70

4.9K 108 0
                                    

"dokter, bagaimana?"

"kami sudah mengeluarkan dua peluru itu, tapi.."

"tapi apa dok?" dokter itu terdiam beberapa saat membuat acha tidak sabar.

"dokter ayo jawab, tapi apa?"

"tapi, maaf sebelumnya" dokter itu menarik nafasnya dalam. "peluru itu mengenai ginjal pasien, dan pasien dinyatakan koma dengan kedua ginjal yang rusak"

Runtuh sudah dunia acha, dia langsung memeluk laura mengeluarkan semua air matanya dibahu laura.

"sayang, sabar gaboleh nangis pasti bagas bakal bangun lagi ya" acha tetap menangis, untungnya ada bi minah yang bisa menjaga naura yang sedang tidur di ruang tunggu. mereka menyewa ruang tunggu yang terbaik sampai bagas pulih nanti.

"hiksss mas bagas mah" bintang juga ikut mengelus bahu acha.

"ca, lo yang sabar ya"

"HIKSS ACHA HARUS SABAR APA LAGI BIN? SUAMI ACHA KOMA HIKSS ACHA HARUS APA?!" acha sudah tidak bisa menahan ini semua, bagas harus kembali sehat. Acha menghapus air matanya dengan kasar.

"dokter, gimana biar suami acha sembuh?"

"satu-satunya jalan yaitu dengan melakukan transplantasi ginjal, sebenarnya ada beberapa ginjal yang tersedia di rumah sakit ini namun kita tidak tahu apakah itu semua cocok atau tidak untuk pasien." jelas dokter.

Tiba-tiba seorang suster datang dari arah dalam.

"dokter, pasien sudah siap untuk dipindahkan"

"baik suster"
"baik, maaf saya harus memindahkan pasien ke ruangan ICU agar bisa ditangani lebih lanjut. permisi" dokter itu masuk ke dalam ruangan itu untuk memindahkan bagas ke ruang ICU.

Saat brangkar yang ditempati bagas di dorong keluar, acha langsung saja mengelus pipi bagas.

"mas, bangun hikss"
"acha kangen"
"hikss mas bagas harus bangun"
"acha sama naura tunggu disini ya hikss"

"maaf bu, kita tidak bisa membiarkan pasien berada di luar terlalu lama" ucap suster.

"hikss sebentar lagi suster"

"maaf bu, kami tidak bisa"

"acha, sudah ya" laura melepas tangan acha dari pipi bagas, dan bagas kembali di dorong untuk memasuki ruangan ICU.

"hikss mamahh" laura hanya bisa mengelus bahu acha dengan sabar, dia juga tau bagaimana rasanya berada di posisi seperti ini.

Sangat sakit ketika melihat seseorang yang sangat kita sayang sedang berjuang melawan maut.

"acha tidurlah di ruang tunggu, ini sudah malam" ucap hendri.

"tapi pah-"

"acha, dengarkan papah ya" acha mengangguk lalu laura dan sarah membawa acha ke ruang tunggu yang sudah mereka sewa untuk beristirahat.

"kalian berdua, masuk ke ruang tunggu dan jaga mereka semua" ucap hendri pada bintang dan alex.

"papah mau kemana"

"harus ada yang papah selesaikan"

"mau alex temenin?"

"papah sudah bilang, kalian berdua jaga mereka semua disini. jika ada apa-apa langsung kabari papah" bintang dan alex mengangguk.

"hati-hati pah" hendri mengangguk lalu pergi dari hadapan mereka.

Bintang dan alex langsung menjalankan apa yang hendri katakan, mereka akan menjaga laura, sarah, acha, naura dan juga bi minah. bagaimana pun bi minah sudah bekerja sangat lama untuk keluarga mereka.


"bagas" bagas menengok kearah belakang dan melihat sepasang suami istri, mukanya tidak asing dia seperti sudah pernah melihat mereka.

"kalian siapa?" mereka tersenyum kearah bagas, sambil mendekat.

"kami orang tua dari istri kamu"

"ibu?"
"ayah?" mereka mengangguk.

"bagas, kamu telah menjaga acha dengan sangat baik"
"terimakasih ya nak"

"i-iya sama-sama bu"
"tapi, bagas ada dimana ini" mereka tersenyum.

"pulanglah, bangun ini bukan duniamu. jaga dirimu, istrimu, anakmu dan seluruh keluarga mu ya" bagas mengangguk dengan kepala yang dipenuhi tanda tanya.

mereka tersenyum kearah bagas dan tiba-tiba menghilang, bagas dibuat tambah bingung lagi.

Dia celingak-celinguk mencari mertuanya itu.

"ibu?"
"ayah?"

Dia masih mencari keberadaan mereka, namun tiba-tiba semuanya menjadi gelap dan tidak terlihat apa-apa lagi.


"hikss, mas bagas bangun" hari ini acha masuk kedalam ruangan ICU untuk melihat bagas.

Hanya diperbolehkan satu persatu yang masuk kesana karena itu adalah ruangan yang steril.

"mas bagas bangun dong hikss acha kangen tau" acha menyenderkan kepalanya di pundak bagas sambil memikirkan sesuatu.

"acha keluar dulu ya" acha mencium lembut kening bagas sambil ditahan lama.

"besok mas bagas harus bangun" acha tersenyum lalu berjalan menuju keluar ruangan.



Vote nya dong!
Thankyou

Tinggal beberapa part lagi menuju tamat yeyy

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang