31

5.6K 140 0
                                    

Brakk

"astagfirullahalazim" bagas membuka pintu kamarnya dengan keras sampai membuat acha yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya terkejut.

"kenapa ca?" ternyata acha sedang mengerjakan tugas nya sambil telfonan dengan bintang.

"bin, acha matiin dulu ya dadahh" acha mematikan telfon bintang dan langsung menghampiri bagas yang terlihat sangat acak-acakan.

Dasi yang sudah mengendur, kancing jas yang terbuka, rambut yang acak-acakan dan juga mata yang terlihat sayu.

"kak..." acha memanggil lembut bagas, namun bagas hanya diam sambil memejamkan matanya.

Bagas mulai memijat kepalanya sendiri yang terasa sangat pening.

"kak, udah makan?" bagas tetap diam, dia sangat pening malas berbicara juga.

Bagas berdiri lalu menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi. mungkin dengan mandi bisa menghilangkan sedikit rasa peningnya.

Acha menghembuskan nafasnya, harus sabar dengan sifat bagas yang seperti itu.

Acha juga sudah berusaha melupakan kejadian tadi siang, karena dia tau bagas tidak akan pernah mencintai nya atau menganggapnya sebagai seorang istri.

Acha keluar untuk membuatkan bagas segelas teh hangat, karena baginya teh hangat bisa membuat rilex.

"hiks hikss"
"kamu jahat al"
"kenapa kamu berubah" bela menangis tersedu-sedu di kamarnya karena dia masih mengingat betapa seramnya bagas jika membentaknya.

Flashback on

"aku sayang kamu al" bela tersenyum kearah bagas sambil memegang bunga mawar putih sebagai hadiah di hari jadian mereka.

"aku lebih sayang kamu" bagas ikut tersenyum sambil mengecup tangan bela dengan lembut.

Mereka sama-sama berpelukan, membagi perasaan hangat yang dimiliki satu sama lain.

Flashback off

"hikss, aku kangen kamu yang dulu al" bela menangis sambil mengusap foto sepasang kekasih yang sedang tersenyum kearah kamera dengan mesra.

"apa sudah ada pengganti aku di hidup kamu al?"
"tapi siapa?"
"siapa yang sudah berani merebut kamu dari aku" bela masih sesegukan, sakit sekali rasanya diperlakukan seperti itu oleh bagas.

Padahal beberapa tahun yang lalu bagas berjanji tidak akan pernah menyakiti bela sedikitpun.

"kalau benar kamu sudah ada yang baru, aku harus mengambil kamu kembali ke pelukanku"

"aku tidak akan pernah membiarkan siapapun merebut kamu dari aku al" gumam bela.

"kak, ini teh nya diminum dulu" bagas hanya melirik gelas yang berisi teh hangat di tangan acha.

"ga ada yang nyuruh kamu bikinin teh"

"iya, acha tau tapi ini kan acha yang mau bikinin teh buat kak bagas" bagas hanya diam sambil memijat kepalanya, pusingnya masih terasa malah sekarang semakin terasa.

"kalo gamau, biar acha aja yang minum daripada mubazir" acha mengangkat gelas itu ke mulutnya untuk diminum.

"HEH!"

"kenapa kak"

"kamu bikinin teh itu untuk siapa"

"buat kak bagas"

"lalu mengapa kamu yang minum hah?!" Acha melebarkan matanya, bingung dengan bagas.
"sini!" Acha memberikan gelas itu dan langsung diterima oleh bagas.





Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang