65

5K 123 1
                                    

"bagaimana dok?" herna, zay, bintang dan laura sedang berada disebuah rumah sakit untuk pemeriksaan tes DNA.

dokter laki-laki itu tersenyum penuh arti.

"dari hasil lab menyatakan bahwa sampel darah bu laura dan bintang, cocok." semuanya bernafas lega termasuk bintang.

"HAPPY BIRTHDAY TUAN BAGAS"

"SELAMAT ULANG TAHUN TUAN BAGAS"

"SEMOGA SEHAT SELALU YA PAK"

"SEMOGA PANJANG UMUR"

"SEMOGA BAPAK GASUKA MARAH-MARAH LAGI PAK- eh" semua karyawan yang berada disana tertawa, menertawakan salah satu karyawan laki-laki yang memang kalau berbicara asal ceplos saja.

Bagas menatap datar semua karyawannya, benarkah hari ini hari ulang tahunnya? mengapa anggota keluarganya tidak ada yang memberikan ucapan?

"pak ini lilinnya tiup dulu"

"yang suruh kalian rayain ulang tahun saya siapa?" ucap bagas dingin yang membuat semua karyawan disana takut.

"kembali bekerja dan ini rapihkan ini hanya menyampah! seharusnya kalian berfikir dua kali untuk menghias-hias kantor! ingat ini kantor! setelah ini lepaskan itu semua!" bagas tidak suka jika di tempat kerjanya ada sampah sampah seperti ini.

Padahal itu hiasan balon-balon.

"tapi pak ini lilinnya belum ditiup"

Huft

Setelah bagas meniup lilin itu sampai mati, dia pergi ke dalam ruangannya diikuti oleh daniel yang geleng-geleng kepala.

"yahh gagal deh"

"lagi ultah tu muka kaga ada bahagia-bahagianya" celetuk salah satu karyawan.

"HEH SUDAH SANA KEMBALI BEKERJA KALAU TIDAK MAU KENA AMUKAN!" teriak daniel, lalu semua karyawan itu kembali pada pekerjaannya masing-masing takut terkena amukan bagas.


"ihh anak bunda cantik banget ya uuuu sayang cantik amat" acha tersenyum saat melihat naura yang sangat cantik menggunakan dress pink yang sangat kecil.

"nanti kita kasih surprise buat ayah ya sayang" acha memberi naura mainan kecil untuk dipegang, dia harus mempersiapkan dirinya juga.

"kamu tunggu sini ya, bunda mau pake baju dulu" tenang saja, acha mengganti baju di dekat naura karena sambil menjaga naura takut-takut nanti dia terjatuh.

"makasih banyak bunda, udah jagain bintang dari bintang kecil sampe sekarang" bintang memeluk herna saat laura memutuskan untuk membawa bintang ke rumahnya, bintang langsung mengemas barang-barangnya.

"sama sama nak" bintang tersenyum kearah zay dan memeluk ayahnya dengan erat.

"makasih ayah udah didik bintang sampai bintang menjadi seperti ini"

"sama-sama bin"
"ingat! be yourself don't listen to what people say and?" bintang tersenyum.

"be the best of the good"
"be the best of the good" ucap zay dan bintang bebarengan.

Zay selalu mengatakan hal itu semenjak bintang kecil, agar dia paham apa itu kehidupan.

Be yourself, dont listen to what people say and be the best of the good

jadilah dirimu sendiri jangan dengarkan omongan orang dan jadilah yang terbaik dari yang baik.


Drttttt
Drttttt
Drttttt

"aduh kak bagas nelfon mana vidio call"
"duh aku udah pake baju ini lagi"
"kalo nanti bajunya keliatan jadi gagal deh suprise nya" acha mengambil handuk miliknya lalu menutupi dress pink yang senada dengan milik naura.

"halo kak"

"lama banget jawabnya"

"hehe maaf kak"

"naura mana" acha melirik kearah naura yang sedang memainkan mainanya sambil terlentang.

"aduh naura kan pake dress juga" batin acha.

"cha"

"eh iya?"

"kamu baru mandi?"

"eh i-iya kak acha baru mandi"

"tumben"

"hehe iya kak"

"naura mana" dengan terpaksa, acha memperlihatkan naura pada bagas.

"hai cantik" naura tersenyum saat melihat wajah bagas di handphone itu.

"ihhh ompong"
"baju kamu bagus banget mau kemana" naura diam saja karena tidak mengerti.

"sayang kalian mau keluar? kok naura pake dress gitu" tanya bagas.

"ah engga kak tadi i-itu lagi nyobain dress naura yang baru" bagas hanya manggut-manggut saja.

"yaudah ya kak acha matiin dulu telfonnya"

"memang kamu mau kemana"

"ke.... emmm ah dapur acha mau ke dapur mau masak buat makan nanti" bagas mengangguk.

"yasudah"

"byee kak"

Tut

hufttt

"untung aja" gumam acha.


"silahkan masuk sayang" bintang mengangguk lalu memasuki rumah mewah milik laura yang ternyata sekarang adalah rumahnya juga.

"mamah udah pul-"
"eh bibin?"

"cha.." bintang tersenyum kikuk, sahabatnya ini ternyata adalah istri dari kakak kandungnya.

Wanita yang pernah dia cintai ini ternyata adalah istri dari kakak nya.

"kamu ngapain ke sini?"

"cha, duduk yuk ada yang mau mamah jelasin ke kamu dan semuanya" acha mengangguk lalu laura memanggil sarah dan menelfon hendri.

Tidak dengan bagas.

"jadi, kamu cucuku yang hilang" lirih sarah.

"iya oma" hendri memeluk bintang dari samping dan dibalas pelukan hangat dari bintang.

"selamat datang bintang al ghifari" ucap hendri, yang membuat bintang tersenyum canggung.


"APA? ACHA JATUH DARI TANGGA?!"

"iya gas, tante laura barusan nelfon gua" bagas dengan cepat berlari keluar kantor, pikirannya sudah menuju kemana-mana.

Tangga rumah mereka bukanlah tangga biasa, tangga rumah mereka itu bahannya sangat bagus dan pastinya sangat keras. tangga rumah mereka juga bukanlah tangga yang pendek dan juga kecil.

"gas biar gua yang bawa"

"saya saja" dengan cepat bagas masuk kedalam mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi yang membuat jantung daniel ingin lompat dari tempatnya.



Vote nya dong!
Thankyou







KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang