Pamit untuk pergi 2

2.6K 94 0
                                    


Happy Reading guys!

Alex tersenyum saat mendengar ucapan Renjani, otaknya berpikir alangkah indahnya jika apa yang Renjani katakan itu benar namun mau bagaimana pun Alex tahu dan paham jika hal itu sangatlah tidak mungkin. Dia telah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa tidak ada celah untuk dia masuk diantara Namjoon dan Jisoo, kebersamaan mereka terlihat sangat dekat hingga Alex merasa sangat iri dan menyesal membuat hati dan kecemburuannya meluap tanpa bisa dia kendalikan.

"Aku tidak ingin menjadi diriku yang dulu, aku ingin menjadi Alex yang sekarang. Alex yang meninggalkan keburukan dimasa lalu dan menata masa depan dengan kebaikan." Jawab Alex tanpa ragu walau hatinya terasa sakit.

Ingin rasanya Renjani mengatakan bahwa Jisoo tidak bersama dengan Namjoon tapi dia sudah berjanji kepada Jisoo  untuk merahasiakannya dari Alex hingga dia pun tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Alex dan membiarkan pria itu hidup dengan sisa hati yang telah hancur.

"Yakinlah selama kamu terus menjadi manusia yang baik Mamah akan selalu ada di belakangmu untuk mendukungmu." Ujar Renjani menyemangati.

"Iya Mah, terima kasih. Kalau begitu Alex pergi dulu ya, Alex akan mulai membereskan barang-barang Alex yang ada di apartemen." Pamit Alex untuk pergi meninggalkan Renjani.

"Mamah bantu kamu membereskan barang-barang kamu ya." Ujar Renjani menawarkan bantuannya kepada Alex untuk mengemasi barang.

"Tidak perlu Mah, baju Alex cuma dikit." Tolak Alex agar dia tidak terus merepotkan Renjani.

"Bener kamu tidak ingin Mamah bantu?" Tanya Renjani lagi untuk memastikan.

"Iya Mah, bener kok. Ya sudah Alex pergi dulu ya." Pamit Alex lagi.

"Iya Alex, hati-hati ya." Ujar Renjani.

"Pasti." Jawab Alex sambil tersenyum.

Alex pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian dia pun berjalan untuk meninggalkan cafe itu. Sedangkan Renjani dia terus saja melihat ke arah Alex yang berjalan semakin jauh darinya dan perlahan menghilang ditelan jarang yang semakin jauh.

Disisi lain Jisoo yang melihat kebersamaan antara Alex dan Renjani yang terlihat sangat dekat, dari prilaku dan sikap mereka sangat terlihat jelas bahwa mereka saling menyayangi. Namun hati Jisoo masih saja ragu dan sulit percaya dengan perubahan Alex, dia bukannya tidak percaya namun dia merasa sangat tidak mungkin pria berhati iblis seperti Alex dapat berubah secepat itu.

Namun Jisoo juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dihatinya yang paling dalam dia mengetahui kebaikan Alex terlihat saat dulu waktu dia masih bersama dengan Alex pria itu beberapa kali bersikap baik padanya.

Tapi semua itu sudah lewat, Jisoo hanya bisa membiarkan waktu berjalan bagaimana mestinya. Mulai sekarang dia akan mengikuti takdir yang telah ditetapkan untuknya dan menerima semua pahit manis yang mungkin akan dia rasakan kembali kelak.

Setelah Renjani melihat kepergian Alex dia pun mulai berjalan menuju Namjoon dan Jisoo yang masih saja berdiri di tempat mereka sejak kedatangan Alex.

"Jisoo, bagaimana? Apakah kamu percaya sekarang?" Tanya Renjani untuk kembali meyakinkan Jisoo bahwa Alex telah berubah.

"Percaya apa Mah?" Tanya Jisoo yang berpura-pura tidak mengerti maksud dari pertanyaan Renjani.

"Sekarang Alex telah berubah, dia sekarang menjadi orang yang lebih baik dan hangat. Bukankah kamu melihatnya barusan, jadi apakah kamu sudah mulai percaya dengan ucapan Mamah?" Jelas Renjani panjang lebar agar Jisoo paham apa maksud dari perkataannya.

"Mah, Jisoo duluan ya. Ada pengunjung yang datang." Ujar Jisoo yang langsung pergi meninggalkan Renjani dan Namjoon.

Sedangkan Renjani hanya bisa tersenyum melihat Jisoo yang pergi meninggalkannya, Renjani paham dan tahu bahwa sebenarnya Jisoo pergi bukan hanya ada pengunjung namun dia juga pergi agar tidak perlu menjawab pertanyaannya.

Terkadang Renjani merasa kesal kepada Jisoo yang masih saja tidak mau mengakui perasaannya, entah sampai kapan Jisoo akan terus membohongi dirinya sendiri dan terus hidup dalam kehampaan.

***

Keesokan harinya Keysha yang baru saja pulang dari sekolah akan menyebrang untuk kembali ke cafe tempat dimana ibunya berada, tidak lupa Keysha menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat apakah ada kendaraan yang lewat, dan saat dia sudah yakin bahwa tidak ada kendaraan yang sedang lewat barulah dia berjalan untuk menyebrang jalan.

Namun tanpa dia sadari dari sisi sebelah kanan melaju sebuah mobil dengan kecepatan yang tinggi. Keysha yang tengah berada ditengah jalan pun melihat mobil itu yang melaju ke arahnya, tapi dia tidak sempat untuk menghindar karena kecepatan mobil itu Yanga cukup tinggi hingga akhirnya mobil itu pun menabrak tubuh Keysha hingga membuat gadis kecil itu terpental cukup jauh dengan kondisi kepala yang telah berlumuran darah.

Sedangkan pengemudi yang baru saja menabrak Keysha sangat terkejut dan takut. Dia tidak menyangka jika dia telah menabrak seseorang, dia pun mulai melihat kearah sekitar yang terlihat cukup ramai namun dia tidak menemukan keberadaan polisi jadi dia pun mulai melajukan kembali mobilnya untuk melarikan diri dengan harapan dia tidak akan ketahuan dan tertangkap oleh polisi.

Sontak saja orang yang berada disekitar tempat itu langsung mendatangi tempat kejadian setelah mereka melihat kecelakaan itu. Wajah mereka tampak sangat terkejut karena melihat keadaan korban yang terlihat cukup parah ditambah darah yang terus mengalir dari kepalanya.

Mereka mulai bertanya-tanya anak siapa ini?

Siapa yang telah menabraknya?

Bagaimana keadaannya?

Apakah dia masih hidup?

Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari kerumunan.

Disisi lain Jisoo yang melihat ada kerumunan didepan cafenya pun mulai penasaran dengan apa yang tengah menjadi pusat perhatian hingga membuat orang-orang berkerumun dan berkumpul.

"Namjoon apa yang terjadi di depan sana?" Tanya Jisoo kepada Namjoon yang berada tidak jauh darinya.

"Entahlah, tapi sepertinya ada sebuah kecelakaan." Jawab Namjoon sambil melihat ke arah luar cafe.

Jisoo yang merasa penasaran pun memutuskan untuk keluar dan melihat apa yang terjadi di luar.

"Namjoon, aku penasaran apa yang terjadi disana. Aku keluar dulu ya." Ujar Jisoo.

"Aku ikut." Ujar Namjoon yang juga merasa penasaran.

"Lalu siapa yang akan menjaga Cafe?" Tanya Jisoo.

"Sudah, kalian pergilah melihat biar Mamah dan Papah yang akan menjaga Cafe." Ujar Rose.

"Terima kasih Mah." Ujar Jisoo yang kemudian pergi untuk keluar.

Saat Jisoo sampai di dekat kerumunan dia pun mencoba untuk masuk dan melihat apa yang tengah mereka lihat, dan saat dia telah melewati beberapa orang akhirnya dia berhasil menerobos masuk dan betapa terkejutnya dia saat melihat putranya Keysha tengah terbaring diatas tanah dengan kondisi tubuh yang telah berlumuran darah.

"Keysha!" Teriak Jisoo.

Jisoo pun sontak langsung mendekati Keysha kemudian memeluk Keysha dengan erat.

"Keysha, apa yang terjadi padamu sayang. Kenapa kamu jadi begini?" Ujar Jisoo dengan air mata yang berlinang.

"Jisoo, ayo kita bawa Keysha ke rumah sakit." Ajak Namjoon agar dia tidak berlama-lama disana dan membuat keadaan Keysha semakin parah.

"Iya." Jawab Jisoo dengan cepat.

Namjoon pun langsung membopong Keysha kedalam mobil dengan diikuti oleh Jisoo. Mereka berdua pun dengan keadaan yang panik dan khawatir pergi ke rumah sakit dengan harapan Keysha akan baik-baik saja.

Dalam perjalanan tidak henti-hentinya Jisoo terus menangis sambil memeluk tubuh Keysha. Dia sangat takut jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Keysha.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang