26

6K 151 6
                                    

Acha terkejut saat ada yang menepuk bahunya dari belakang, saat dia menengok ternyata daniel yang menepuk.

"kenapa"

"acha gapapa ko om"
"acha ke kamar dulu" acha pergi dari dapur sambil mengusap air matanya.

"aneh" batin daniel.

Acha merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tv yang sepi dan sudah gelap, karena semua orang pasti sudah tidur jam segini.

Acha memejamkan matanya karena kantuknya sudah datang dan sudah tidak bisa ditahan.

Bagas bingung pasalnya acha tidak balik ke kamar sejak pamit untuk kebawah tadi.

"kemana sih" bagas keluar kamar berniat menemui acha.

Bagas juga belum sadar kesalahan apa yang telah dia lakukan.

"CHAA" bagas sedikit berteriak dibawah sambi memanggil nama acha.

"ck, kemana sih" tiba-tiba daniel datang dari arah dapur.

"gas"

"anjir ngagetin"

"haha sorry" daniel tertawa renyah. "btw ko lo belum tidur?"

"anak kecil itu mana" daniel menyeritkan dahinya dan langsung paham siapa yang bagas maksud.

"oh, tadi sih gua liat di dapur terus bilang mau ke kamar"

"tapi gaada"

"gue gatau"
"oh iya tadi gue liat juga dia nangis gitu gataudah ngapa" lanjut daniel.

"nangis?"

"hooh" daniel melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah 12 malam.

"dahlah gua balik dulu" bagas mengangguk sambil menatap kepergian daniel.

Bagas pergi ke ruang tv untuk mengecek apakah ada acha disana, dan ternyata ada.

Dia sedang tertidur meringkuk tanpa selimut, tanpa basa-basi bagas membopong tubuh acha menuju kamar dan menidurkannya di kasur.

"ck, dasar nyusahin" bagas membatasi kasur tengahnya dengan guling dan dia ikut merebahkan tubuhnya di sebelah acha.

"aku kangen kamu"
"besok"
"besok kita bakal ketemu lagi sayang" ucap seorang wanita cantik sambil memegang secarik kertas yang ternyata adalah sebuah foto sepasang kekasih yang tengah tersenyum manis kearah kamera.

Keesokan harinya, acha bangun lebih awal dari bagaa untuk melaksanakan sholat subuh.

Acha sebenarnya kaget saat bangun, dia berada di kasur yang sama dengan bagas. padahal tadi malam dia tidur di sofa ruang tv.

"kak bangun" acha menggoyangkan bahu bagas agar terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat subuh.

"hmm" bagas hanya bergumam saja.

Entah mengapa hari ini acha merasa suhu badannya naik, perutnya juga sakit.

Bagas membuka matanya dan melihat acha yang sedang berdiri di sampingnya sambil menatapnya.

Acha melupakan kejadian ketoprak semalam, toh lagi pula dia sudah biasa dan itu juga hak bagas untuk memakan ketoprak.

"acha kebawah dulu ya"

"hm" acha tersenyum lalu keluar kamar, sedangkan bagas bangun untuk mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat nya.

"eh neng acha udah bangun" acha mengangguk lemah sambil tersenyum pada bi minah.

"neng ko lemes amat"

"acha gapapa bi hehe"
"oh iya bi, acha mau nanya"

"kenapa neng?"

"bukannya pembantu dirumah ini banyak yah?"

"ah neng belum tau yah? jadi, nyonya sarah itu ga suka kalau terlalu banyak pembantu, dia cuma mau satu pembantu aja"
"jadi, nyonya sarah milih bibi deh hehe" lanjut bi minah.

"ohh gitu yah"

"iya neng"

"yaudah ya bi, acha mau masak buat sarapan"

"gausah neng, itu muka neng pucet"

"acha gapapa kok" acha mengambil beberapa sayuran di kulkas, saat dia hendak berbalik badan tiba-tiba

Brukk

"NENG ACHAAA"




Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang