"kak, kita mau kemana?"
"rahasia"
"terus kenapa naura gaboleh ikut? kan kasian kak"
"aku mau hanya kita berdua"
Tunggu, apa tadi bagas bilang? aku? biasanya saya.
Acha menahan senyumnya saat melihat bagas yang fokus menyetir, tapi acha mendengar dengan jelas jika bagas mengucapkan kata AKU.
"pantai?"
"hm" bagas membawa acha ke pantai, namun pantai itu nampak berbeda karena ada kursi dan meja yang sudah di hias sebagus mungkin.
"ngapain kak?"
"duduk" acha menduduki kursi itu, suasana pantai nampak sepi namun tidak menyeramkan.
Bagas juga ikut duduk di depan acha, lalu menyuruh pelayan untuk mempersiapkan makanan.
"aku bakal bikin hidup kamu menderita acha"
"ingat itu!"
"kamu sudah merebut al dari aku"
"aku gabisa hidup tanpa dia"
"kamu, kamu yang merebut al dari aku kanasya"
"ARGHHHH" bela sangat frustasi, dia suka berteriak-teriak tidak jelas sambil meneriaki nama bagas dan acha.Setelah selesai makan, keadaan tiba-tiba menjadi sangat awkward.
Bagas sibuk menormalkan detak jantungnya untuk mengatakan ini semua.
Dia sudah tidak bisa lagi menahan kata-kata yang seharusnya sudah dia katakan dari awal pernik mereka.
Acha yang sedang mengamati sekitar tiba-tiba tersentak saat bagas memegang tangannya dengan lembut.
"kak?"
"hm" bagas mulai mengelus-elus tangan kecil acha yang lembut.
"cha"
"i-iya kak?" mengapa acha menjadi sangat gugup sekarang.
"apa kamu punya dendam sama aku?" dahi acha menyerit.
"dendam apa kak?"
"dulu"
"aku kejam sama kamu, apa kamu tidak dendam?" acha terkekeh kecil."acha gabisa hidup berdampingan dengan dendam kak"
"acha gapernah dendam sedikit pun sama kak bagas""benarkah?" acha mengangguk semangat.
"jadi, kak bagas bawa acha kesini cuma mau ngomong ini?"
"ada lagi" jawab bagas cepat.
"apa itu?" bagas diam beberapa detik sambil menatap mata cantik acha dibawah rembulan malam ditemani oleh bintang-bintang.
"kamu... sayang sama aku?"
"tergantung" acha mencoba memancing bagas.
"tergantung apa?"
"tergantung kak bagas"
"tergantung dalam hal apa"
"ya, tergantung kak bagas sayang atau engga sama acha"
"kalo sayang?"
"ya acha bakal lebih sayang banget sama kak bagas"
"kalau tidak?"
"eummm" acha berpura-pura berfikir, sedangkan bagas menatap acha dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"acha akan selalu sayang kak bagas walaupun kak bagas engga sayang sama acha" ucap acha sambil tersenyum manis.
"benarkah?"
"iya"
"cha,"
"kenapa kak?"
"aku sayang sama kamu"
"hah?"
"kak bagas ngomong apasih kecepetan tau"
"coba ulangi""a-aku sayang kamu" ucap bagas pelan.
Sedangkan acha? dia tidak bisa menahan senyumnya saat ini.
"beneran?" bagas mengangguk, dia berpindah posisi menjadi berjongkok dibawah acha.
"aku sayang sama kamu, maafin aku dulu ya cha, yang selalu jahat sama kamu" acha berdiri dan membawa bagas untuk berdiri juga.
"kak bagas, acha gapernah marah sama kak bagas kok"
"dan..."
"acha juga sayang sama kak bagas""benarkah?" Acha mengangguk lalu mengecup pipi bagas.
Cup.
Bagas ikut tersenyum lalu memeluk erat acha.
"kamu lihat bangunan yang disana?" bagas menunjuk ke sebuah hotel yang dekat dari tempat mereka sekarang.
Acha mengangguk.
"malam ini kita bakal nginap disana"
"ngapain kak? terus naura? kasian dia kak"
"biarkan dulu, aku mau malam ini jadi malam milik kita berdua"
Bagas tiba-tiba menggendong acha ala bridal style.
"Akhhh"
"ihh kak bagas acha kaget" bagas hanya terkekeh lalu mengecup bibir mungil acha yang cemberut.Cup.
"kita bikinin adek buat naura ya"
"hah?"
"kayaknya naura minta sepuluh adek lagi deh"
"ihhhh kak bagas mesum"
"kalo ga mesum, naura ga bakal ada di sini sekarang"
"tapi kan-"
"sttttt jangan banyak omong" bagas menggendong acha menuju hotel itu.
Malam itu adalah malam yang paling bahagia dalam hidup acha saat bagas mengatakan bahwa bagas menyayangi nya.
Vote nya dong!
Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
KANASYA (END)
Teen Fiction[COMPLETED] ⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️ Terpaksa menikah dengan lelaki yang umurnya berbeda 10 tahun? Bagaimana nasib dari gadis manis yang bernama kanasya zivany aslan. Ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, diasuh oleh paman dan bibinya ya...