38

5.3K 127 0
                                    

"caca kemana sih ga balik-balik" bintang bingung, pasalnya sedari tadi acha tidak kembali juga, apakah membuang air kecil selama ini?

"ah mungkin ngantri" bintang mencoba berfikir positif dan melanjutkan party.

"enak?"

"enak kok mila" mila tersenyum smirk sambil menatap acha yang mungkin sebentar lagi akan gelisah.

"haha rasain lo" batin mila.

"mila"

"hm"

"kamu kepanasan ga?"

"hah engga kok ga panas malah dingin banget" mila menjadi sok tidak tahu saat ini.

"wah langsung bereaksi" batinnya

"panas.." lirih acha

"eh btw baju lo bagus deh"
"sampe leher lo keliatan banget, oh ya bodycare lo apa sih leher lo mulus banget deh" mila mengusap lembut leher acha, dia ingin membuktikan apakah acha sudah terangsang atau belum.

"eungghh mila" lirihnya.

"eh? lo kenapa"

"acha kebelet pipis"
"sama panas juga" acha mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka untuk menghilangkan rasa panas di tubuhnya.

"iya sih disini agak panas, ikut gue yuk"

"kemana mila?"

"udah ikut aja ayok" mila menarik tangah acha untuk masuk kedalam sebuah kamar yang berada di hotel itu.

"masuk"

"ngapain mila? disini juga tetep panas"

"oh ya? sebentar deh gue telfon dokter ya biar panas lo cepet ilang"

"iya, cepet ya mila" mila menelfon seseorang

"sekarang, di kamar nomor 21"

"..."

Tak lama kemudian

Tok tok tok

"selesain semuanya"

"siap bos" ucap seorang lelaki yang bertubuh besar sambil menatap acha yang sedang kepanasan.

"mila dokternya mana"

"nih dokternya" acha melihat kearah lelaki tersebut dengan heran, dokter tapi tampangnya seperti pereman.

"gue keluar dulu yah bye cha"

"mila tunggu!" pintu terkunci dari luar, dan tersisa lah acha dengan seorang lelaki itu.

"hai manis"

"kamu bukan dokter kan? siapa kamu? keluar acha panas"

Acha berusaha menggedor-gedor pintu kamar hotel, tapi badannya makin merasa panas sekarang.

Tiba-tiba lelaki itu menarik tubuh acha untuk dijatuhkan ke kasur, acha mulai mengerti situasi ini dia pasti di jebak oleh mila.

"TOLONG"

"TOLONGGGGG"

"ga ada yang bisa menolong kamu disini manis"

Acha harus memutar otaknya agar terhindar dari lelaki ini.

"sini, katanya kamu panas kan? biar abang obatin" lelaki itu mulai menyentuh bahu mulus acha, dan langsung saja acha menepisnya.

"TOLONGGGGG" acha melihat ada kamar mandi di dalam kamar itu, dia langsung berlari kencang dan mengunci kamar mandi itu sambil membuka handphonenya untuk menghubungi bagas. tidak mungkin dia meminta tolong pada bintang disaat seperti ini.

"HEY KELUAR ATAU SAYA DOBRAK!!!"

"Hikssa angkat dong kak"

"HEY KELUAR!"

Drttt
Drttt
Drttt

Bagas menyerit bingung saat acha menelfonnya, apakah acaranya sudah selesai? padahal baru pukul 9 malam.

"halo?"

"hikss kak bagas tolong acha"

"HEY KELUAR KAMU"

"acha? ada apa?"

"kak bagas hikss panassss" bagas langsung mengerti, dia mengambil kunci mobil nya dan berlari keluar tanpa mematikan telfon acha.

"BAGAS KAMU MAU KEMANA" teriak hendri saat melihat anaknya berlari keluar.

"acha kamu masih mendengar saya?"

"hikss panas kak"

"DENGARKAN SAYA! JANGAN MATIKAN TELFONNYA"

"hikss panas"

"ACHA KAMU DENGAR SAYA KAN?! JANGAN MATIKAN TELFONNYA!"

"i-iya kak hikss"

"HEY BUKA PINTUNYA!" Bagas menyerit saat mendengar suara lelaki di dekat acha.

"ACHA SIAPA ITU?!"

"acha gak tau kak hikss"

"ACHA KIRIM LOKASI KAMU SEKARANG"

"i-iya kak" dengan tangan yang gemetar, acha mengirim lokasi pada bagas lewat WhatsApp.

"ACHA KAMU BERADA DI KAMAR NOMOR BERAPA?"

"hikss panass kak" rasa panas di tubuh acha semakin menjadi-jadi.

"ACHA JAWAB PERTANYAAN SAYA!"

"hikss acha gatau" bagas semakin mempercepat mobilnya untuk sampai di hotel xxx

BRAKKK

"AKHHHH"

"HEY BUKA PINTUNYA!"

"kak bagas tolongin acha"

"ACHA KAMU LIHAT DI SEKITAR KAMU PASTI ADA NOMOR KAMARNYA, CEPAT!"

"i-iya" acha melihat kearah wastafel di dalam kamar mandi dan ada tulisan 21.

"bagaimana?"

"21 hikss"

"kamu tunggu disitu saya sedang mencari kamarnya" bagas bertanya pada resepsionis hotel dan kamar nomor 21 ada di lantai 2 untungnya tidak jauh.

"kak hikss panas" bagas tidak menjawab, dia sedang berjalan cepat untuk menemukan kamar nomor 21.







Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang