Mencoba Kabur

5.7K 196 0
                                    

"Tuan," ujar Michel sambil membungkuk hormat sebagai tanda ucapan selamat datang kepada Alex yang baru saja kembali ke Villa.

"Bagaimana dengan wanita itu?" Tanya Alex dengan datar.

"Lukanya telah diobati, dan sekarang dia sedang beristirahat Tuan," jawab Michel dengan sopan.

"Saya akan pergi untuk beberapa hari, kamu tetap disini untuk menjaganya," perintah Alex tanpa melirik sedikitpun kepada Michel yang terus mengikutinya berjalan dari belakang.

"Baik Tuan,"

Alex memasuki sebuah kamar kemudian mengambil beberapa berkas dari dalam laci kemudian kembali berjalan keluar dari kamar itu. Selama Alex berjalan, Michel terus mengikutinya tanpa perlu dia suruh karena memang itulah tugasnya yaitu selalu ada disaat Alex membutuhkan tidak perduli kapan, jam berapa dan sedang apapun itu Michel harus segera datang saat Alex memanggilnya.

Sebelum Alex benar-benar keluar dari Villa itu dia berbalik badan kemudian menatap Michel dengan tatapan matanya yang tajam.

"Ingat, jangan sampai wanita itu kabur. Jika hal itu terjadi, maka kau akan teeima akibatnya."

Bukan, itu bukan sebuah perintah. Namun itu seperti sebuah ancaman, ancaman yang dapat membuat nyawa Michel putus dalam hitungan detik. Tapi Michel telah bekerja kepada Alex cukup lama membuatnya terbiasa dengan tugas berat maupun ringan atau bahkan tugas yang menyangkut puluhan nyawa sekalipun sering kali Michel dapatkan membuatnya terbiasa dengan tugas apapun yang diberikan oleh Alex.

"Baik Tuan," jawab Michel dengan tenang dan patuh.

Michel pun masih berdiri tegap di tempatnya untuk melihat Tuannya yang kini telah melaju dengan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Setelah Michel melihat Tuannya telah pergi, barulah dia beranjak dari tempatnya berdiri untuk masuk kedalam Villa itu.

****

Michel menatap wajah Zahra dengan perasaan iba, terkadang Michel membenarkan perilaku Tuannya yang senang menyiksa orang yang berhianat padanya namun entah mengapa saat melihat gadis yang tidak bersalah membuat hatinya sedikit tidak setuju dengan apa yang telah dilakukan oleh Tuannya kepada gadis itu.

Bukankah gadis itu telah menolong Tuannya, tapi mengapa Tuannya malah menyiksa gadis itu dan bukan membalas kebaikan gadis itu dengan kebaikan pula. Kenapa harus siksaan yang harus gadis itu terima? Kenapa?

Namun kembali lagi, Michel hanyalah hamba dari Tuannya dan apapun yang telah dilakukan Tuannya Michel tidak berhak untuk berkomentar apa lagi menghalangi Tuannya untuk berbuat hal yang dia inginkan sekalipun hal itu dapat mencelakainya atau membunuhnya.

Tanpa Michel sadari gadis yang tengah berada dihadapannya kini mulai membuka matanya secara perlahan, kemudian berkedip beberapa kali untuk menyesuaika cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Zahra mulai menggerakkan tubuhnya untuk mencoba bangun dari tempat tidurnya, namun gerakkan terhenti saat dia merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

"Aw," ucap Zahra saat dia merasakan sakit di tubuhnya.

"Nona sudah bangun," ujar Michel.

"Dimana pria itu?" Tanya Zahra sedikit penasaran dengan keberadaan pria yang telah menyiksanya barusan.

"Tuan pergi, Nona"

"Kemana dia pergi?"

"Jika hal itu saya tidak tahu, Nona,"

"Berapa lama dia akan pergi?"

"Mungkin beberapa hari,"

"Oh," jawab Zahra dengan sedikit senyum yang mulai terbit dari bibirnya.

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang