha melihat kearah jendela besar yang ada di kamar bagas, yang langsung menyuguhkan pemandangan depan rumah.

"acha cari deh" acha turun kebawah untuk mencari bagas.

"cha, mau kemana" acha menengok kearah seseorang yang memanggilnya, ternyata oma sarah.

"acha mau nyari kak bagas oma hehe"

"emang bagas kemana sayang?" Acha menggeleng sambil menatap sarah dan membuat sarah tersenyum maklum.

"kamu baru saja pulang, kamu istirahat saja cha"

"acha mau nyari kak bagas oma"
"kak bagas udah makan belum oma?" Sarah tersenyum hangat karena ternyata istri dari cucu pertamanya ini sangat perhatian.

Fyi, sarah hanya mempunyai 1 anak yaitu laura.

"sepertinya belum"

"oma tau kak bagas dimana?"

"coba kamu ke ruang kerja nya yah"

"di kantor?" sarah terkekeh karena ternyata acha tidak tau dirumah ini ada beberapa ruang kerja milik bagas dan hendri.

"kok oma ketawa?"

"tuh" sarah menunjuk satu ruangan berpintu hitam "itu ruang kerja bagas, kalo yang itu" sarah menunjuk ke sisi lain pintu berwarna coklat "itu ruang kerja hendri, papah mu" acha tersenyum lalu mengangguk.

"makasih ya oma, kalo gitu acha kesana dulu" sarah mengangguk lalu memperhatikan acha yang berjalan semangat kearah ruang kerja bagas.

"bawa bagas keluar dari masa lalu nya ya nak" batin sarah.

Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang