54

5.8K 144 0
                                    

Semua orang sedang ke kantin untuk makan siang, hendri juga tiba-tiba sekali sudah pulang katanya ingin melihat acha yang sedang mengandung cucunya.

Sekarang, hanya ada acha dan bagas yang berada di dalam kamar rumah sakit.

Acha mengelus perutnya yang masih datar.
"kenapa kamu datang secepat ini? aku belum siap"
"tapi apa yang bisa aku lakukan selain menjaga kamu"
"kamu tenang aja, aku janji bakal jaga kamu sampai kamu lahir sayang"
"walaupun nantinya aku bakal milih jalan hidupku sendiri" batin acha.

Bagas melihat acha yang hanya diam memandang kosong ke arah perutnya yang datar.

"ekhem" acha menengok kearah bagas yang berdeham.

"apa liat-liat?" acha menggeleng pelan.

"kak, barang-barang acha gimana?"

"orang suruhan saya sudah menangani"

"makasih"

"hm"
"oh ya" acha menatap bagas yang berdiri dan berjalan menuju ranjang nya.

"jaga janin itu"

"sebelum kak bagas suruh, acha bakal jaga janin ini"

"bagus deh" bagas kembali duduk di sofa sambil menunggu daniel yang sedang mengambil nasi padang nya di mobil.

Cklek

Daniel memasuki ruangan acha dan terlihat bagas yang sedang menonton tv.

"LAMA BANGET!" semua orang juga masuk kedalam ruangan acha kecuali hendri yang balik lagi ke kantor sehabis makan siang.

"sorry gas tadi gua disuruh ikutan makan" ya, daniel memang dipaksa laura untuk ikut makan di kantin.

"sini" daniel memberikan bungkusan nasi padang dengan semua lauk di dalamnya.

Bagas membuka bingkisan itu dengan mata yang berbinar.

Tapi saat bingkisan itu dibuka, tiba-tiba

Wlekkk
Wlekkk
Wlekkk

Acha mual, entah mengapa dia tidak suka bau dari nasi padang yang akan bagas makan itu.

"cha, kamu kenapa sayang" panik laura.

"acha mual mah wlekk" acha mencoba turun dari kasurnya untuk ke kamar mandi.

"mamah bantu ya"

"hati-hati laura" ingat sarah.

Acha mengeluarkan muntahannya, namun entah mengapa yang keluar hanya cairan-cairan bening saja.

"keluarin aja semua cha" laura dengan setia memijat pelan leher bagian belakang acha.

Wlekkk
Wlekkk

"ga ada yang keluar mah" lirihnya.

Acha berbalik menghadap laura setelah membasuh mulutnya.

"astaga pucet banget" panik laura.

"BAGAS SINI KAMU" bagas belum makan, dia bingung mengapa acha muntah-muntah.

Bagas segera masuk kedalam kamar mandi saat mamahnya memanggil.

"gendong acha ke kasur ya, dia pucat" bagas melihat kearah acha yang menumpukkan tangannya di wastafel.

Tanpa basa-basi, bagas menggendong acha ala bridal style menuju kasur.

Dengan sigap acha melingkarkan tangannya ke leher bagas agar tidak terjatuh.

Acha tersenyum dalam gendongan bagas, dia merasa bahagia walaupun bagas belum mencintainya tapi semoga dengan kehadiran anak ini bagas akan mencintainya.



Vote nya dong!
Thankyou

TIGA HARI TEMBUS 1K READERS THANKYOU SO MUCH GAISSS🤩🤩🤩

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang