10

7K 205 0
                                    

Semua anggota keluarga termasuk daniel sedang duduk berkumpul didalam ruangan yang serba putih dengan bau obat-obatan yang menyeruak.

Mereka sedang menunggu seorang gadis yang memejamkan matanya dengan kepala yang dibalut kapas, wajah yang banyak sekali memar-memar dan tangan kanan yang dibalut perban.

Sudah satu jam lebih acha memejamkan matanya. karena kecelakaan itu, acha mengeluarkan banyak darah sehingga dia kehabisan darah. dan untungnya di rumah sakit itu masih ada stok golongan darah B.

"mah, pah, oma. kalian belum makan kan? makan dulu aja biar alex yang jagain acha"
"kalo abang sih gausah makan aja orang gapunya hati" alex mencibir bagas karena diceritakan tentang kejadian kecelakaan acha tadi. ya, karena bagas tidak mau acha ikut dengannya untuk berolahraga.

Kalo kata alex mah "udah ga ganteng,  dingin, gapunya hati, untung kaya doang sih"

Padahal antara bagas dan alex itu gantengan bagas, cuma bedanya alis mata alex lebih tebal dibanding bagas.

"gausah, biar gua yang jaga" ucap bagas dingin sambil melirik sinis kearah alex, adiknya.

"alah lo aja gapunya hati paling nanti pas si acha bangun langsung lo sakitin lagi kan mulut lo pedes banget kek-"

"heh kalian bisa diam tidak? papah pusing"  hendri memijat kepalanya yang terasa berdenyut karena ini masih pagi dan mereka belum makan.

"pah, kita ke kantin aja yah cari sarapan"

"iya ndri, ayok oma juga lapar" hendri, laura dan sarah bangkit dari duduknya untuk ke kantin mencari sarapan.

"alex, ayok!"

"tapi mah"

"ayok ih anak ini" laura menarik tangan alex agar ikut dengannya ke kantin.

"bagas, nanti kalo acha udah bangun kabari oma ya"

"iya oma" lalu mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut masing-masing.

"lo ke kantin aja sono"

"ngusir lo?"

"ga"
"siapa tau lo laper"
"tar lo mati gua gamau tanggung jawab"

"anjeng"
"yodah gua ke kantin dulu, tar sekalian gua bawain buat lo"

"hm" daniel juga pergi ke kantin yang berada di rumah sakit.

Kini tinggal bagas dan acha yang berada di dalam ruangan itu.

"aduh hp oma ketinggalan di kamar"

"mau diambil oma?"

"ah iya niel"

"daniel ambilin ya oma"

"gausah oma aja sendiri yah"

"alex aja yang ambil"

"heh kamu makan aja oma bisa sendiri ko"

"hati-hati oma" sarah mengangguk lalu berbalik untuk mengambil handphone nya.

"maafin saya cha" bagas memperhatikan wajah damai acha yang pucat sedang memejamkan matanya.

Acha berada disebuah taman yang asri. rumput yang hijau segar, bunga yang bermekaran dan wangi, dan juga...

"acha" acha membalikkan tubuhnya untuk mencari suara orang yang memanggilnya, dan terlihatlah sepasang suami istri yang masih terlihat fresh menggunakan pakaian berwarna putih bersih.

"ibu?"

"iya sayang ini ibu sama ayah" acha terkejut dan langsung memeluk kedua orangtuanya yang sudah meninggalkannya saat umur dia masih 2 tahun.

"ibu sama ayah kenapa ninggalin acha hikss"

"putri ayah sudah besar ya, cantik"

"hikss ayah, ibu. acha mau ikut kalian yah"
"acha mau sama ayah sama ibu aja"

"jangan sayang, perjalanan mu masih panjang dan belum selesai."

"tapi bu-"

"acha" acha mendengar ada suara yang sedang memanggilnya, namun tidak ada siapa-siapa selain kedua orang tuanya dan dirinya disini.

"siapa itu?"

"itu suami mu sayang" acha menggeleng tegas.

"acha mau ikut kalian aja ya"

"acha bangun"

"hikss acha mau ikut kalian aja ibu, ayah"

"acha putri ayah, denger ayah."
"semua yang ada di sana sayang sama kamu, mereka mau kamu bangun."

"hiks acha mau sama kalian aja"

"acha sayang, kamu harus hormati suami mu ya sayang, gaboleh nakal yah" wanita itu mencium pipi acha diikuti oleh lelaki di sebelahnya.

"ayah sama ibu pergi dulu ya sayang" acha menggeleng sambil menangis kala ibu dan ayahnya mulai melangkah menjauh darinya.

"hikss ibu ayah"
"acha mau ikut hikss"

"acha bangun"

"hikss ibu ayah tungguin acha hikss"
"acha mau ikut"

"acha bangun"

Sarah masuk kedalam ruang kamar acha dan melihat acha menangis namun dengan mata yang terpejam.

"astagfirullahalazim kenapa ini gas"

"gatau oma, tiba-tiba acha nangis"

"hikss ibu ayah acha mau ikut"
"tungguin acha"

"panggil dokter cepat" bagas segera keluar untuk memanggil dokter.

Vote nya dong!
Thankyou

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang