24

6K 153 0
                                    

Acha membelalakkan matanya saat bibir lembut bagas mengenai bibir lembut miliknya.

"k-kak"

"bangun" ucap bagas dingin.

"tadi-"

"bangun! berat" acha langsung berdiri lalu menunduk takut.

"tadi itu bibirnya kak bagas yah" batin acha.
"manis hihi" acha cekikikan sendiri, namun bagas memperhatikan acha dengan tatapan tajamnya.

"heh! mikirin apa kamu?!" Acha tersentak lalu melihat kearah bagas dan menggeleng.

"kamu pasti cari kesempatan kan sama saya"

"engga kok, kan tadi itu ga sengaja" jawab acha berani.

Ya, acha harus berani ke bagas walaupun di dalam hatinya masih ada rasa takut.

"halo om, acha gaada dikamarnya tadi saya sudah mencoba menelfon tidak diangkat saya pencet bel kamar hotelnya juga tidak ada jawaban apapun tuan."

"..."

"saya sudah meminta kunci cadangan kamarnya, dan memang tidak ada om"

"..."

"biar saya cari saja om"

"..."

"ah baik om, kalau ada apa-apa om bisa kabari saya"

"..."

"sama-sama om"

Acha melirik kearah tangan bagas yang masih memegang kunci, dengan cepat acha mengambil dan membuka pintu.

Bagas hanya terkekeh sinis melihat acha kabur dari kamar.

"dia pikir dia mau lari kemana" bagas menelfon seseorang.

"cegat dia sekarang, kalo sampe lolos kamu tau kan apa yang bisa saya lakukan"

"..."

Tut

Bagas keluar dari kamar untuk menyusul acha yang mungkin sudah turun dari lantai 20 di gedung hotel ini.

"acha harus balik ke hotel acha"
"lewat mana yah" acha berjalan cepat menuju luar hotel sambil menengok ke belakang, takut-takut bagas mengikutinya.

"kiri apa kanan yah" acha bingung memilih jalan ke kiri atau kanan untuk keluar dari hotel ini.

"kiri aja deh" acha berlari sekuat tenaga, karena dia juga lapar.

Hap

Ada yang mencekal tangan acha dan acha terkejut ternyata ada lelaki berbadan besar yang tadi menculiknya.

"lepasin"

"ikut saya"

"LEPASIN ACHA GAMAU!"

"Ikut saya!" lelaki itu menarik acha, acha mencoba memberontak namun yang ada tangannya malah sakit.

Acha dimasukkan ke sebuah mobil berwana hitam, namun mobil ini lebih mewah dari yang sebelumnya.

"dia ada di dalam bos"

"oke nanti uang kamu saya transfer"

"siap"

Bagas masuk kedalam mobil itu dan duduk disamping acha yang membuat acha terkejut.

"kak bagas"

"apa? kaget?" Acha menghembuskan nafasnya lalu menggeleng.

"kita pulang" Supir yang duduk di depan itu mengangguk lalu menjalankan mobilnya untuk pulang kerumah, kebetulan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Acha ingat kalau semua pakainnya masih ada di hotel yang acha tempati.

"kak, baju-baju acha masih ada disana" seakan mengerti maksud acha, bagas menelfon seseorang untuk membereskannya.

"tolong bereskan semua barang-barangnya bawa ke rumah"

"..."

Tut

"selesai kan" acha melengkungkan bibirnya. mengapa mudah sekali menjadi bagas?

"kak"

"hm"

"acha laper"
"tadi acha mau makan, eh malah diculik sama kak bagas"

"kamu mau makan apa" acha mengedarkan pandangannya dan menemukan tukang ketoprak pinggir jalan.

"pak pak berhenti dulu pak disana" acha menyuruh supir itu berhenti dan mobil itu berhenti di depan gerobak ketoprak itu.

"sebentar ya" acha turun lalu memesan ketoprak yang ternyata warungnya sedang sepi.

"pak, ketoprak nya masih ada?"

"masih masih neng banyak"

"acha mau yah dibungkus, sedeng aja jagan pedes"

"berapa neng?"

"berapa yah?" Acha bingung, bagas mau atau tidak ketoprak ini.
"sebentar ya" saat acha ingin kembali ke mobil dan menanyakan bagas mau atau tidak, tiba-tiba bagas sudah berada di depannya dengan tatapan datar.

"beli apa kamu"

"ketoprak, kak bagas mau?"

"kita bisa ke resto" bagas menarik tangan acha untuk kembali ke mobil, namun acha menolak.

"gamau"

"ayok kanasya" geram bagas



Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang