Hai guys, Dessel07 balik lagi ni dengan lanjutan cerita dari Alex dan Jisoo tentunya.
Happy Reading guys!
"Maafkan Papah Keysha, Papah punya banyak salah sama kamu dan Mamah. Kalian boleh benci atau mau hukum papah sekalipun Papah rela tapi tolong jangan ragukan kasih sayang Papah untuk kalian karena Papah sangat menyayangi kalian berdua." Ujar Alex dengan suara yang pelan disertai air mata yang mulai membanjiri kedua matanya.
Jisoo yang mendengar penjelasan Alex pun mulai luluh, dia merasa tidak tega melihat Alex yang berada dalam keadaan seperti itu. Jisoo tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini, entahlah kini Jisoo merasa semakin bingung dengan perasaannya sendiri apakah dia membenci Alex atau sebaliknya.
Jisoo mulai mengangkat tangannya untuk membelai lembut rambut Keysha, Keysha yang merasa rambutnya dibelai pun menoleh ke arah Jisoo yang tengah melihatnya. Saat Keysha melihat kearahnya Jisoo pun tersenyum dengan lembut, senyuman yang tercipta oleh ketulusan dan kelembutan menciptakan sebuah senyuman yang begitu indah untuk dipandang.
"Sayang, dengarkan Mamah. Jadi dulu itu Papah sama Mamah salah paham hingga membuat kita berpisah, saat itu Mamah maupun Papah tidak tahu jika Mamah hamil dan Mamah tahu jika Mamah hamil setelah berpisah dengan Papah. Sudah lama Papah dan Mamah berpisah dan baru bertemu sekarang ini, lihatlah Papahmu begitu menyayangimu hingga dia rela mendonorkan darahnya untuk Keysha bahkan Papah menunda kepulangannya ke Indonesia hanya untuk menemani Keysha." Jelas Jisoo dengan lembut kepada Keysha dengan harapan anak itu mau memahaminya dan mau menerima Alex sebagai ayahnya.
"Apakah benar yang dikatakan Mamah, Pah?" Tanya Keysha sambil melihat ke arah Alex.
"Iya sayang." Jawab Alex sambil tersenyum kemudian mengelus kepala Keysha.
"Papah." Panggil Keysha dengan manja.
"Apa sayang?" Tanya Alex.
"Apakah Papah akan meninggalkan Keysha lagi?" Tanya Keysha yang merasa takut jika Alex akan pergi lagi.
"Tidak sayang, Papah akan disini untuk menemani Keysha." Jawab Alex.
"Janji." Ujar Keysha sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
Alex tersenyum saat melihat Keysha yang menunjukkan jari kelingkingnya, Alex paham jika jari kelingking adalah tanda pengikat janji jadi dia pun menerima ajakan Keysha untuk saling menautkan jari kelingking.
"Janji." Jawab Alex sambil mengaitkan jari kelingkingnya di jari Keysha.
Dan mereka pun tersenyum sambil melihat kedua jari kelingking mereka saling mengait. Keysha merasa sangat bahagia karena setelah sekian lama hidup tanpa seorang ayah kini dia telah memilikinya, mulai sekarang Keysha tidak perlu malu atau takut lagi jika diejek teman-temannya karena sekarang dia telah memiliki ayah.
***
Beberapa hari kemudian keadaan Keysha telah membaik dan sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, Alex, Jisoo dan yang lainnya pun merasa sangat bahagia karena akhirnya telah melewati masa sulit mereka.
"Jisoo, maukah kamu membuka lembaran baru bersamaku? Ayo kita menikah dan memulai hidup baru bersama keluarga kecil kita." Ujar Alex saat Jisoo mengantar Alex untuk keluar dari rumahnya karena Alex akan segera pulang setelah dia selesai menjemput Keysha dari rumah sakit.
"Maaf Alex, aku belum bisa." Jawab Jisoo.
Alex yang mendengar jawaban dari Jisoo pun menghentikan langkahnya kemudian melihat ke arah Jisoo yang berada tepat disampingnya.
"Kenapa? Apakah kamu masih membenciku karena aku dulu pernah menyakitimu?" Tanya Alex.
"Tidak, aku tidak membencimu." Elak Jisoo atas dugaan yang Alex lontarkan.
"Lalu kenapa? Apakah kamu telah menyukai pria lain?" Tanya Alex yang merasa penasaran dengan penolakkan dari Jisoo.
"Tidak ada, aku hanya ingin merawat Keysha dahulu hingga dia benar-benar sembuh. Aku seorang Ibu, dan hati seorang Ibu selalu mengutamakan anaknya bukan." Jawab Jisoo sambil tersenyum menandakan bahwa dia benar-benar tidak memiliki pria lain dihatinya.
"Ya, aku paham jika soal itu. Tapi ada satu pertanyaan yang ingin kamu jawab dengan jujur." Ujar Alex.
"Apa itu?" Tanya Jisoo dengan penasaran.
"Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk bersama kamu lagi? Eh maksudku apakah aku masih punya kesempatan untuk menikah denganmu?" Tanya Alex dengan perasaan gugup.
Ya dia gugup sekaligus takut sekarang, dia takut jika dia tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk bersama Jisoo dan akan berakhir menyedihkan.
Untuk sejenak Jisoo terdiam, mulutnya bungkam saat mendengar pertanyaan dari Alex. Dia kebingungan harus menjawab apa, jika dikatakan ada namun hatinya masih belum siap untuk menerima Alex dia masih takut jika suatu saat nanti Alex akan kembali seperti dulu dan menjadi kasar padanya hingga membuat keluarga hancur.
Tapi jika dia menjawab tidak hatinya menolak, bagaimana pun dia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia masih menyimpan rasa untuk Alex meskipun keraguan dan ketakutannya lebih dominan. Pilihan itu membuat Jisoo merasa dilema, dia bingung harus menjawab apa.
"Masih." Jawab Jisoo pada akhirnya setelah dia menimbang-nimbang beberapa saat.
Sontak saja Alex langsung tersenyum senang setelah mendengar jawaban dari Jisoo. Tanpa Alex sadari dia memeluk tubuh Jisoo dengan erat saking bahagianya.
Jisoo yang mendapatkan pelukan dari Alex pun mulai terbelalak matanya karena terkejut, dia tidak menyangka jika Alex akan memeluknya dengan begitu erat. Dengan ragu Jisoo mencoba mendorong tubuh Alex dengan perlahan.
"Alex, lepaskan." Ujar Jisoo dengan perasaan yang campur aduk.
Alex yang mulai menyadari perbuatannya pun mulai melepaskan tubuh Jisoo dari pelukannya, setelah dia melepaskan pelukannya Alex menjadi canggung dan bingung harus berbuat apa jadi dia pun hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maaf, tadi aku tidak sengaja memelukmu." Ujar Alex menahan malu.
"Iya tidak papa." Jawab Jisoo yang memaklumi atas perbuatan Alex padanya.
Sebenarnya Jisoo merasa bahagia karena Alex memeluknya, entahlah saat Alex memeluknya ada sebuah rasa rindu dan bahagia yang meluap didalam hatinya namun dia tidak mampu untuk meluapkan rasa itu. Biarlah hanya dia dan tuhan yang tahu apa yang saat ini tengah ia rasakan agar dia bisa melihat bagaimana cara Alex mendapatkan hatinya kembali meskipun dia tidak dapat berharap banyak terhadap Alex yang belum tentu mau memperjuangkan dirinya.
"Kalau begitu aku pulang ya." Pamit Alex yang masih dalam mode gugup serta senang yang tengah dia rasakan.
"Iya, hati-hati ya." Jawab Jisoo sambil tersenyum.
"Dadah." Ujar Alex sambil melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.
"Dadah." Jawab Jisoo menjawab lambaian tangan Alex.
Alex pun meninggalkan Jisoo dengan perasaan yang bahagia, meskipun jawaban yang Jisoo berikan tidak pasti tapi setidaknya dia masih memiliki kesempatan walaupun hanya sedikit.
Dengan kesempatan yang sedikit itu Alex akan berusaha sekuat tenaga yang dia bisa hingga dia bisa mendapatkan kembali cintanya, cinta yang membuat hidupnya kembali berwarna dengan beribu rasa yang tidak dapat dia lukiskan.
Thanks for reading guys!
Maaf baru up.
![](https://img.wattpad.com/cover/260751178-288-k179391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Teen FictionZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...