46

5.9K 170 1
                                    

Setelah dokter yang dipanggil oleh laura untuk memeriksa keadaan acha pulang, semua orang duduk diruang tamu untuk meminta penjelasan pada bela yang tiba-tiba datang.

"jadi gitu om, tante, oma" jelas bela.

Semua orang disana menganggukkan kepalanya,  tapi bagas hanya menatap datar ke arah depan.

"jadi, kapan acara pernikahan bela sama al dilaksakan" ujar bela ceria. dia sudah menunggu hal ini, sudah cukup waktu 3 tahun untuk menunggu itu semua. sudah cukup bela menderita selama 3 tahun.

Semua orang yang ada disana termasuk alex membeku ditempat, mereka yakin bela akan menanyakan ssoal ini. tapi apa boleh buat? bagas sudah memiliki istri, masa iya dia mempunyai dua istri? sangat tidak mungkin.

Tapi apa yang harus mereka katakan pada bela bahwa bagas sudah memiliki istri, dan istrinya itu adalah acha. gadis yang dikenalkan pada bela sebagai temannya alex.

"sebenarnya bagas sudah memiliki istri" hendri harus mengatakannya, cepat atau lambat bela akan mengetahui ini semua.

"m-maksud om"

"iya, bagas sudah memiliki istri"

"siapa?" bela sudah tidak bisa membendung air matanya, beberapa tetes air mata sudah jatuh di pipinya.

"acha"

"acha?"

"iya bela, gadis yang dikenalkan sebagai temannya alex, gadis yang terkunci di dalam kamar mandi, gadis yang sekarang sedang menutup matanya di kamar itu adalah istri bagas" jelas hendri.

"dan sekarang, gadis itu akan pergi" suara lemah yang tidak asing terdengar dari arah tangga bersama dengan suara koper yang di bawa.

Ya, itu adalah suara acha. dia sudah siuman dan mendengar semuanya dari atas.

Dia memutuskan untuk pergi dari kehidupan bagas, dia harus pergi karena dirinya bukanlah sumber kebahagiaan bagas.

Dia hanya gadis yang malang, yang dijodohkan oleh paman dan bibinya atas hutang yang dimiliki mereka pada keluarga al ghifari.

Acha mengeluarkan kartu hitam yang pernah hendri berikan padanya.

"makasih ya pah kartunya isinya masih banyak kok, acha ga suka pake juga",

Acha mengecup tangan hendri, laura, sarah, alex dan bagas.

"ini" acha mengeluarkan secarik kertas yang tertuliskan tanda tangannya dan di taruh diatas meja. "buat tanda tangan surat perceraian, kalo ga bisa pake ini gapapa kok kak bagas bisa talak acha sekarang" acha tersenyum manis, tapi matanya tidak bisa berbohong.

Mereka semua masih terdiam, membeku, bingung harus berbuat apa.

"kalian gaperlu mikirin gimana nasib acha, acha bakal berusaha buat bertahan hidup walaupun nantinya acha bakal nyusul ayah sama ibu acha"

"acha pamit, assalamualaikum" acha mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar sambil membawa koper besar miliknya.


Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang