69

4.7K 111 0
                                    

"ANGKAT TANGAN! TEMPAT INI KAMI KEPUNG" seorang polisi masuk kedalam bangunan itu yang membuat keempat laki-laki dan acha bisa sedikit bernafas lega.

Tapi tidak dengan bela, bela malah menjadi panik dan mengarahkan pistolnya ke arah dada acha.

"BELA!"

"hiksss bela jangan"

"ANGKAT TANGAN!" bela semakin mengarahkan pistolnya, tidak takut dengan ancaman polisi.

Dia sangat terobsesi pada bagas sampai-sampai dia harus menjadi wanita gila seperti ini.

"KALAU AKU GABISA MILIKIN AL, BERARTI ACHA JUGA TIDAK BISA MEMILIKI AL."
"acha, kita akan sama-sama tidak bisa memiliki al" gumam bela sambil menatap acha yang menangis.

"bela, acha mohon jangan lalukan ini"

"hiks" bela mengelap air matanya dengan kasar. "kita harus sama-sama mati acha, agar tidak ada salah satu dari kita yang memiliki al" ucap bela dengan nada yang sangat manis.

"hikss engga bela, jangan.."

Para polisi sudah siap akan menembak bela, salah satu polisi disana bergumam sambil menghitung mundur.

"tiga"

"dua"

"satu..."

DOR

DOR
DOR

"ACHAAA"

"BAGAS"




"oekkkk"
"oekkkk"
"oekkkk"

"stttt cucu oma jangan nangis terus sayang kamu ga cape nangis terus hm" sedari tadi naura terus saja menangis, apakah dia rindu pada bagas dan acha.

"coba kamu kasih susu" laura mengangguk lalu mengambil susu di nakas untuk naura minum.

Laura menidurkan naura di kasurnya sambil memegangi botol susu.

"akhirnya dia tenang juga" gumam laura saat melihat naura yang sudah menutup matanya.

"oma sudah dapat kabar?"

"belum" sarah dan laura sama-sama panik, apakah mereka sudah menemukan acha atau belum.





"DOKTER DOKTER TOLONG SUAMI SAYA DOK" dokter laki-laki itu mengangguk kala melihat bagas yang menutup matanya dengan dua tembakan di punggung belakangnya.

Tepat di dekat ginjal.

"baik bu, silahkan tunggu disini" Acha mengangguk lalu mencium kening bagas.

"mas bagas, acha tunggu disini ya" setelah itu bagas dibawa masuk ke salah satu ruangan.

"hiksss"

"ca..."

"bibin..." bintang memeluk acha erat, sekarang acha membutuhkan sandaran.

Bintang dengan sabar mengelus bahu acha yang sedang menangis.

"acha duduk dulu nak" ujar hendri.

Bintang membawa acha duduk sambil terus mengelus bahu acha.

"alex, sekarang jam berapa" alex melihat jam di handphone nya yang menunjukkan pukul 18.00 wib.

"jam enam pah"

"astaga sudah lewat waktu magrib"
"alangkah baiknya kita sholat dulu"

"pah mending obatin luka acha dulu"

"ah baiklah kalian temani acha, papah harus sholat terlebih dahulu nanti kalian menyusul ya" mereka mengangguk lalu membawa acha untuk membersihkan luka sayatan di pipinya.





"cha.."

"mamah" acha langsung memeluk laura dengan erat, sedangkan naura sedang digendong dengan sarah.

"hikss mas bagas mah"

"stttt suami kamu pasti baik-baik aja, kamu tenang ya" acha mengangguk.

Memang, setelah mendapat kabar bahwa bagas terkena dua tembakan,  laura dan sarah langsung bergegas menuju rumah sakit.

Flashback on

DOR
DOR

DOR

"ACHA" bagas dengan cepat memeluk tubuh acha, sehingga dua peluru yang berasal dari pistol bela mengenai bagas.

Sedangkan bela sudah terjatuh saat kakinya ditembak oleh polisi.

"BAGAS"

"k-kamu gapapa hm?" Acha menggeleng sambil menatap bagas yang masih memeluknya.

"a-aku sayang kamu cha"

"hikss acha juga sayang mas bagas" bagas tersenyum, lalu dia langsung terjatuh karena sudah tidak bisa menahan lagi.

"MAS BAGASS"

"BINTANG, KAMU LEPASKAN IKATAN TALI ACHA"

"iya pah" bintang dengan segera melepas tali itu.

"mas, mas bagas bangunn hikss" acha menepuk-nepuk pipi bagas.

"permisi pak, saya akan membawa tersangka ke kantor polisi. saya akan menelfon kembali jika bapak dibutuhkan"

"baik"

"alex, kamu ambil motor kamu dan masuklah kesini ya"

"tapi pah, kan ga muat masuk motor"

"BERUSAHA! CEPATLAH ALEX!"

"iya pah" dengan segera, alex keluar dari hutan untuk mengambil motornya.

"mas, tahannya hikss sebentar" acha menutup luka tembakan itu menggunakan tangannya untuk mencegah darah yang keluar, namun tetap saja masih banyak darah yang keluar.

Flashback off

Sudah berjam-jam bagas di dalam ruangan itu, namun dokter belum juga keluar.

"acha, ini naura kasihan dia rindu sama kamu" acha mengangguk lalu mengambil naura dari gendongan sarah.

Mata acha kembali berkaca-kaca saat melihat naura sedang memperhatikannya.

Naura yang melihat mata bundanya mengeluarkan air mata tiba-tiba melengkungkan bibirnya kebawah seakan-akan dia mengerti apa yang sedang bundanya rasakan.

"sayang, bobo yah udah malem" acha mengelap air matanya lalu tersenyum ke arah naura.

"sambil di kasih asi aja cha, kasian naura belum minum asi kamu"

"iya mah"acha menghadap samping untuk menyusui naura, karena ada bintang dan alex yang duduk sebelahnya.

Hendri yang mengerti situasi ini langsung mengajak kedua putranya untuk pergi sementara.

"bintang, alex ayok kita ke kantin isi perut dulu"

"iya pah" mereka bertiga pergi ke kantin untuk mengisi perut dan setelahnya mereka harus membersihkan badan.

Acha mulai menyusui naura sambil mengepuk-epuk pelan bagian belakang naura.

"acha, kamu harus kuat ya" acha tersenyum dan mengangguk, memang dia harus kuat untuk bagas dan juga naura.

Walaupun dia tidak tahu bagaimana akhirnya nanti.


Vote nya dong!
Thankyou

Pipipppp ending udah ada nihh mau di up kapan🤔

KANASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang