Perubahan Alex

6K 187 2
                                    

Happy Reading guys!

Zahra masuk kedalam Villa yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Dia melihat Villa yang megah dan mewah itu dengan tatapan yang miris, sungguh dia tidak menyangka jika Villa seindah dan seluas ini menjadi sebuah penjara untuknya. Zahra selalu saja bertanya-tanya apakah sebelum kedatangannya ada orang lain yang mengalami hal yang saat ini tengah Zahra rasakan.

Jika iya, Zahra ingin tahu kabar dari wanita itu apakah dia masih hidup dan dapat kembali hidup dengan normal atau justru kematian yang menghampirinya lebih dulu. Tapi apapun itu jawabannya Zahra tidak ingin jika dia harus mati di tempat yang mengerikan seperti ini.

"Sampai kapan kamu akan terus diam disini?" Tanya Alex yang mulai jengah menunggu Zahra yang terus saja mengedarkan pandangannya ke sekeliling Villa.

Alex merasa bingung dengan perilaku Zahra sekarang setelah dia masuk ke rumah sakit karena dia lebih banyak diam dan melihat tanpa sepatah katapun membuat Alex bertanya-tanya apa yang tengah Zahra pikirkan hingga dia terdiam cukup lama.

Apakah mungkin Zahra berniat untuk kabur kembali?

Rasa takut akan kehilangan Zahra mulai muncul didalam otak Alex, bagaimana pun caranya Alex akan berusaha untuk tetap mempertahankan Zahra disisinya.

Dan jalan satu-satunya untuk mempertahankan Zahra hanyalah ibunya, ya Alex akan segera memindahkan Renjani ke tempat yang lebih aman hingga tidak dapat diketahui oleh siapapun.

"Apa?" Tanya Zahra dengan wajah polosnya.

Ya Zahra sejak tadi hanya bengong hingga tidak menyadari jika Alex sedang memperhatikannya dan saat Alex berbicara padanya dia tidak begitu mendengar jelas apa yang baru saja Alex katakan hingga membuatnya bingung harus menjawab apa.

Alex merasa sangat kecewa dengan apa yang baru saja Zahra katakan, dia pun mulai berjalan kearah Zahra kemudian membopong tubuh Zahra ala bridal style menuju ke lantai atas dimana kamar Zahra berada.

"Turunkan aku." Ujar Zahra mencoba untuk melepaskan diri dari Alex.

Namun Alex tidak mengindahkan apa yang Zahra katakan, justru dia hanya diam dan terus berjalan menuju tangga yang cukup panjang.

"Alex, lepaskan aku. Aku bisa jalan sendiri." Ujar Zahra sambil terus berusaha untuk melepaskan tangan Alex dari tubuhnya.

"Diam!" Ujar Alex dengan tatapan yang tajam.

Zahra yang mendapatkan tatapan tajam dari Alex pun sontak diam seketika. Tidak ada lagi pemberontakan atau penolakan, hanya ada diam dan menerima Alex untuk membopongnya menuju ke kamarnya.

Hingga tidak berapa lama mereka akhirnya sampai di depan kamar Zahra, Alex mulai membuka pintu kamar Zahra kemudian masuk ke kamar itu, tidak lupa dia jika menutup pintunya kembali dengan cara mendorong pintu itu menggunakan kaki kanannya.

Secara perlahan Alex menurunkan tubuh Zahra keatas kasur, kemudian menyelimuti tubuh Zahra secara perlahan dengan penuh perhatian hingga Zahra merasa heran dengan apa yang baru saja Alex lakukan.

Zahra merasa sangat bingung dengan sifat Alex yang mudah sekali berubah. Terkadang dia dapat menjadi sosok iblis yang sangat kejam dan menyeramkan, namun terkadang dia juga mampu menjadi sosok yang baik dan penuh dengan kelembutan. Sebenarnya mana sifat Alex yang asli?

Yang jahatkah?

Atau yang baik?

Ah Zahra sangat bingung memikirkannya, dari pada memikirkan hal yang tidak penting Zahra memutuskan untuk menurut saja dulu dikarenakan tubuhnya saat ini juga belum benar-benar pulih dan butuh istirahat jadi untuk sementara Zahra hanya akan menuruti apa yang Alex mau.

Setelah Alex selesai menyelimuti tubuh Zahra dia pun mulai berbaring disamping Zahra. Zahra yang melihat Alex membaringkan tubuhnya disebelahnya pun seketika langsung takut jika Alex akan berbuat sesuatu lagi kepadanya. Mungkinkah Alex akan kembali memperkosanya atau dia malah akan menyiksanya kembali? Jika memang Alex ingin menyiksa Zahra untuk apa pria itu membopong tubuhnya?

Setelah Alex berbaring tepat disamping Zahra dia pun meraih tubuh Zahra kemudian memeluknya dengan erat kemudian menutup matanya.

"Tidak perlu tegang, aku hanya ingin tidur sambil memeluk tubuhmu." Ujar Alex yang masih memejamkan matanya.

Wajar bukan tubuh Zahra menegang dikarenakan mendapatkan perlakuan yang tidak biasa dari Alex, Zahra hanya tidak terbiasa dan dia juga masih merasa takut kepada Alex jadi hingga saat ini dia masih belum bisa mengendalikan hati dan tubuhnya untuk bersikap santai dihadapan Alex.

"Kenapa kamu tidak tidur?" Tanya Alex yang merasa Zahra belum kunjung tertidur.

"A...ku belum ngantuk." Jawab Zahra dengan gugup.

"Tidurlah sebentar, aku sangat mengantuk." Ujar Alex yang mulai dam keadaan setengah tertidur.

Alex pun mulai mengeratkan pelukannya untuk membuat tubuh Zahra hangat dan nyaman tanpa menyadari bahwa Zahra yang saat ini jantungnya tengah berdebar sangat kencang. Zahra merasa takut, khawatir serta rasa bahagia disaat yang bersamaan hingga dia bingung harus mengekspresikannya bagaimana.

Tidak banyak yang Zahra lakukan hanya terus terdiam dalam pelukan Alex dalam waktu yang cukup lama hingga secara perlahan kantuk mulai menghinggapinya dan secara perlahan matanya mulai tertutup dan tertidur dengan nyenyak.

***

Zahra mulai terbangun dari mimpi indahnya, dia merasa tidurnya sangat nyenyak malam ini hingga rasanya Zahra ingin terus tertidur dan menikmati setiap detik dalam tidurnya yang indah. Namun disaat Zahra ingin memejamkan matanya kembali tanpa disengaja matanya langsung melihat kearah dua pelayan wanita yang sedang berdiri disamping tempat tidurnya. Seketika Zahra langsung terkejut dengan kehadiran dua pelayan yang datang secara tiba-tiba.

"Selamat pagi Nona." Sapa dua pelayan itu secara bersamaan dengan senyum manis yang mereka ciptakan untuk Zahra.

"Kalian sedang apa?" Tanya Zahra yang merasa bingung dengan tujuan dari dua pelayan itu yang sekarang berada di kamarnya.

"Kami diperintahkan oleh Tuan Alex untuk melayani Nona." Jawab salah satu pelayan itu.

"Apakah nona akan sarapan sekarang?" Tanya pelayan yang satu sambil menunjukkan nampan yang telah pelayan itu bawa yang berisi semangkuk bubur dan segelas susu hangat.

"Atau Nona ingin mandi dulu?" Tanya pelayan yang satunya lagi sambil menunjukkan handuk yang berada diatas nampan juga.

Zahra merasa bingung dengan pelayanan dari dua pelayan itu dikarenakan sebelumnya dia tidak pernah mendapatkan perlakuan istimewa seperti itu dan Zahra juga merasa tidak terbiasa dengan kehadiran dua pelayan di pagi hari hingga membuat moodnya menurun.

"Kalian pergilah." Usir Zahra yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran dua pelayan itu.

"Baik Nona." Jawab dua pelayan itu sambil memberi hormat kepada Zahra kemudian berlalu pergi keluar dari kamar Zahra.

"Kenapa kamu mengusir mereka?" Tanya Alex yang baru saja tiba di kamar Zahra.

"Aku tidak terbiasa dilayani." Jawab Zahra jujur.

"Baiklah kalau begitu, sekarang kamu mandi aku tunggu kamu di bawah untuk sarapan." Ujar Alex dengan nada yang lembut.

"Iya." Jawab Zahra singkat.

Setelah mendapatkan jawaban dari Zahra Alex pun berbalik badan untuk meninggalkan Zahra lagi dan membiarkan Zahra bersiap-siap untuk sarapan pagi bersamanya. Tidak lupa sebelum dia benar-benar pergi dari kamar Zahra dia menutup pintu terlebih dahulu agar tidak ada yang akan mengintip kegiatan Zahra saat berada di dalam kamar walaupun hal itu tidaklah mungkin dikarenakan Zahra adalah milik Alex dan siapapun tidak akan ada yang berani menyentuh atau meliriknya sekalipun.

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang