Happy Reading guys!
"Mah, kita sudah sampai." Ujar Alex setelah dia sampai tepat di hadapan cafe itu.
"Dimana tempatnya?" Tanya Renjani sambil melihat kearah sekeliling tempat itu.
"Itu, disana." Ujar Alex sambil menunjuk ke arah cafe.
"Oh yang itu, ya udah kita turun yuk." Ajak Renjani setelah dia tahu tempat cafe itu.
"Mamah sendiri yang akan pergi kesana, aku tunggu disini." Ujar Alex dengan wajah yang datar.
"Tapi kenapa Alex? Kenapa kita tidak pergi kesana bersama?" Tanya Renjani dengan perasaan yang bingung.
"Tidak papa Mah, Mamah masuklah kesana nanti akan ada orang yang Mamah kenal disana." Jawab Alex tanpa ragu.
"Tapi siapa orang yang akan Mamah temui Alex?" Tanya Renjani yang merasa heran dengan sikap Alex.
"Jika Alex memberi tahu Mamah, bukan kejutan namanya." Canda Alex sambil tersenyum walaupun terlihat jelas bahwa senyum itu bukanlah senyum yang berasal dari hati namun tercipta karena sebuah keterpaksaan.
"Ok, Mamah percaya sama kamu. Mamah keluar ni ya." Ujar Renjani sambil membuka pintu mobil.
"Iya Mah." Jawab Alex sambil tersenyum.
Alex pun hanya bisa melihat Renjani yang berjalan semakin jauh darinya, saat Renjani berjalan semakin jauh disaat itu pula Alex sudah tidak mampu lagi menahan air matanya. Di telah mencoba sekuat tenaga untuk bisa menerimanya namun hatinya tidak dapat berbohong jika dia sebenarnya tidak bisa merelakan Renjani pergi.
Sedangkan Renjani yang baru saja masuk ke dalam cafe merasa bingung harus melakukan apa dikarenakan dia juga belum mengetahui siapa orang yang akan bertemu dengannya, dan saat dia sedang dilanda kebingungan datanglah seorang wanita dari arah belakang tubuhnya.
"Maaf Bu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita yang berada di belakang Renjani.
Renjani pun segera berbalik badan untuk melihat sekaligus menjawab pertanyaan dari wanita itu. Dan betapa terkejutnya Renjani saat dia berbalik badan dia mendapati Zahra putrinya sedang berdiri di hadapannya.
"Zahra." Panggil Renjani dengan perasaan bahagia yang terpancar jelas dari wajahnya.
"Mamah." Ujar Zahra yang juga merasa terkejut dengan pertemuan mereka yang secara tiba-tiba.
Zahra sangat tidak menyangka jika dia bisa bertemu kembali dengan Renjani setelah sekian lama tidak bertemu, orang yang selama ini dia kira telah tiada kini telah berada dihadapannya dengan keadaan yang baik-baik saja tanpa kekurangan sedikitpun.
Renjani pun langsung memeluk tubuh Zahra dengan sangat erat, dia telah merindukan Zahra selama bertahun-tahun dan kini dia baru bisa bertemu dengan Zahra hal itu membuatnya sangat bahagia hingga dia tidak mampu berkata-kata.
Zahra pun melepaskan pelukan mereka kemudian melihat Renjani sambil menyentuh tubuh Renjani seolah dia sedang memeriksa keadaan Renjani.
"Apakah Mamah baik-baik saja?" Tanya Zahra dengan khawatir.
"Mamah baik-baik saja." Jawab Renjani dengan santai sambil tersenyum.
"Sungguh?" Tanya Zahra yang merasa tidak yakin.
"Tentu saja, lihatlah Mamah dalam keadaan sehat wal Afiat." Jawab Renjani sambil memutarkan tubuhnya untuk menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.
"Selama ini kamu kemana saja?" Tanya Renjani yang merasa bingung karena dia telah mencari keberadaan Zahra namun selalu saja mendapatkan hasil yang nihil.
"Ceritanya panjang Mah, ayo kita duduk dulu." Ajak Zahra agar Renjani duduk di salah satu kursi yang ada disana.
Mereka pun duduk dengan saling berhadapan, apa yang mereka lakukan tidak luput dari penglihatan sepasang mata yang terus melihat ke arah mereka hingga saat kedua wanita itu duduk barulah pria itu melajukan mobilnya untuk meninggalkan tempat itu.
"Apakah dia menyakiti Mamah?" Tanya Zahra dengan khawatir.
"Dia siapa?" Tanya Renjani yang belum memahami siapa orang yang dimaksud oleh Zahra.
"Alex." Jawab Zahra sedikit ragu.
"Bagaimana mungkin dia menyakiti Mamah Zahra, justru dia sangat baik kepada Mamah dan menganggap Mamah seperti ibunya sendiri. Mamah diperlukan sangat baik olehnya hingga Mamah sangat bahagia bersamanya." Jawab Renjani sambil tersenyum dan kembali mengingat betapa baiknya Alex memperlakukan dia.
"Benarkah? Bagaimana mungkin dia begitu? Tidak mungkin, Mamah pasti bohong kan." Ujar Zahra merasa tidak percaya dengan jawaban yang telah diberikan oleh Renjani karena sifat Alex saat berada bersamanya sangat berbeda jauh.
"Mamah sudah tahu apa yang terjadi antara kamu dan Alex, tapi yakinlah Alex telah berubah sekarang. Dia sekarang telah menjadi orang yang lebih baik, bahkan Mamah saja merasa sangat kagum padanya." Ujar Renjani memuji perubahan Alex yang sangat luar biasa dimatanya.
"Mah, dia seorang mafia. Mafia tidak akan berubah secepat itu." Tegas Zahra yang masih saja belum percaya jika Alex telah berubah.
"Dia bukan seorang mafia lagi, beberapa hari yang lalu Alex telah resmi keluar dari dunia mafia dan sekarang dia sedang fokus pada perusahaan yang telah dia bangun sendiri." Jelas Renjani dengan harapan Zahra mau memaafkan kesalahan Alex.
"Zahra masih merasa hal itu sangat tidak mungkin terjadi pada Alex Mah, dia pria yang kejam. Dia adalah manusia berhati iblis yang tidak akan pernah berubah menjadi malaikat." Tegas Zahra lagi.
"Terserah jika kamu tidak percaya, tapi jika memang Alex jahat bagaimana mungkin Mamah diantar oleh Alex kesini dengan keadaan yang sehat tanpa kekurangan apapun." Ujar Renjani pada akhirnya karena sudah lelah menjelaskan kepada Zahra tapi dia masih juga belum percaya.
"Mamah kesini diantar Alex?" Tanya Zahra dengan ekspresi yang terkejut.
"Iya." Jawab Renjani dengan nada yang santai.
"Terus sekarang Alex dimana?" Tanya Zahra sambil melihat ke arah luar untuk mencari keberadaan Alex.
"Dia disana." Ujar Renjani sambil menunjuk dimana tadi Alex memberhentikan mobilnya.
"Eh ko sekarang sudah tidak ada." Ujar Renjani dengan bingung karena tidak mendapati keberadaan mobil maupun Alex.
"Apakah Mamah yakin tadi Alex yang mengantar Mamah?" Tanya Zahra merasa tidak yakin.
"Tentu saja Mamah yakin." Jawab Renjani dengan pasti.
"Jika memang Mamah diantar oleh Alex, lalu dimana dia sekarang?" Tanya Zahra.
"Mungkin sekarang dia sudah pulang setelah melihat Mamah bertemu denganmu." Jawab Renjani dengan santai.
"Apakah benar Alex melepaskan Mamah semudah itu?" Tanya Zahra dengan wajah yang khawatir sambil melihat kearah Renjani.
"Mamah tidak disandera Zahra, jadi berhenti mengkhawatirkan hal yang tidak penting." Ujar Renjani yang lagi-lagi berbicara dengan nada yang santai.
"Semoga apa yang Mamah katakan benar." Ujar Zahra sambil mencoba untuk tersenyum walaupun terlihat masam.
"Lalu, bagaimana kamu bisa melarikan diri dari Alex?" Tanya Renjani yang merasa penasaran dengan apa yang dialami oleh Zahra.
"Aku kabur bersama Michel Mah. Aku, Michel bersama kedua orang tua Michel pergi kabur dari Alex kemudian kami mengganti identitas kami. Sekarang namaku diganti menjadi Jisoo. Sedangkan Michel sekarang namanya menjadi Kim Namjoon." Jelas Zahra agar Renjani memahaminya.
"Oh Michel, dia orang kepercayaannya Alex kan?" Tanya Renjani untuk memastikan.
"Iya Mah." Jawab Zahra.
"Lalu kenapa Michel bisa berhianat dari Alex dan berbalik mendukungmu?" Tanya Renjani yang merasa semakin penasaran.
Thanks for reading guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Novela JuvenilZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...