Happy Reading guys!
"Maafkan kami Tuan." Ujar mereka bersamaan.
Secara serempak anggota Black Mafia semuanya berjongkok hormat kepada Alex. Alex yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun langsung terkejut sekaligus bingung, dia tidak tahu apa yang telah terjadi hingga membuat semua anggota Black Mafia tunduk padanya.
"Ada apa dengan kalian? Bukankah kalian kesini untuk membunuhku?" Tanya Alex yang merasa penasaran.
"Tidak Tuan, kami di sini ingin Tuan menjadi pemimpin kami." Jawab seorang pria yang berdiri paling depan diantara yang lainya.
"Jangan bercanda." Ujar Alex yang merasa tidak percaya dengan apa yang pria itu katakan barusan.
"Kami tidak bercanda, pemimpin kami telah tiada jadi Tuan sebagai satu-satunya penerus akan menjadi pemimpin kami." Jawab pria itu tanpa ragu.
"Siapa pemimpin kalian?" Tanya Alex.
"Tuan Marquez." Jawab pria itu dengan lantang.
Seketika Alex langsung terkejut dengan jawaban yang baru saja pria itu katakan, dia tidak menyangka jika ayahnya adalah seorang pemimpin dari Black Mafia dan menjadi saingannya selama ini.
"Siapa namamu?" Tanya Alex.
"Nama saya Kenan Tuan." Jawab Kenan.
"Kenan, apa benar ayah saya yang telah menjadi pemimpin kalian?"
"Iya Tuan."
"Lalu kalian selama ini mencoba untuk membunuhku atas perintah dari siapa?"
"Kami melaksanakan perintah dari Tuan Marquez."
"Apa alasan ayah saya ingin membunuh saya?" Tanya Alex yang merasa tidak mungkin jika ayahnya tega melakukan hal itu.
"Karena Tuan Alex menjadi saingan dari Black Mafia." Jawab Kenan.
"Lalu apakah kalian tidak merasa dendam karena pemimpin kalian mati ditanganku?" Tanya Alex lagi.
"Kami paham bahwa didalam dunia Mafia bunuh membunuh menjadi hal yang biasa, seperti yang telah Tuan Marquez lakukan kemarin yang mencoba membunuh Tuan Alex dengan racun. Siapapun diantara kalian yang menang maka dialah yang akan menjadi Leader of Mafia." Terang Kenan.
Jawaban yang telah Kenan katakan membuatnya teringat kembali saat kemarin malam dia mendatangi sebuah bar.
Flashback on...
Menjelang malam yang dingin dengan butiran salju putih yang jatuh secara perlahan menjatuhi bumi, dengan suhu yang sangat dingin di Rusia membuat seorang pria dengan tuksedo hitam berhenti di sebuah bar untuk membeli alkohol dengan tujuan untuk menghangatkan tubuhnya.
Alex masuk ke bar itu dengan gagahnya hingga membuat para wanita serta wanita kupu-kupu yang tengah terbang di bar itu langsung tertuju kepada Alex. Bagi Alex menjadi pusat perhatian merupakan hal yang biasa baginya, sehingga dia dapat terlihat sangat santai walau mendapat tatapan dari beribu pasang mata sekalipun.
Setelah Alex masuk kedalam bar itu dia pun mendatangi sebuah meja yang tengah kosong kemudian duduk disana seorang diri. Baru saja Alex duduk para wanita dengan pakaian yang terkesan sangat terbuka mulai datang untuk menghampirinya, Alex yang melihat mereka berjalan kearahnya dengan langkah yang dibuat seksi namun sangat menjijikan menurutnya membuat Alex merasa muak dengan wanita itu.
"Bolehkah aku menemanimu, sayang." Ujar salah satu wanita yang menghampiri Alex dengan gaya bahasa yang terkesan menggoda.
"Boleh, asalkan nyawamu kau berikan padaku." Jawab Alex dengan bengis serta senyum meremehkan yang sering dia tunjukkan kepada para musuhnya.
Sontak para wanita itu pun terkejut dan langsung pergi meninggalkan Alex seorang diri dengan mulut yang terus mengomel tentang ketampanan Alex yang luar biasa tampan namun sangat disayangkan memiliki sifat seperti iblis.
Jika orang lain di musim dingin apa lagi bersalju akan mendatangi sebuah kafe dan memesan kopi, teh atau coklat hangat berbeda dengan Alex yang justru memesan sebuah Vodka.
Tidak berapa lama seorang pelayan wanita dengan tubuh ramping serta pakaian yang seksi datang untuk menghampirinya.
"Mau pesan apa?" Tanya wanita itu.
"Vodka satu." Ujar Alex kepada pelayan itu.
"Baik, Tuan." Jawab pelayan itu kemudian berlalu pergi kembali.
Mata Alex mulai melihat-lihat keadaan bar dan dia menyadari dibalik orang-orang yang tengah berjoget ria disana terdapat beberapa pria dengan tubuh yang cukup besar dan berotot. Alex tahu bahwa para pengunjung bar jarang ada yang memiliki otot yang besar serta warna kulit yang gelap, dan kini terdapat beberapa pria mencurigakan itu serta pelayan barusan yang memang terlihat memiliki tubuh yang mungil dan kurus namun dilihat dari cara berjalan dan pergerakannya dia dapat mengetahui bahwa wanita itu tidak seperti wanita biasanya.
Tidak berapa lama pelayan itu kembali dengan membawa segelas Vodka yang barusan Alex pesan.
"Ini Tuan Vodkanya." Ujar pelayan itu sambil menaruh segelas Vodka diatas meja.
"Minum." Ujar Alex tanpa ekspresi.
"Apa Tuan?" Tanya pelayan itu seolah dia tidak mendengar apa yang Alex katakan barusan.
"Saya bilang minum." Ulang Alex masih dengan nada santai.
"Maaf Tuan, saya bisa dipecat kalau begitu." Tolak pelayan itu secara halus.
"Saya akan tetap membayar dan saya juga akan memberi tahu bos kamu." Jawab Alex.
"Tapi Tuan..."
"Minum." Potong Alex.
Pelayan itu masih terlihat tenang dan bersikap seperti biasanya dan secara diam-diam dia mengambil sesuatu dari dalam kantong celemek yang dia pakai kemudian mengarahkannya kepada Alex, namun sayang beribu sayang Alex yang memang memiliki sikap siaga dalam keadaan apapun mengetahui niat pelayanan itu dan segera membalikkan barang itu yang ternyata adalah sebuah suntikan yang masih belum Alex ketahui apa isinya. Suntikan itu langsung menancap di perut pelayan itu kemudian Alex dengan cepat mendorong ujung suntikan itu sehingga isi dari suntikan itu masuk kedalam tubuh wanita itu.
Sedangkan wanita itu sangat terkejut dengan apa yang barusan terjadi dan langsung mencabut suntikan yang menancap di perutnya, tapi sayang dia terlambat menariknya.
Setelah itu wanita itu langsung menyerang Alex dan berusaha untuk membunuh Alex, kali ini wanita itu tidak sendirian karena beberapa pria yang sebenarnya Alex curigai mulai berdatangan untuk membantu wanita itu dan perkelahian pun tidak dapat dihindari.
Dengan keahlian bela diri yang tidak dapat diremehkan Alex menghadapi setiap serangan serta berbalik memukul lawannya hingga terjatuh, ada yang terjatuh menabrak meja,lantai serta tembok semua Alex kalahkan. Namun semakin lama jumlah mereka semakin banyak. Semua pengunjung bara berteriak histeris serta semua pengunjung mulai berdesakan untuk keluar dari bar karena takut, namun seiring banyaknya yang keluar ada begitu banyak orang pula yang masuk untuk menyerang Alex.
Setelah beberapa lama Alex terus berkelahi dia mulai merasa lelah dan mulai kewalahan untuk menghadapi orang-orang yang menginginkan nyawanya, tapi untunglah Michel datang untuk membantunya setelah dia hubungi sebelumnya saat dia mulai mencurigai bar ini.
Dengan pasukan yang Michel bawa serta dengan senjata yang lengkap Michel dan para bawahannya dengan mudah mengalahkan lawan mereka dan membuat Alex merasa sedikit lebih tenang sekarang dikarenakan dia telah selamat kali.
Alex mulai bertanya-tanya siapa orang yang telah mengirim pembunuh ini dikarenakan keberadaan Alex sangat jarang diketahui tapi entah mengapa seringkali mereka dapat menemukan keberadaan Alex dengan mudah.
Flashback off....
Thanks for reading guys
![](https://img.wattpad.com/cover/260751178-288-k179391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Подростковая литератураZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...