42

5.5K 140 0
                                    

Laura, sarah, dan hendri masuk kedalam kamar bagas. tapi hanya ada acha yang masih tertidur disana.

Alex? dia berangkat sekolah, katanya "bagas mah gapenting, yang penting uang jajan" memang luknut.

Cklek

"kalian ngapain?" bagas terkejut saat keluar dari kamar mandi dikamarnya malah ramai.

"kita butuh penjelasan kamu tentang kalian yang semalaman tidak pulang" ucap sarah.

Bagas mengangguk lalu mulai menceritakan kejadian semalam. di mana acha yang menelfonnya untuk meminta tolong sambil menangis dan kepanasan karena mungkin minuman yang acha minum sudah di campur dengan obat perangsang.

Dan dimana bagas dan acha melakukan hal itu karena tidak ada cara lain, bagas juga lelaki normal.

"ohh gitu" ucap laura sambil tersenyum geli.

"berarti sebentar lagi oma bakal dapet cicit yah gas" ucap sarah sambil terkikik geli.

Bagas hanya menampilkan wajah datarnya.

"sudahlah sudah ayok kita keluar" hendri juga ikut terkikik geli, namun bangga karena bagas dan acha sudah saling memiliki seutuhnya sekarang.

Acha membuka matanya, badannya terasa lengket dan juga gerah karena masih memakai dress semalam.

Dengan tertatih, acha berjalan kearah kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

"BANG" alex baru pulang dari sekolahnya pada pukul 2 siang.

"hm" bagas sedang duduk di sofa bersama hendri, biasalah ngomongin soal bisnis.

"bagas, perusahaan kamu lancar?"

"Alhamdulillah pah lancar"

"bagus, tetap jaga perusahaan kamu ya" bagas hanya mengangguk sambil menyeruput kopi manis nya.

"bang" alex memanggil bagas lagi

"hm"

"yang kemaren, jadi kan?" bagas menatap alex dengan alis yang diangkat sebelah.

Hendri ikut kepo dengan pembicaraan kedua anaknya ini.

"apa?"

"itu"

"apa"

"ck, jaket bang" oh bagas ingat, alex kan meminta jaket padanya yang berharga 277 juta.

"ya"

"besok baragnya udah dateng bang"

"hm"

"kamu beli apa lagi lex" tegas hendri. dia tau anak keduanya ini tidak bisa berhenti untuk membeli barang yang harganya tidak main-main.

Walaupun mereka itu keluarga sultan, hendri tetap berhemat untuk keluarganya.

"ga beli apa-apa kok pah, ya kan bang"

"hm"

"JUJUR ALEX!" jika sudah begini, alex tidak bisa berbohong lagi.

"jaket pah"

"price?"

"277" hendri tenang, untung hanya segitu.

"juta" lanjut bagas sambil bangun dan berlari ke kamarnya.

"ALEX SAMENTHA AL GHIFARI!" tegas hendri

"ABANGG ANJENGGG"






Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang