Perayaan Black Angel

2.4K 95 0
                                    

Happy Reading guys!

Jam sudah menunjukkan pukul 19:00 namun Alex masih saja sibuk dengan berkas yang saat ini masih menumpuk di hadapannya, entah sampai kapan berkas-berkas itu akan berakhir. Sudah beberapa hari ini Alex terus bekerja dan tidur di dalam markas Black Angel tanpa pernah pulang sekalipun, dia terus menyibukkan diri dengan bekerja dan mengurus segala sesuatu tentang Black Angel yang baru saja terbentuk tanpa memperdulikan waktu makan yang semakin lama semakin tidak teratur.

Tok
Tok
Tok

"Masuk!" Teriak Alex tanpa melihat ke arah pintu sedikitpun dan terus memeriksa setiap lembar berkas yang berada di hadapannya.

"Tuan, kami ingin melaporkan bahwa transaksi yang kami lakukan telah berhasil terlaksana dan ini adalah uang yang kami dapat." Ujar Marsel melaporkan hasil kerja mereka.

Marsel, Rio, Al dan Heru pun membuka koper yang mereka bawa hasil dari transaksi yang baru saja mereka lakukan dan menghasilkan uang yang cukup banyak hingga membuat empat koper penuh dengan uang ratusan ribu.

"Kerja bagus." Ujar Alex sambil tersenyum ke arah mereka.

"Pakai uang itu untuk membeli minuman dan makanan, kita rayakan atas keberhasilan kita dalam menyatukan dua kelompok mafia." Ujar Alex yang mampu membuat mereka berempat senang.

"Baik Tuan." Ujar dengan sangat semangat.

Dan pada akhirnya mereka semua pun merayakan bersatunya kelompok mafia itu dengan cara minum-minum dan makan makanan yang enak, tidak ada lagi kebencian, perselisihan dan ketegangan yang ada hanya kebahagiaan.

"Saya secara resmi meminta maaf kepada Heru, Al beserta semuanya karena ulah saya membuat kita saling bertikai dan bermusuhan padahal kita satu keluarga." Ujar Marsel meminta maaf.

"Kami juga minta maaf karena kami juga mudah tersulut emosi." Ujar Heru.

"Kita semua disini salah, jadi kita saling meminta dan menerima kesalahan satu sama lain saja." Ujar Al menengahi.

"Ya saya setuju itu." Imbuh Rio.

"Senang bisa bekerja sama dengan kalian, saya tidak menyangka jika kalian adalah rekan kerja yang kompeten dalam menjalankan tugas." Puji Heru yang merasa senang setelah mengenal rekan kerja barunya yang sebelumnya dia pikir tidak dapat bekerja sama.

"Kamu juga hebat dalam menjalankan tugas, apa lagi dalam bernegosiasi kamu ahlinya." Puji Marsel.

"Ayo kita bersulang untuk keberhasilan kita semua." Ajak Rio sambil mengangkat gelas yang telah berisi alkohol.

"Bersulang." Ujar mereka secara serempak sambil mengangkat gelas mereka masing-masing untuk bersulang.

"Tuan, mengapa Tuan tidak bergabung bersama mereka?" Tanya Kenan yang melihat Alex duduk seorang sendiri.

"Saya sedang ingin sendiri." Jawab Alex dengan datar.

Entah apa yang saat ini Alex rasakan, dia hanya ingin sendiri walaupun tidak jauh dari tempatnya duduk ada rekan kerjanya yang sedang berpesta tidak membuat Alex ingin bergabung justru dia hanya ingin melihat kebersamaan mereka dari kejauhan dan menikmati keindahan yang saat ini terpampang jelas di depan matanya.

Sebenarnya Alex merasa bahagia karena pada akhirnya usahanya dalam menyatukan dua kelompok mafia dapat berhasil dan menjadikan dua kelompok yang semula bermusuhan kini menjadi satu keluarga. Rasanya sangat membahagiakan, namun entah mengapa kebahagiaan itu terasa masih ada yang kurang entah apa yang kurang.

"Apakah Tuan ingin minum?" Ujar Kenan menawarkan minuman untuk Alex.

"Ambilkan saya segera kopi." Ujar Alex yang masih saja serius melihat ke arah anggota Black Angel yang sedang berpesta makan dan minum bersama.

"Apakah Tuan ingin wine?" Ujar Kenan menawarkan Alex minuman yang sering dia minum.

"Tidak perlu, saya ingin melewati malam ini dengan keadaan sadar sepenuhnya." Tolak Alex yang menjelaskan mengapa dia menolak untuk minum wine malam ini.

"Baiklah Tuan." Ujar Kenan yang kemudian pergi untuk mengambil apa yang diinginkan oleh Alex.

Tidak berapa lama Kenan pun kembali dengan membawa segelas kopi hitam yang dipesan oleh Alex, setelah Kenan sampai di tempat dimana Alex duduk dia pun menaruh kopi itu tepat di atas meja yang berada di hadapan Alex.

"Ini kopinya Tuan." Ujar Kenan setelah dia selesai menaruh kopi itu di atas meja.

"Malam ini terasa membahagiakan, tapi entah mengapa rasanya masih ada yang kurang." Ujar Alex yang masih merasa hatinya sedikit hampa dan kekurangan sesuatu yang berharga di dalam hatinya.

"Apakah Tuan merindukan Nona Zahra?" Tanya Kenan yang ternyata pertanyaan yang telah dia katakan benar dan tepat sasaran.

"Kamu benar Kenan, aku merindukannya. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuk bisa menemukannya." Ujar Alex yang kembali merasa putus asa karena hingga kini dia masih belum bisa menemukan Zahra.

"Jika Nona jodoh Tuan, suatu saat pasti akan kembali kepada Tuan." Nasehat Kenan dengan harapan Alex akan merasa lebih baik.

"Aku harap begitu." Ujar Alex yang akan pasrah kepada takdir yang akan memisahkan atau menyatukan dirinya dengan Zahra.

"Kenan, bagaimana dengan lukamu?" Tanya Alex yang kembali mengingat luka Kenan beberapa hari yang lalu.

"Sudah membaik Tuan, ini semua karena obat yang telah Tuan berikan padaku." Jawab Kenan terus terang.

Kenan merasa senang telah mendapatkan Tuan yang memiliki hati, meskipun Alex cukup tegas dan kejam namun dibalik itu semua ada kebaikan di dalam hatinya. Kenan merasa pekerjaannya saat ini terasa lebih baik dan mudah dibandingkan pekerjaannya dulu bersama Marquez yang memiliki sifat iblis yang sangat kejam yang bersemayam di dalam hatinya ditambah dia dapat membunuh siapapun tanpa memandang bulu membuat Kenan merasa kesulitan dalam menjalankan tugasnya.

Setelah semua yang terjadi Kenan akan berusaha sebaik mungkin dalam mengerjakan pekerjaannya dan akan selalu setia kepada Alex dan tidak akan pernah mengecewakan Alex.

"Kenan, aku akan pergi menemui Renjani. Apakah kamu ingin ikut?" Tanya Alex.

"Saya ikut Tuan." Jawab Kenan tanpa ragu.

"Apakah kamu tidak ingin bergabung bersama mereka?" Tanya Alex sambil melihat ke arah anggota Black Angel yang sedang minum.

"Tidak Tuan." Jawab Kenan lagi dengan pasti.

"Baiklah kalau begitu, kamu yang bawa mobilnya." Perintah Alex.

"Baik Tuan." Jawab Kenan dengan patuh.

Dengan segera Kenan pergi lebih dulu untuk menyiapkan mobil yang akan mereka gunakan untuk pergi mengunjungi Renjani.

Sedangkan Alex masih tetap duduk santai di tempatnya sambil menunggu Kenan yang sedang menyiapkan mobil untuknya. Alex pun mulai mengambil kopi yang sejak tadi dia abaikan hingga membuat kopi yang semua sangat panas kini berganti menjadi hangat, meskipun kopi itu tidak lagi terasa panas tanpa ragu sedikitpun Alex segera meminum kopi itu dan menikmati setiap tegukan yang masuk ke dalam mulutnya. Terasa sangat enak dan pas di mulutnya hingga dapat membuat matanya yang semula terasa bosan kini berganti menjadi semangat kembali.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang