Happy Reading guys!
"Ayo kita mati bersama!" Teriak Mico dengan semangat kemudian dia pun segera akan meledakkan granat itu.
Jungkook yang melihat Mico akan meledakkan granat itu pun segera berlari ke arah Mico kemudian menabrak tubuh Mico sambil memegang granat itu kemudian menutupi granat itu menggunakan tubuhnya.
Doar...
Granat itu meledak seketika membuat orang yang berada di sekitarnya terlempar beberapa meter sedangkan Mico dan Jungkook yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan teman-temannya pun harus meregang nyawa dengan keadaan tubuh yang tidak sempurna lagi.
Setelah J-Hope terjatuh dia pun segera melihat ke arah Jungkook yang telah telungkup dengan darah yang mengalir dari tubuhnya hingga membasahi lantai gedung itu.
Dengan amarah yang memuncak J-Hope berlari secepat mungkin menuju Lisa kemudian menarik kerah baju Lisa hingga wanita itu bangkit dari duduknya. J-Hope menarik kerah Lisa sangat kuat hingga membuat Lisa kesulitan bernapas, Lisa yang merasa kesulitan bernapas pun berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan J-Hope dari bajunya sambil terbatuk-batuk. Namun nihil, kekuatan J-Hope sangat kuat membuat Lisa kesulitan untuk melepaskan tangan J-Hope.
"Apa kau sekarang sudah puas? Dua sahabatku telah mati karenamu sekarang siapa yang akan kau bunuh lagi!" Teriak J-Hope sambil terus menarik kerah baju Lisa membuat wanita itu semakin sulit untuk bernapas.
Jimin yang melihat Lisa kesulitan bernapas pun segera bangkit mendekati J-Hope yang telah diselimuti api kemarahan.
"J-Hope, redamkan amarahmu." Ujar Jimin mengingatkan.
"Sudahlah Jimin, aku tahu dia adalah orang yang sangat Suga sayangi tapi kamu juga tidak boleh lupa jika dia adalah penyebab dua orang teman kita meninggal." Jawab J-Hope yang merasa kesal kepada Lisa yang tidak tahu terima kasih padahal Suga memperlakukannya dengan sangat baik tapi apa balasan yang dia berikan? Hanya kebohongan dan penghianatan.
"J-Hope, lepaskan tanganmu. Biar aku yang menangani Lisa." Ujar V sambil melepaskan tangan J-Hope dari kerah baju Lisa secara perlahan.
Setelah V dapat melepaskan tangan J-Hope dia pun segera mengeluarkan sebuah borgol kemudian memasang borgol itu di kedua tangan Lisa agar wanita itu tidak dapat kabur.
"Apakah kalian baik-baik saja?" Tanya seorang polisi yang baru saja tiba di tempat itu.
"Kami baik-baik saja. Hanya saja Suga dan Jungkook telah gugur." Jawab Jimin sambil melihat ke arah Jungkook.
"Siapa yang menghubungi polisi?" Tanya Alex yang merasa bingung karena dia tidak menghubungi polisi.
"Saya yang memanggil polisi." Jawab Jimin yang mengakui perbuatannya.
"Polisi selalu datang terlambat." Decak Alex yang merasa kesal dengan kepolisian yang menurutnya selalu datang terlambat disaat ada masalah.
Bahkan terkadang ada penculikan, pemerkosaan dan kejahatan lainnya polisi selalu datang disaat semuanya telah terjadi dan itulah alasannya Alex tidak menyukai kepolisian ya meskipun itu bukan sepenuhnya kesalahan polisi tapi tetap saja banyak penjahat yang masih berkeliaran seperti dirinya meskipun polisi tahu dia bersalah namun dikarenakan tidak adanya bukti polisi tidak dapat menangkap seseorang.
"Perhatikan ucapanmu Alex!" Ujar Jimin yang tidak suka dengan sikap Alex yang begitu merendahkan pihak kepolisian yang selalu menjaga dan membela masyarakat dengan sepenuh hati mereka bahkan ada yang rela bertugas walaupun sedang sakit.
"Terserah." Jawab Alex yang masih merasa tidak senang.
"Maafkan kami jika kami telah mengecewakan banyak orang, tapi yakinlah bahwa kami telah berusaha yang terbaik untuk membasmi kejahatan namun untuk setiap tindak kejahatan harus memiliki bukti untuk menggugat penjahat itu dan itu adalah aturannya." Jelas sang polisi itu yang merasa bahwa kerja kerasnya masih belum cukup untuk melindungi seluruh masyarakat.
Alex yang mendengar ucapan sang perwira polisi itu pun hanya terdiam lalu melihat ke arah Jungkook dan Mico yang telah tiada. Alex mulai menyipitkan kedua matanya kemudian berjalan perlahan ke arah dua mayat itu kemudian berjongkok untuk melihat lebih dekat.
Alex melihat ada garis keramik yang berbeda disana, di bagian yang lain potongannya sangat rapat tapi tidak dengan keramik yang dibawah tubuh Jungkook. Keramik itu terlihat renggang jadi Alex menyimpulkan bahwa ada sesuatu di dalam sana.
"Kenan." Panggil Alex yang masih dalam keadaan jongkok.
"Ya Tuan." Jawab Kenan yang langsung berjalan untuk mendekati Alex.
"Singkirkan dua mayat ini." Perintah Alex untuk menyingkirkan tubuh Jungkook dan Mico agar dia dapat memastikan apakah dugaannya benar atau salah.
"Baik Tuan." Jawab Kenan dengan patuh.
Kenan pun mulai membungkuk untuk memindahkan tubuh Jungkook yang telah berlumuran darah, namun tangannya terhenti saat ada sebuah tangan yang menghentikannya.
"Jangan coba-coba untuk menyentuh tubuh Jungkook." Ujar J-Hope yang tidak suka dengan perbuatan Kenan yang menurutnya lancang karena memindahkan tubuh Jungkook sesuka hatinya.
"Baiklah, silahkan pindahkan tubuh Jungkook sekarang juga karena ada yang aneh dengan keramik yang ada di bawah tubuh Jungkook." Jawab Alex sambil menjelaskan alasannya ingin memindahkan tubuh Jungkook.
J-Hope yang mendengar jawaban Alex pun lantas memindahkan tubuh Jungkook yang disusul oleh Kenan yang mengangkat tubuh Mico. Setelah dua mayat itu dipindahkan Alex pun mengetuk keramik itu dan membandingkan dengan keramik yang ada di sekitarnya dan terbukti bahwa keramik itu seperti ada ruang didalamnya karena suara ketukannya terdengar nyaring berbeda dengan keramik yang lain yang suaranya terdengar padat dan pelan.
"Sepertinya ada ruang rahasia di sini." Ujar Alex setelah mengecek lantai itu.
"Akan aku coba untuk membukanya." Ujar Jimin sambil mengeluarkan sebilah pisau yang selalu dia bawa untuk berjaga-jaga jika dia dalam kesulitan.
Jimin pun segera mendongakkan keramik itu menggunakan pisau yang dia bawa kemudian terbukalah keramik itu yang ternyata cukup dalam dan terdapat tangga yang cukup bersih. Tangga yang bersih merupakan tanda bahwa ruangan itu sering dilewati karena tidak terdapat debu yang biasanya ada di tempat yang jarang di jamah.
"Ruang bawah tanah." Gumam Jimin saat melihat ruangan itu.
Dengan segera Alex pun berinisiatif untuk turun duluan ke bawah yang langsung disusul oleh J-Hope dan Jimin. Setelah mereka bertiga masuk V pun ikut masuk sambil membawa Lisa untuk turun. Lisa pun hanya menurut saat dia diseret oleh V.
Hal pertama yang Alex lihat adalah banyaknya anak-anak dan wanita yang terkurung di sebuah sel yang padat. Wajah Alex seketika langsung teringat Keysha, dia pun segera mengecek satu persatu sel untuk mencari keberadaan Keysha sedangkan Jimin yang memang telah mendapatkan kunci saat dia berkelahi dengan salah satu penjaga pun menggunakan kunci itu untuk membuka sel yang dia lewati.
Thanks for reading guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Novela JuvenilZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...