56

5.4K 144 2
                                    

Kandungan acha, sudah memasuki bulan ke tujuh. dia sudah melewati masa-masa mual dan morning sickness nya, juga melewati masa ngidam.

Untung saja selama dia ngidam, dia tidak menginginkan hal yang aneh-aneh. dan lebih untungnya lagi jika dia sedang ngidam tapi bagas tidak ada di sampingnya banyak orang yang siap untuk membantu.

Hari ini, mereka akan mengadakan syukuran tujuh bulanan yang diadakan di halaman belakang rumah bagas.

Bintang juga datang bersama kedua orang tuanya, bintang sudah ikhlas dengan cintanya. dia harus bahagia jika melihat acha bahagia walaupun bukan bersamanya.

Anjay~

"ca" acha tersenyum manis ke arah bintang.

"makasih ya bin udah dateng"

"sama-sama, oh ya kok lo gendut" acha melengkungkan bibirnya kebawah saat mendengar bintang mengatainya gendut.

"kan disini ada bayi bin" acha mengelus perutnya yang membesar dibalik dress berwarna putih tulang.

"haha iyadeh btw jagain anak lo, jangan pecicilan" acha melototkan matanya, dan langsung saja menghadiahi cubitan di lengan bintang.

"bintanggg ihh ngeselin"

"aw aw cubitan lo sakit banget dasar gendut!" ledek bintang sambil berlari ke arah kursi karena acara akan segera dimulai.

"ekhem" itu suara bagas dari arah belakang, langsung saja acha berjalan kearah bagas dengan hati-hati.

"ayok, acaranya sudah mau dimulai"

"iya kak ayok" acha dan bagas berjalan ke arah depan untuk duduk di kursi yang telah disediakan khusus untuk acha dan bagas.

"hiksss kenapa al? kenapa kamu jahat sama aku?"
"kamu nikahin dia terus kamu hamili dia"
"apa kehadiran aku udah ga di butuhin lagi al?
"kalo gitu dulu lebih baik aku mati al hikss"
"aku ga bisa hidup tanpa kamu al hikss" bela menangis tersedu-sedu, mengingat bagaimana bagas menolaknya untuk balikan.

Flashback on

"jadi, kita balikan kan al?"

"maaf bela, tapi saya tidak bisa"

"kenapa?"
"kamu bisa cerai in istri kamu itu"

"tidak bisa bela"

"kenapa? kenapa al?!"
"kamu udah mulai cinta sama dia hah?"

"tidak"

"terus apa al?" bela mencengkram erat kemeja hitam yang bagas pakai.

"dia sedang hamil"

Deg.

"BOHONG! DIA PASTI HAMIL SAMA LAKI-LAKI LAIN AL! KAMU JANGAN PERCAYA GITU AJA DONG!" bela mulai berteriak histeris.

"bela, dia sedang hamil anak saya"
"dan saya yakin dia tidak hamil dengan laki-laki manapun kecuali saya" jelas bagas.

"KAMU CINTA SAMA DIA?!"

"tidak"

"CERAIKAN DIA AL! LALU KITA BISA MENIKAH!"
"DIA HANYA JALANG AL! DIA JALANG!"

plakk

Reflek, bagas menampar pipi bela. entah mengapa dia tidak suka jika ada yang menyebut acha sebagai wanita murahan, padahal dulu dia juga menyebut acha sebagai wanita murahan.

"jaga bicara kamu, mungkin sekarang saya belum mencintai acha tapi akan saya pastikan hati saya akan mencintai acha."
"dan satu lagi, jangan pernah kamu sebut istri saya sebagai jalang!"

Setelah itu bagas pergi meninggalkan bela yang masih shok karena bagas telah menamparnya.

Flashback off

Ditengah acara, acha meringis saat pinggang nya sakit.

"awss" acha mencoba meregangkan pinggangnya, namun yang ada malah semakin sakit.

"kenapa?" panik bagas

"pinggang acha sakit" cicitnya.

"sakit?" acha mengangguk.

"anak saya mau keluar?" acha menyeritkan dahinya.

"MAH MAH MAH" bagas berteriak ke arah laura yang sedang dzikir bersama, bersama orang-orang yang bagas undang.

Semua orang berhenti berdzikir disaat mendengar bagas yang berteriak seperti orang yang ingin melahirkan.

"ada apasih gas" desis laura sambil menghampiri bagas.

"ANAK BAGAS MAU LAHIR MAH" bagas heboh sendiri, tapi para tamu malah menyeritkan dahinya heran.

Lahir? baru juga tujuh bulanan.

"lahir? kamu nih macem-macem aja deh gas"

"liat nih mah, acha sakit itu pinggangnya" bagas menunjuk acha yang sedang menahan malu, rasa sakit di pinggangnya tertutup oleh rasa malu.

"kak, pinggang acha sakit bukan mau lahiran"

"iya sama aja acha"

"beda kak"

"sama"

"yang sakit pinggang acha, bukan perut acha"

"pinggang sama perut kan berdekatan, sudah sekarang kita ke rumah sakit"

Memang, sejak acha hamil dan bagas memutuskan untuk tidak kembali pada bela, sifat bagas juga berubah drastis menjadi lebih posesif.

"kak.."

"bang itu bini lo sakit pinggang bukan mau lahiran PODOH" teriak alex.

"HEH DIAM YA KAMU BOCAH!"

"anjir" alex hanya memutar bola matanya.

"bagas"

"oma, anak bagas mau keluar" sekarang bagas sedang menunjukkan sifat yang seperti anak kecil.

"iya tapi keluar nya masih dua bulan lagi, sekarang turunin acha nya kasian dia sakit dia sakit pinggang nya kalau kamu gendong-gendong gitu" bagas menurunkan acha dari gendongannya.

"kalian ke kamar yah, kasian acha mungkin dia cape duduk terus" bagas mengangguk, dia menggandeng tangan acha menuju ke kamar sambil menahan malunya karena para tamu ikut tertawa geli.




Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang