Happy Reading guys!
Di sisi lain Keysha melihat Jisoo dan Alex yang masuk ke dalam mobil merasa kebingungan karena dia baru saja tiba di cafe dan sudah langsung melihat kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil.
"Om, Papah dan Mamah mau pergi kemana?" Tanya Keysha kepada Namjoon yang sejak tadi tengah melihat Jisoo dan Alex.
"Om tidak tahu." Jawab Namjoon singkat karena saat ini dia tengah menahan sesak yang bersemayam di dalam hatinya dan tidak mampu berkata-kata lebih banyak atau tangisnya mungkin akan pecah.
"Kenapa Mamah dan Papah tidak menungguku?" Tanya Keysha dengan polos.
"Om tidak tahu." Jawab Namjoon lagi dengan mimik wajah serta jawaban yang sama seperti sebelumnya.
"Apakah Om tahu kemana Mamah dan Papah akan pergi?" Tanya Keysha lagi yang belum merasa puas dengan jawaban yang telah Namjoon berikan.
"Om tidak tahu." Jawab Namjoon lagi persis seperti yang tadi.
"Tidak tahu, tidak tahu, semua tidak tahu." Ujar Keysha dengan ekspresi yang kesal karena Namjoon masih saja memberikan jawaban yang sama untuk beberapa pertanyaan yang telah Keysha tanyakan.
Lantas Keysha pun segera pergi meninggalkan Namjoon yang masih terdiam di tempatnya tanpa mengatakan sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, hanya hentakan kaki yang terdengar sangat jelas yang menandakan kini Keysha tengah merasa marah.
Setelah Keysha keluar dari cafe dia melihat mobil yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya baru saja pergi langsung berlari untuk mengejarnya
"Mah, Pah tunggu aku!" Teriak Keysha sambil terus berlari untuk mengejar mobil itu.
"Mah, Pah aku mohon tunggu aku. Aku ikut!" Teriak Keysha lagi.
Namun sayang karena tubuh Keysha yang kecil serta langkahnya yang pendek membuatnya tertinggal cukup jauh oleh mobil yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya dan akhirnya Keysha hanya mampu terdiam dengan nafasnya yang memburu karena kelelahan setelah berlari cukup jauh.
"Mah, Pah tungguin Keysha." Ujar Keysha sambil menangis.
"Kamu kenapa Dek?" Tanya seorang pria paruh baya yang datang secara tiba-tiba.
"Aku ingin mengejar Mamah dan Papahku, tapi aku terlambat huhu..." Ujar Keysha sambil menangis.
"Mau Om bantu?" Ujar pria itu menawarkan bantuannya.
"Om mau membantuku?" Tanya Keysha yang kini wajahnya berganti menjadi berseri-seri bahagia karena ada yang mau membantunya.
"Iya benar, lihat disana adalah taksi Om ayo naik." Ajak pria itu sambil menunjuk ke arah taksi yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Tapi aku tidak punya uang untuk membayar." Ujar Keysha yang kini berganti sedih karena dia tidak memiliki uang untuk membayar biaya taksi yang akan dia gunakan.
"Masalah uang gampang, kamu bisa membayarnya nanti saat kamu telah bertemu orang tuamu, bagaimana?" Ujar pria itu memberi saran.
"Baik Om." Ujar Keysha sambil mengangguk senang.
"Ayo." Ajak pria itu.
"Iya." Jawab Keysha dengan antusias.
Mereka berdua pun berjalan menuju taksi yang berada tidak jauh dari mereka kemudian masuk ke dalam taksi itu.
"Kemana orang tuamu pergi?" Tanya pria itu sebelum dia menjalankan mobilnya.
"Ke arah sana." Ujar Keysha sambil menunjuk jalan ke depan tempat dimana terakhir kali dia melihat mobil orang tuanya.
"Baik, ayo kita jalan." Ujar pria itu yang kemudian mulai menjalankan mobilnya.
***
Di tempat lain Jisoo yang sedang menunggu Alex yang sedang di tangani oleh dokter pun merasa sangat cemas dan takut, sangat terlihat jelas di wajahnya yang terlihat tidak tenang serta berulang kali mata Kenan melihat Jisoo yang berulang kali Duk dan berdiri kembali seperti orang yang sedang bisulan karena tidak dapat duduk dengan tenang.
Kenan yang melihat Jisoo khawatir pun hanya terdiam karena dia juga paham dengan apa yang sedang Jisoo rasakan dan hanya kabar dari dokter sajalah yang mampu menenangkannya.
Meskipun umur Jisoo dan Kenan terbilang masih seumuran namun Kenan terlihat sangat tenang dibandingkan Jisoo karena Kenan telah berada di dunia gelap sejak kecil membuatnya terlihat tenang dan dewasa di usia muda meskipun terkadang sifat kekanakannya muncul namun Kenan mampu menyingkirkannya disaat yang tepat.
Tidak ada henti-hentinya Jisoo terus berjalan mondar mandir di hadapan Kenan tanpa memperdulikan pria itu di dekatnya. Hingga dia pun berhenti tepat di hadapan Kenan kemudian Jisoo pun menghadap ke arah Kenan.
"Tuhanmu ada di ruang ICU sekarang, tapi kenapa sikapmu begitu tenang?" Tanya Jisoo yang melihat wajah datar milik Kenan.
"Apa yang terjadi hari ini tidak sebanding dengan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, jika dilihat dari kondisinya saat ini mungkin Tuan hanya akan mengalami kelumpuhan sedangkan waktu itu Tuan hampir kehilangan nyawanya jadi dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi hari ini tidak begitu mengkhawatirkan." Jelas Kenan dengan panjang lebar dengan memasang wajah yang datar seperti biasa.
"Apa, lumpuh kamu bilang. Mengapa kamu berkata lumpuh semudah itu." Ujar Jisoo tidak percaya dengan tanggapan Kenan yang terlihat biasa saja walaupun Alex sedang dalam kondisi kritis.
"Maaf Nona saya hanya bercanda. Percayalah Tuan akan baik-baik saja." Ujar Kenan sambil tersenyum melihat ekspresi Jisoo yang menurutnya sangat lucu.
"Itu sama sekali tidak lucu Kenan." Ujar Jisoo yang masih memasang wajah kesal kepada Kenan.
"Apa yang harus saya lakukan agar Nona tidak marah lagi?" Tanya Kenan membujuk Jisoo agar dia tidak marah lagi kepada Kenan.
"Tunggu sebentar, akan aku pikirkan dulu." Ujar Jisoo yang kemudian terdiam untuk berpikir tentang apa yang saat ini ingin dia lakukan kepada Kenan.
Tiba-tiba otaknya teringat dengan Keysha yang tidak ikut ke rumah sakit dan mungkin sekarang dia sedang mencarinya, jadi Jisoo pun telah memutuskan untuk menyuruh Kenan untuk menjemput Keysha saja.
"Baiklah sudah aku pikirkan. Sekarang kamu jemput anakku yang bernama Keysha di cafe yang tadi kemudian bawa kemari." Ujar Jisoo mengutarakan keinginannya.
"Sesuai keinginan Nona." Ujar Kenan yang kemudian berdiri lalu membungkukkan badan sebagai tanda hormat kepada Jisoo.
"Kalau begitu saya permisi Nona, saya titip Tuan Alex dulu ya." Ujar Kenan sebelum pergi.
"Tidak diberi tahu kamu juga sudah pasti Alex akan aku jaga dengan baik." Ujar Jisoo.
"Ingat, jaga Keysha baik-baik. Jika sampai Keysha terluka walaupun sedikit saja maka kamu akan terima akibatnya." Lanjut Jisoo yang menirukan ucapan Alex.
"Baik Nona, akan saya laksanakan tugas Nona dengan baik." Ujar Kenan.
Setelah mengatakan hal itu Kenan pun kembali membungkuk kemudian pergi meninggalkan Jisoo sendiri yang masih menunggu Alex.
Sedangkan Jisoo, dia hanya melihat Kenan pergi sambil tersenyum. Dia merasa sedikit lebih tenang sekarang karena dugaan dia sebenarnya ternyata salah, Alex tidak berniat mengingkari janjinya tapi dia mengalami kecelakaan hal itu membuktikan bahwa Alex memang serius kepadanya dan tidak akan pernah Jisoo sia-siakan orang yang begitu mencintainya seperti Alex.
Thanks for reading guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Novela JuvenilZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...