Happy Reading guys!
Jisoo tengah sibuk mengelap meja yang baru saja digunakan oleh pengunjung kemudian mengambil gelas dan piring lalu ditaruh dia atas nampan yang telah dia bawa, setelah dia selesai membersihkan meja dia pun mengangkat nampan untuk dia bawa ke belakang agar dapat segera dicuci.
Saat dia tengah berdiri untuk pergi tanpa sengaja matanya melihat mobil yang baru saja masuk ke are parkir cafe dan dalam sekali lihat saja Jisoo dapat mengetahui jika itu adalah mobil milik Alex, dengan segera Jisoo pergi dari tempat itu menuju ke arah dapur, namun dia berhenti kala melihat meja lain yang kotor tanpa pengunjung. Terpaksa Jisoo pun berhenti kemudian membersihkan meja itu.
Jisoo membersihkan meja itu secara terburu-buru agar dia dapat segera selesai dan pergi ke dapur.
"Jisoo, maafkan aku." Ujar seorang pria yang telah berada di belakangnya.
Tangan Jisoo berhenti kala mendengar suara pria yang sangat dia kenal, ya dia adalah Alex. Alex telah berada tepat di belakang Jisoo sekarang dan sedang melihat punggung Jisoo dengan tatapan yang menyedihkan.
Alex mulai merasa gugup dan bingung harus memulai pembicaraan dari mana, dia merasa sangat bersalah karena telah mengingkari janjinya meskipun hal itu diluar kendalinya namun tetap saja hatinya merasa sakit kala mengingatnya hingga untuk berhadapan dengan Jisoo saja sekarang Alex merasa sangat gugup dan takut, takut jika Jisoo akan membencinya kembali seperti dulu dan takut jika dia akan kehilangan Jisoo untuk yang kedua kalinya.
"Pergi." Ujar Jisoo dengan nada yang kesal serta tersimpan amarah dibalik suara itu.
Jedar, hati Alex terasa teriris kala mendengar ucapan Jisoo yang menyuruhnya untuk pergi. Hatinya kini semakin merasa sakit dan lebih sakit lagi hingga dia menjadi semakin takut dan gugup untuk menghadapi Jisoo.
"Aku tahu, aku salah. Tolong maaafkan kesalahanku. Aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi." Ujar Alex dengan memelas.
Ya Alex menyadari kesalahannya dan dia benar-benar meminta maaf dengan tulus dengan harapan Jisoo mau memaafkannya.
"Aku sudah kenyang dengan kata janji, dan sekarang aku muak mendengarnya. Tolong pergi dan jangan pernah ganggu aku lagi." Ujar Jisoo yang masih merasa marah kepada Alex.
Alex akui jika memang sudah berulang kali dia menyakiti Jisoo dari mulai raga hingga jiwanya telah Alex lukai, namun kali ini berbeda. Saat ini dia meminta maaf secara tulus walaupun kesalahan yang telah dia buat terlalu besar untuk dimaafkan.
"Aku mohon Jisoo, sekali ini saja maafkan aku." Pinta Alex dengan memohon.
Jisoo yang telah dilanda emosi pun berbalik badan untuk melihat Alex, dia memasang ekspresi marah kepada Alex dengan harapan Alex dapat tahu jika saat ini dihatinya hanya ada kemarahan dan kebencian saja untuk Alex.
"Saya bilang pergi ya pergi!" Teriak Jisoo yang telah jengah menghadapi Alex yang masih tak kunjung pergi.
"Tapi Jisoo, aku-" Ujar Alex terpotong.
Jisoo yang telah diselimuti kemarahan pun lantas menendang kaki Alex yang tanpa dia tahu dia telah menendang kaki Alex di bagian kaki yang patah dan dalam proses penyembuhan.
"Aw." Rintih Alex sambil menahan rasa sakit di kakinya karena jahitan di kakinya telah terlepas serta bagian kakinya yang patah belum sembuh kini mengalami masalah bahkan kaki Alex kini mulai mengeluarkan darah.
"Cih, segitu saja sudah mengeluh." Ujar Jisoo meremehkan Alex yang terlihat kesakitan padahal Jisoo menendangnya tidak begitu keras.
Sedangkan Kenan yang melihat dari kejauhan lantas langsung merasa khawatir dan langsung berlari menuju Alex yang masih memegang kakinya yang terluka.
"Apakah Tuan baik-baik saja?" Tanya Kenan yang baru saja sampai dengan sangat khawatir dan cemas akan keadaan Alex.
"Aku baik-baik saja." Jawab Alex sambil menahan sakit.
Kenan tidak percaya dengan jawaban dari Alex karena terlihat sangat jelas jika Alex tengah menahan rasa sakit dan itu berarti luka di kaki Alex mengalami masalah.
Dengan segera Kenan berjongkok untuk melihat kaki Alex yang terluka, langkah terkejutnya dia saat melihat kaki Alex yang telah dipenuhi oleh darah hingga menetes di sepatunya.
"Apanya yang tidak papa, jahitan di kaki Tuan terbuka hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak. Ayo kita kembali ke rumah sakit." Ujar Kenan dengan cemas.
"Jahitan, ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi pada Alex?" Tanya Jisoo yang merasa kebingungan karena dia tidak mengetahui apapun yang terjadi kepada Alex.
"Tuan mengalami kecelakaan saat dia akan bertemu Nona, ada yang menyabotase mobil Tuan dan sekarang kaki Tuan patah dan belum sembuh tapi dia memaksakan diri untuk bertemu dengan Nona tapi apa yang Nona lakukan pada Tuan? Tidakkah Nona memiliki sedikit saja rasa simpati untuk Tuan, andai Nona menjawab telepon dari Tuan mungkin Tuan tidak akan memaksakan diri untuk bertemu dengan Nona dan berakhir seperti ini." Cercah Kenan yang merasa kesal dengan sikap Jisoo kepada Alex.
"Ini bukan salah Jisoo, Kenan. Ini salahku, jangan salahkan dia." Bela Alex dengan lembut sambil terus menahan sakit.
"Maafkan aku Alex, aku tidak tahu jika kamu mengalami kecelakaan." Ujar Jisoo dengan perasaan bersalah.
"Tidak perlu minta maaf, ini hanya kesalahpahaman saja." Ujar Alex dengan lapang dada.
"Tuan, ayo kita pergi ke rumah sakit. Luka Tuan semakin parah." Ujar Kenan mengingatkan kembali tentang luka yang sedang Alex alami agar dapat segera di tangani.
Alex pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dia bersedia untuk dibawa ke rumah sakit. Dengan sigap Kenan langsung menuntun tangan Alex agar Alex dapat berjalan dan kakinya pun tidak perlu menopang berat badan sepenuhnya.
"Biar aku bantu." Ujar Jisoo yang kemudian ikut memapah tangan Alex.
Alex pun berjalan secara perlahan ke arah mobil dengan dipapah oleh dua orang sekaligus sehingga mempermudah dalam berjalan. Tidak berapa lama mereka pun sampai di dekat mobil Alex, dengan segera mereka membantu Alex masuk ke dalam mobil yang di susul oleh Kenan dan Jisoo yang akan mengantar Alex ke rumah sakit.
Namjoon yang kembali melihat kedekatan Jisoo dan Alex pun semakin merasa cemburu, namun lagi-lagi dia tidak bisa melakukan apapun. Sekarang dia telah sadar bahwa cinta memang tidak bisa dipaksakan dan sudah saatnya dia menyerah.
Menyerah pada cinta yang selama beberapa tahun ini dia perjuangkan namun tidak pernah dia dapatkan, jika tidak berjodoh Namjoon bisa apa?
Dia hanya bisa melihat orang yang sangat dia cintai bersanding dengan pria pilihannya dan dengan segenap hati menerima semua itu dengan lapang dada.
Thanks for reading guys!
![](https://img.wattpad.com/cover/260751178-288-k179391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Fiksi RemajaZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...