53

5.9K 152 2
                                    

Brakkk

"ANJIN-" daniel menggantung ucapannya saat melihat ternyata bagas yang memasuki ruangan acha.

"eh gas" mata bagas menyorot tajam ke arah daniel.

"gimana"

"acha hamil, tapi gua gatau anak siapa itu" daniel melirik ke arah acha yang masih memejamkan matanya.

"anak saya"

"hah?"

"hm"

"t-tapi gas bukannya lo benci banget ama tu cewe" bagas menarik nafasnya lalu menghembuskan dengan kasar.

"kecelakaan" daniel mengerti

"terus? lo mau apain anak itu?"

"maksud kamu"

"ya... semacam gugurin atau-"

Bughhh
Bughhh

"Akhhhh"

"jaga ya ucapan kamu! anak itu darah daging saya walaupun saya membenci gadis itu!" desis bagas sambil mencengkram erat jas yang daniel gunakan.

"s-sorry gas" bagas menghempaskan tubuh daniel sampai terduduk di sofa.

"buset cuma dua pukulan tapi sakit banget perut gua" batin daniel.

Bagas menatap mata acha, lalu beralih ke perut acha yang masih datar.

Di dalam sana ada mahluk kecil yang akan datang dalam kehidupannya, darah dagingnya.

Bagas menatap daniel yang masih meringis akibat pukulannya tadi.

"keluar dan beri tahu semua orang rumah" daniel yang mengerti pun langsung keluar untuk memberi tahu orang rumah, entahlah reaksi apa yang akan mereka berikan nanti.

Acha membuka matanya perlahan, disaat mendengar suara berisik.

"cha" laura tersenyum bahagia menatap acha yang mulai membuka matanya.

"m-mamah"

"iya sayang, ada yang sakit?" Acha menggeleng, dia bingung mengapa semua orang menatapnya terus mengapa dia bisa berada disini padahalkan dia sedang berjualan koran.

"a-acha kenapa"

"kamu pingsan sayang, terus daniel nemuin kamu dan dibawa kesini" acha mengerti, memang sedari pagi tubuhnya sangat lemas dan dia paksa untuk berjualan.

"sekarang kamu makan ya" acha mengangguk, perutnya juga sudah sangat lapar jadi dia tidak bisa menolak ini.

Laura mengambil piring yang berisi makanan dari rumah sakit.

"acha bisa sendiri kok mah" acha menghentikan laura disaat laura akan menyuapinya.

"sttttt, tangan kamu ada infusnya pasti susah buat makan" laura menyendokkan makanan dan disuapi ke mulut acha.

Acha hanya bisa tersenyum kikuk, bingung juga mengapa semua orang menatapnya sambil tersenyum. kecuali bagas yang tetap menampilkan muka datarnya.

"lagi pula, ibu hamil gaboleh bekerja terlalu berat apalagi hamil muda"

"hamil?"

"iya sayang, kamu hamil"

Deg.

Makanan yang berada di mulut acha berhenti di kunyah.

Dia terkejut, benarkah dirinya hamil semuda ini? tapi kan dia hanya melakukan itu sekali saja.

"mamah juga bingung, kata bagas kalian cuma pernah ngelakuin itu sekali tapi langsung jadi" laura terkikik kecil diikuti oma dibelakangnya.

"cha, jaga cicit oma ya" acha hanya bisa menganggukkan kepalanya, dia masih shok atas apa yang terjadi.

"gas, emang berapa lama kalian melakukan itu" laura bertanya pada bagas yang duduk di sofa bersama alex dan daniel. hendri? dia di kantor.

"dari jam sembilan" jawab bagas.

"sampai?"

"jam tiga" lanjutnya.

"ANJIR LO"

"GILA" pekik alex dan daniel bersamaan.






















6 jam😭


















Vote nya dong!
Thankyou


KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang