Pertemuan Renjani 2

2.7K 97 4
                                    

Happy Reading guys!

"Itu karena Michel mencintaiku." Jawab Zahra dengan jujur.

"Kamu dengan Michel?" Tanya Renjani yang merasa tidak percaya dengan jawaban dari Zahra.

"Tidak Mah, aku tidak bersama dengan Michel. Aku hanya menganggapnya sebagai teman." Jelas Zahra.

"Oh, syukurlah kalau begitu." Ujar Renjani sambil menghembuskan nafas dengan lega dan menampakkan rasa bahagianya.

"Kenapa Mamah bilang begitu?" Tanya Zahra yang kini merasa kebingungan dengan tanggapan dari Renjani.

"Tentu saja karena Mamah lebih menyukai kamu bersama dengan Alex." Jawab Renjani sambil tersenyum kemudian mengangkat kedua alisnya secara bergantian.

"Berhenti menyebut nama pria brengsek itu lagi Mah." Ujar Zahra dengan raut wajah yang kesal.

"Baiklah-baiklah." Jawab Renjani sambil tersenyum.

"Mamah, Keysha pergi main keluar ya Mah." Ujar seorang anak kecil yang baru saja datang menghampiri mereka.

Sejenak Renjani merasa kebingungan dengan kehadiran seorang anak perempuan yang memanggil Zahra dengan panggilan Mamah, jika demikian berarti Zahra telah memiliki anak. Tapi anak siapa itu?

"Zahra, dia anakmu?" Tanya Renjani dengan perasaan yang bingung karena belum sepenuhnya mengetahui apa saja yang telah terjadi pada anaknya.

"Iya Mah, dia anakku." Jawab Zahra sambil mengelus lembut kepala Keysha.

"Keysha, ini Renjani ibunya Mamah. Sekarang kamu panggil dia Nenek ya." Jelas Zahra kepada anaknya.

"Baik Mah." Jawab Keysha dengan patuh.

Keysha pun berjalan ke arah Renjani kemudian mengambil tangan kanan Renjani yang kemudian dia genggam dengan lembut.

"Nenek." Panggil Keysha.

"Iya sayang, wah Keysha sangat cantik." Ujar Renjani sambil membelai pipi Keysha dengan lembut sambil tersenyum.

"Terima kasih Nenek." Jawab Keysha.

"Keysha, pergilah main dulu. Ada yang perlu Mamah bicarakan dengan Nenek." Ujar Zahra dengan lembut.

"Iya Mah." Jawab Keysha.

"Nenek, Keysha pergi main dulu ya." Pamit Keysha kepada Renjani.

"Iya sayang, mainnya jangan jauh-jauh ya." Nasehat Renjani.

"Iya Nek." Ujar Keysha yang kemudian pergi meninggalkan Zahra bersama Renjani.

Untuk sejenak keadaan menjadi hening, Zahra maupun Renjani masih terus melihat kearah Keysha yang berjalan secara perlahan menjauh dari mereka hingga akhirnya Keysha keluar dari pintu cafe meninggalkan cafe itu yang entah kemana dia akan pergi.

"Anakmu sangat lucu dan penurut." Ujar Renjani sambil terus melihat kearah pintu tempat dimana Keysha menghilang dari balik pintu itu.

"Iya, dia anak yang baik." Jawab Zahra sambil tersenyum.

"Anak siapa dia?" Tanya Renjani yang kembali mengingat pertanyaannya yang sempat tertunda.

"Dia anakku Mah." Jawab Zahra yang justru membuat Renjani kesal karena memberikan jawaban yang sudah pasti dia tahu.

"Maksudku ayah dari Keysha itu siapa? Michel atau Alex?" Tanya Renjani secara rinci agar dia tidak mendapatkan jawaban yang membuatnya semakin kesal.

"Dia anak Alex, Mah. Tapi aku mohon rahasiakan hal ini dari Alex." Pinta Zahra memohon kepada Renjani agar rahasianya selama ini tidak bocor kepada Alex.

"Kenapa kamu ingin merahasiakan Keysha dari Alex? Dia berhak tahu tentang anaknya, bagaimana pun Keysha adalah darah dagingnya sendiri." Jelas Renjani yang merasa tidak setuju dengan apa yang dilakukan Zahra pada Alex.

"Mah, Zahra mohon Mamah mengerti posisi Zahra. Luka yang telah Alex ciptakan begitu dalam di hati Zahra hingga saat ini pun Zahra masih belum bisa memaafkan kesalahan. Aku mohon Mamah melihat dari sudut pandang Zahra, bukan sebaliknya." Jelas Zahra yang masih belum bisa memaafkan Alex.

"Mamah mengerti apa yang kamu rasakan, Mamah akan merahasiakan hal ini dari Alex. Tapi Mamah juga minta agar kamu mau memaafkan Alex, karena kini dia telah berubah." Ujar Renjani yang mulai mengalah dari Zahra agar semuanya dapat baik-baik saja.

"Mah, mulai sekarang Mamah panggil aku Jisoo seperti yang lain." Pinta Zahra.

"Kenapa? Apakah nama itu tidak cocok atau kamu sudah tidak menyukainya?" Tanya Renjani dengan nada bercanda.

"Nama itu menyimpan terlalu banyak rasa sakit, aku ingin melupakan semua rasa pahit yang aku alami dimasa lalu." Jelas Zahra agar Renjani mau mengerti dan menerima keputusannya untuk mengganti nama.

"Iya sayang, Mamah mengerti kok." Ujar Renjani dengan lembut.

"Terima kasih Mah, terima kasih telah menjagaku selama ini." Ujar Zahra dengan tulus dan secara perlahan air mata Zahra mulai menetes mengingat semua kebaikan yang telah Renjani lakukan hingga harus mengalami koma yang cukup lama.

"Kamu tidak perlu berterima kasih, kamu sudah Mamah anggap seperti anak Mamah sendiri." Ujar Renjani dengan tulus sambil tersenyum kepada Zahra.

Zahra pun menghapus air mata yang mengalir dari kedua matanya, kemudian dia pun berdiri lalu meraih salah satu tangan Renjani.

"Mah, ayo Jisoo kenalkan Mamah dengan Namjoon dan kedua orang tuanya." Ajak Jisoo sambil tersenyum.

"Baiklah, ayo." Jawab Renjani dengan senyum di bibirnya, Renjani pun bangkit dari tempat duduknya kemudian mereka pun berjalan menuju ke arah kasir yang dimana disana sudah ada Namjoon yang tengah berdiri dengan pakaian pelayan serta kedua orang tuanya yang bertugas membuat kopi.

"Mah, kenalkan ini Namjoon." Ujar Jisoo sambil mengarahkan tangannya kepada Namjoon.

Namjoon pun mengulurkan tangannya yang kemudian Renjani terima sehingga mereka pun berjabat tangan sebagai tanda perkenalan.

"Renjani." Ujar Renjani sambil tersenyum.

"Kim Namjoon." Ujar Namjoon.

"Ayo Mah, aku kenalkan kepada orang tua Namjoon." Ajak Jisoo kepada Renjani.

Mereka pun berjalan menuju Rose dan Kenzo berada.

"Mah, kenalkan ini ibu Rose dan Pak Kenzo." Ujar Jisoo mengenalkan mereka.

"Renjani."

"Rose."

Ujar mereka bersamaan sambil berjabat tangan.

"Renjani."

"Kenzo."

Ujar mereka secara bersamaan sambil berjabat tangan untuk berkenalan.

"Pak Kenzo, Bu Rose terima kasih sudah merawat Jisoo selama saya tidak ada disini." Ujar Renjani kepada Rose dan Kenzo.

"Tidak perlu berterima kasih, kami sudah menganggap Jisoo seperti anak kami sendiri." Ujar Rose.

"Iya, lagi pula Namjoon dan Jisoo itu berteman jadi sudah sewajarnya jika kita saling membantu." Imbuh Kenzo.

"Tante tenang saja, selama Jisoo ada disini aku akan selalu menjaganya." Ujar Namjoon yang baru saja bergabung bersama mereka.

"O iya, kamu yang telah membantu Jisoo kabur kan? Saya mengucapkan terima kasih banyak atas semua bantuanmu kepada Jisoo, mungkin saya tidak bisa membalas kebaikanmu dan hanya bisa mengucapkan kata terima kasih tapi kebaikanmu akan selalu saya ingat selamanya." Ujar Renjani.

"Tante tidak usah berterima kasih kepada saya, saya juga melakukan hal itu dengan ikhlas." Jawab Namjoon dengan rendah hati.

"Jisoo, Mamah merasa tenang karena kamu bersama orang yang baik selama ini." Ujar Renjani sambil tersenyum.

"Iya Mah, aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan mereka." Jawab Jisoo yang juga ikut tersenyum.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang