Happy Reading guys!
"Alex, bagaimana keadaan Keysha sekarang?" Tanya Jisoo dengan wajah yang terlihat sangat khawatir.
Ya Jisoo baru saja tiba di rumah sakit setelah dia mendapatkan kabar dari Alex jika Keysha sedang dibawa ke rumah sakit, Jisoo yang mendapatkan kabar itu dengan segera datang ke rumah sakit untuk mengetahui keadaan anaknya.
"Tenanglah, Keysha sedang ditangani oleh dokter. Kita doakan saja semoga anak kita baik-baik saja." Jawab Alex sambil menenangkan Jisoo agar wanita itu tidak merasa khawatir lagi.
"Semua ini salahku, aku tidak menjaganya dengan baik. Andai saja aku menyadari jika Keysha berada di sekitarku mungkin semua ini tidak akan terjadi." Ujar Jisoo sambil menangis.
Alex yang melihat Jisoo menangis pun dengan segera memeluk Jisoo dengan harapan agar Jisoo dapat merasa tenang dan segera menghentikan acara menangisinya.
"Ssstttt.... Kamu tidak salah, semua ini sudah takdir dari Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha selebihnya kita serahkan kepada yang maha kuasa." Ujar Alex berusaha untuk menenangkan Jisoo yang masih saja menangis.
"Sudah, tenanglah semuanya akan baik-baik saja." Ujar Alex yang masih mencoba menenangkan Jisoo.
Cukup lama Jisoo menangis dalam pelukan Alex dalam posisi berdiri hingga luka Alex yang telah terbuka karena digunakan untuk berkelahi pun mulai mengeluarkan darah. Darah itu mulai mengalir ke kaos kaki Alex hingga membasahi kaos kaki Alex yang berwarna putih itu dengan warna darah yang memekakkan.
Kenan yang sejak tadi hanya terdiam pun mulai menyadari jika luka Alex terbuka lagi saat matanya tanpa sengaja melihat ke arah kaki Alex. Kenan yang melihat kaki Alex berdarah pun mulai merasa khawatir, dia pun mulai berjalan mendekati Alex.
"Apakah kaki Tuan baik-baik saja?" Tanya Kenan menanyakan keadaan kaki Alex yang sepertinya semakin memburuk.
"Tidak papa." Jawab Alex sambil memeluk Jisoo.
Jisoo yang mendengar ucapan Kenan pun mengingat kembali jika Alex tengah terluka, Jisoo pun segera menghentikan tangisnya kemudian melihat ke arah kaki Alex.
Alangkah terkejutnya dia saat melihat kaki Alex yang telah mengeluarkan darah yang cukup banyak. Hatinya langsung bersedih kala melihat pengorbanan Alex yang begitu besar untuk mencari Keysha hingga tidak memperdulikan kondisinya yang saat itu sedang terluka, pengorbanan Alex membuat Jisoo semakin merasa bangga dan cinta kepada pria di hadapannya saat ini hingga rasanya dia tidak akan pernah mau berpisah lagi dengan Alex.
"Alex, sepertinya kakimu terluka lagi. Ayo kita obati dulu lukamu." Ajak Jisoo yang merasa khawatir dengan luka Alex.
"Tidak perlu, aku tidak papa." Tolak Alex yang merasa enggan untuk diobati lukanya walaupun sebenarnya kakinya terasa sangat sakit.
Sakit yang kini tengah dia rasakan tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya, hatinya begitu hancur saat melihat anak satu-satunya yang dia miliki dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Rasanya dunia terasa runtuh dan kematian terasa begitu dekat hingga rasanya Alex sudah tidak mengingat apapun lagi selain Keysha.
"Tapi Alex, bagaimana jika lukamu semakin buruk?" Bujuk Jisoo yang mengkhawatirkan keadaan Alex.
"Luka yang aku derita tidak sebanding dengan apa yang Keysha rasakan. Entah apa saja yang dia lalui dari kemarin hingga hari ini, mungkin banyak kejadian menakutkan dan menyeramkan yang dia alami. Aku tahu bahkan sangat paham dengan dunia gelap itu, aku sama sekali tidak bisa membayangkan jika Keysha yang masih kecil harus mengalami semua itu." Ujar Alex yang kini mulai meneteskan air mata.
"Pria itu seorang pedofil yang kejam, dia tidak memiliki belas kasih sedikit pun. Aku tidak tahu apa saja yang telah tangan kotor pria itu lakukan pada putriku, bagaimana jika dia memperkosa dan menyiksa Keysha seharian dan bagaimana jika..." Alex sudah tidak mampu melanjutkan lagi kata-katanya, hanya air mata yang kian menderas membasahi pipinya.
Dada Alex terasa sangat sesak, rasanya dia tidak mampu bernafas apa lagi untuk berbicara. Hancur itu saja yang dapat menggambarkan keadaan Alex sekarang.
Jisoo yang mendengar ucapan Alex pun tidak mampu membendung air matanya lagi, dia tidak mampu membayangkan jika putri yang selama ini dia jaga dengan baik hanya karena satu kecerobohan yang dia lakukan membuat hidup putrinya yang masih jauh harus hancur di tangan pria biadab.
Ceklek
Pintu pun terbuka dan kelurlah seorang dokter bersama seorang suster yang mengikutinya, dengan segera Alex menghapus air matanya kemudian berjalan ke arah dokter itu untuk menanyakan keadaan Keysha.
"Apakah ada keluarga korban di sini?" Tanya dokter dengan sopan.
"Saya Ayahnya Dok." Jawab Alex dengan cepat.
"Saya Ibunya Dok, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Jisoo dengan perasaan yang campur aduk.
Jisoo dan Alex menunggu jawaban dari dokter dengan perasaan takut, khawatir, deg-degan serta cemas yang kian membuatnya merasa tidak tenang.
"Keadaan Anak Ibu kurang baik, tubuhnya mengalami luka-luka serta lubang kemaluan dan anusnya mengalami kerusakan yang cukup parah. Sepertinya pasien telah mengalami pelecehan seksual secara tidak manusiawi membuat kemaluan pasien mengalami infeksi. Saat ini pasien masih belum sadarkan diri, untuk saat ini tidak ada yang diperbolehkan masuk selain dokter dan suster agar tidak menganggu pemulihan pasien hingga pasien sadarkan diri." Jawab dokter secara jelas dan rinci agar apa yang dia sampaikan dapat dimengerti dengan bain oleh lawan bicaranya.
"Baik Dok, Terima kasih." Jawab Kenan mewakili Alex dan Jisoo yang masih terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing.
Tangan Alex mengepal dengan sangat keras, dia benar-benar marah karena ternyata Mico telah memperkosa anaknya yang bahkan masih belia. Ingin rasanya dia menyiksa Mico secara sadis agar pria itu jera, tapi dia tidak dapat melakukannya karena Mico telah mati.
Alex merasa menyesal karena membiarkan Mico mati dengan mudah, dia ingin membuat Mico merasakan penderitaan yang luar biasa dan dia harus mati secara perlahan dan menyakitkan agar dia tahu bagaimana sakitnya para korban yang telah dia siksa.
Alex pun menghadap tembok kemudian meninju tembok itu dengan sangat keras hingga membuat tangannya mengeluarkan darah, Kenan yang melihat Alex memukul tembok pun tidak tinggal diam. Kenan segera menangkap tangan Alex yang akan memukul tembok kembali, Alex yang tangannya dihentikan pun lantas melihat ke arah Kenan dengan tatapan membunuh hingga membuat nyali Kenan menciut tapi dia juga tidak bisa tinggal diam saat melihat Alex yang terus menyakiti diri sendiri.
"Kenan lepaskan, atau wajahmu yang akan aku hancurkan." Ancam Alex yang merasa tidak senang karena Kenan menghentikannya.
"Tapi Tian." Jawab Kenan yang masih enggan melepaskan tangan Alex meskipun dia merasa takut.
"Lepas." Ujar Alex dengan nada yang marah.
Disaat Alex dan Kenan tengah berdebat, Jisoo yang merasa terkejut dengan jawaban dari dokter pun secara perlahan pandangannya terasa buram, kakinya sudah tidak mampu menopang berat tubuhnya dan akhirnya Jisoo pun pingsan.
Thanks for reading guys!
![](https://img.wattpad.com/cover/260751178-288-k179391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
JugendliteraturZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...