71

4.7K 117 2
                                    

"mah, acha izin pulang dulu yah sebentar"

"iya cha, kamu bersih-bersih dulu ya" acha mengangguk sambil tersenyum, namun senyuman itu berbeda dari biasanya. senyumannya sangat dalam dan penuh arti.

Acha memeluk laura dengan erat dan dibalas pelukan hangat.

Sarah sudah pulang terlebih dahulu, jadilah yang disini hanya ada bi minah, alex dan laura.

Bintang juga pulang untuk mengurus sesuatu bersama hendri.

Naura akan acha bawa pulang untuk sekarang. karena... entah karena apa, sebenarnya acha kasihan pada naura yang harus tidur di rumah sakit.

Acha menggendong naura dan mulai melangkah keluar ruangan tunggu itu.

Sudah terhitung lima hari bagas dirawat dan kemarin dokter bilang jika semua ginjal yang tersedia di rumah sakit ini tidak cocok dengan bagas.




Setelah acha sampai rumah, dia menidurkan naura di kasurnya sedangkan acha akan membersihkan tubuhnya.

Acha menatap dirinya dipantulan cermin kamar mandi.

"mas bagas harus bangun, mas bagas gaboleh pergi" gumam acha.

Tes

Satu air mata menetes lagi, sudah lima hari acha menangisi bagas sampai-sampai dia merasa air matanya sudah terkuras habis.

"semoga ini keputusan yang baik" yakin acha.




Beberapa hari kemudian...

"ada kabar baik bu, ada seorang yang rela mendonorkan ginjalnya untuk pak bagas." mereka semua merasa sedikit lebih lega.

"apakah orang itu masih hidup?"

"iya, masih" mereka semua terkejut, ginjal bagas rusak dua-duanya, berarti orang itu akan memberikan kedua ginjalnya untuk bagas.

"tapi dok, apakah orang itu sedang membutuhkan uang? sampai-sampai dia menjual ginjalnya untuk bagas?"

"ah tidak pak, orang itu tidak menjual ginjalnya"

"lalu?"

"orang itu memberikan ginjalnya secara cuma-cuma untuk pak bagas"

"siapa orangnya?"

"maaf pak, bu, orang tersebut tidak ingin identitas nya di beri tahu sebelum melakukan transplantasi ginjal"
"jadi, jika bapak dan ibu setuju kita akan melakukan transplantasi ginjal nya besok malam"
"oh ya, ginjal orang itu ternyata cocok dengan bagas karena kita sudah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu"

"selama ini tidak ada ginjal yang cocok untuk bagas dok"

"iya pak, buk"

"biarkan kita berfikir dulu ya dok"

"baik pak, buk. kalau sudah ada keputusan tolong beri tahu saya secepatnya, saya permisi" dokter itu undur diri dari hadapan laura dan hendri.

"saya sudah tidak tahan lagi berbicara tentang ini pada mereka"  batin dokter laki-laki itu sambil berjalan dan sambil menghapus air matanya yang menetes.

"pah, kenapa orang itu kasih ginjalnya secara cuma-cuma untuk bagas?"

"papah juga gatau mah, kita harus bicara dengan yang lain dulu" laura mengangguk lalu masuk kedalam ruangan tunggu yang sudah ada semua orang sedang berkumpul.



"dokter bilang apa laura?" tanya sarah.

"dokter bilang, ada yang mendonorkan ginjalnya untuk bagas oma"

"apakah ginjalnya cocok dengan bagas?"

"dokter bilang ginjalnya cocok karena sudah melakukan pemeriksaan"

"lalu, berapa biaya yang orang itu mau?"

"orang itu tidak ingin dibayar, dia memberikan ginjalnya secara cuma-cuma"

"hah? orangnya siapa mah? udah mati?" tanya alex.

"kata dokter orangnya tidak ingin identitas nya diketahui sebelum melakukan transplantasi, dan orangnya masih hidup"

"masih hidup?" beo bintang dan diangguki oleh laura.

"iya, papah bingung harus apa sekarang" ujar hendri.

"cha, menurut kamu gimana tentang ini?" acha tersenyum sambil mengelus rambut naura yang tertidur di pelukannya.

"menurut acha, gapapa pah. karena acha mau mas bagas balik lagi dan kembali sehat" ujar acha sambil tersenyum.

"menurut kamu bin?"

"bintang ngikut aja pah" acha tersenyum.

"kamu lex?"

"alex juga ngikut aja"

"oma? bagaimana?"

"oma ingin cucu oma sehat kembali dan bisa berkumpul sama-sama" hendri menghembuskan nafasnya.

"baik, kalau begitu kita akan menyetujui ini semua" acha tersenyum dan mengangguk ke arah hendri.

"kapan operasinya berjalan pah?" tanya alex

"besok malam"





"acha?" acha tersenyum saat melihat bela yang memakai baju tahanan.

Bela langsung memeluk acha dengan erat.

"hiksss acha maafin aku"
"aku tau aku salah tolong maafin semua kesalahanku cha" acha ikut menitihkan air matanya.

Berat, sangat berat sekali untuk memaafkan orang yang telah membuat dirinya harus kehilangan sosok bagas.

"iya bela, acha udah maafin bela" bela menatap tidak percaya pada acha, mengapa ada manusia sebaik ini?

"beneran?" acha mengangguk.

"makasihh achaa" acha membalas pelukan bela, saat bela memeluknya lagi.





"baik, kami harus masuk kedalam untuk melakukan transplantasi ginjal, kalian tunggu disini dan berdoa supaya semuanya berjalan dengan lancar"

"lakukan yang terbaik dok"

"itu pasti pak, saya permisi" mereka semua mengangguk.

"mah.."

"iya cha?"

"acha nitip naura ya, acha mau ambil susu naura di rumah"

"malem-malem gini?"

"iya mah"

"kenapa ga beli aja?"

"emm, acha juga sekalian mau ambil barang-barang mas bagas buat nanti kalau mas bagas udah sembuh"

"ayok cha gue anter" ajak bintang.

"gausah bin, acha bisa sendiri kok sama supir"

"kan ada gue, kenapa harus sama supir?"

"ya acha maunya sama supir hehe"

"sudah-sudah, cha kamu yakin gamau dianter bintang?"

"gausah mah, acha bisa sendiri kok"
"kalian tungguin mas bagas ya, nanti kalau ada kabar apa-apa kabarin acha" acha memeluk laura, sarah, dan hendri secara bergantian.

Dengan tiba-tiba, acha juga memeluk alex dan bintang.

"acha pamit dulu, acha nitip naura ya mah"

"iya cha, hati-hati ya" acha mengangguk sambil tersenyum.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"








Vote nya dong!
Thankyou

































ENDING AKAN DI UP NANTI MALAM JAM DELAPAN YEYYY😽

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang