Bruk
"aduh" acha menabrak seseorang di kantor bagas karena dia berlari, saat mendongakkan wajahnya tampaklah daniel yang sedang memegang satu kotak makanan yang baru saja dia ambil dari dapur.
"acha?"
"m-maaf om acha ga sengaja" acha menghapus dengan cepat airmata yang sudah menetes di pipi mulusnya lalu melanjutkan langkahnya menuju bagian belakang kantor bagas.
"kenapa dah" heran daniel, sedetik kemudian daniel menggelengkan kepalanya dan melanjutkan langkahnya menuju ruangan bagas.
"al, kamu suka kan sama makanannya?" bagas hanya mengangguk sambil menatap gadis di sampingnya, gadis yang dia rindukan 3 tahun yang lalu, gadis yang dinyatakan sudah tewas karena kecelakaan pesawat, gadis yang seharusnya sudah menjadi istrinya namun sekarang acha lah yang menjadi istrinya.
"kemana aja" ucap bagas dingin, yang membuat bela menundukkan kepalanya. namun beberapa detik kemudian bela mengangkat kepalanya sambil tersenyum manis kearah bagas.
"al, maafin bela ya" bela memajukan wajahnya sampai hembusan nafas mereka saling bersahutan. bela menyentuh lembut rahang tegas bagas dengan sensual. "bela memang dinyatakan sudah meninggal, tapi sebenernya bela sudah di temukan dan bela lumpuh"
Bagas terkejut dengan itu, namun sebisa mungkin dia menahan mimik wajahnya agar terlihat biasa saja di depan bela. "lalu?"
Bela mengelus-elus rahang tegas bagas sambil menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan bagas.
"bela dibawa ke jepang biar bela sembuh"
"dan bela sengaja gamau ngasih tau al biar al ga khawatir sama bela" lanjutnya.Bagas hanya mengangguk saja, rasanya beda. sudah tidak ada lagi rasa yang biasanya membuat hati bagas menjadi damai.
"kenapa rasanya sudah beda"
"Al kangen bela kan?" Bagas mengangguk, jujur dia sangat rindu dengan kekasihnya ini tapi sekarang dia sudah menjadi suami dari gadis kecil yang bernama kanasya zivany aslan.
"jadi, kapan kita akan nikah?" Bagas menyeritkan keningnya.
Menikah?
"entah"
"Al, kamu kok berubah jadi dingin ke bela?"
"bela ada salah?""engga" dengan cepat bela mengecup bibir sexy milik bagas dan membuat bagas membulatkan matanya.
cup
Beberapa detik kemudian bagas tersadar. "apa-apaan kamu bel?!" Bela tersentak kala bagas melepas tangan bela yang bertengger di lengannya sambil menyentaknya.
"Al?" bela juga terkejut karena dulu, bagas tidak pernah menyentak nya sedikit pun.
"keluar, saya sedang banyak urusan" ucap bagas dingin.
"Al, kenapa al bentak bela tadi?"
"keluar xabela vegandra" bela menghapus air matanya yang tumpah, lalu keluar dari ruangan bagas.
Saat bela membuka pintu, terlihatlah daniel yang sedang menatapnya dengan tatapan terkejut.
"bela?" bela hanya acuh saja, karena dia kecewa dengan bagas.
"eh bel bel" daniel langsung masuk kedalam ruangan bagas dan memperlihatkan bagas yang sedang bersender sambil memijat kepalanya pening.
"gas woi"
"itu bela kan"
"xabela vegandra?"
"bukannya dia udah gaada ya""diam"
"gas sumpah itu si bela kan"
"keluar niel"
"tapi gas-"
"KELUAR DANIEL!" cukup, jika bagas sudah begini dia harus ditinggal sendiri untuk menenangkan pikirannya.
"oke gua keluar dulu" daniel berjalan keluar dengan dipenuhi tanda tanya di kepalanya.
"dia menciumku, padahal aku sudah mempunyai istri" batin bagas
Vote nya dong!
Thankyou

KAMU SEDANG MEMBACA
KANASYA (END)
Dla nastolatków[COMPLETED] ⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️ Terpaksa menikah dengan lelaki yang umurnya berbeda 10 tahun? Bagaimana nasib dari gadis manis yang bernama kanasya zivany aslan. Ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, diasuh oleh paman dan bibinya ya...