Happy Reading guys!
Flashback on
"Vano, cepat bawa keluargamu pergi dari sini, kalau bisa kamu harus pergi ke luar negeri sekarang," ujar Marsel dengan ekspresi wajah yang panik.
"Ada apa Sel? Kenapa kamu menyuruh keluargaku untuk pergi?" Tanya Vano dengan rasa bingung yang datang menyelimutinya.
"Ada apa Ayah? Kenapa Ayah panik?" Tanya Merry yang juga merasa bingung melihat suaminya terlihat sangat panik dan khawatir.
"Apakah kamu percaya padaku, Vano?" Tanya Marsel dengan nada yang serius.
"Tentu saja aku percaya, kamu adalah orang yang paling dapat aku percayai di dunia ini," jawab Vano dengan sungguh-sungguh.
"Kalau kamu percaya sama aku, cepat kamu pergi dan bawa istrimu pergi dari sini sejauh mungkin," ujar Marsel lagi.
"Baik, aku akan pergi sekarang. Tapi kamu juga akan pergi kan?" Tanya Vano yang juga merasa khawatir.
Saat ini yang dia khawatirkan bukanlah dirinya, melainkan sahabatnya Marsel. Dia adalah sahabat satu-satunya yang dia miliki sejak kecil dan Vano tahu bahwa Marsel tidak pernah bermain-main dengan ucapannya dan sekarang ini dia sangat khawatir jika ada bahaya yang hanya diketahui oleh Marsel saja. Vano tidak ingin sahabatnya terus berkorban untuknya, sudah cukup Marsel terus melindunginya dan Vano tidak ingin Marsel terus mengorbankan dirinya hanya demi keselamatan Vano.
"Aku akan pergi setelah kamu pergi," ujar Marsel.
"Kamu tidak berbohong kan?" Tanya Vano memastikan.
"Apa kamu percaya padaku?" Tanya Marsel lagi yang tentunya dia akan mendapatkan jawaban yang sama.
"Iya, aku percaya padamu," ujar Vano dengan matang.
"Pah, kita akan pergi kemana?" Tanya Renjani yang masih belum memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi pada keluarganya.
"Pergi ke tempat yang sangat jauh dari sini," jawab Vano.
Renjani pun hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang dikatakan suaminya, dia akan mengikuti setiap langkah Vano karena dia yakin bahwa suaminya akan melakukan yang terbaik untuk istrinya dan juga anak yang ada di kandungan istrinya saat ini.
"Aku pergi duluan Marsel," pamit Vano.
"Iya, hati-hati."
"Mba Merry, aku dan suamiku duluan ya," pamit Renjani pada Merry.
"Iya, hati-hati di jalan ya," jawab Merry sambil memeluk tubuh Renjani sebagai salam perpisahan.
Vano dan istrinya pun meninggalkan kediaman keluarga Marsel, Marsel sedikit tenang sekarang karena keluarga Vano sekarang telah menjauh dan pergi dari rumahnya. Dan sekarang dia hanya perlu mengamankan istri dan anak dalam kandungan istrinya. Dia akan mengirim istrinya jauh dari sini untuk sementara waktu demi keamanannya.
"Ayah, ada apa ini?" Tanya Merry yang masih belum mengerti.
"Tidak papa sayang, kamu tunggu sebentar ya Mas pergi ke kamar dulu nanti Mas akan kesini lagi," ujar Marsel.
"Iya Mas," jawab Merry dengan patuh.
Marsel pun berjalan dengan sedikit berlari untuk menuju kedalam kamarnya, dia berusaha bergerak secepat mungkin untuk mengambil uang dari dalam lacinya lalu memasukkan uang yang ada dilaci itu untuk segera dia masukkan kedalam tas. Setelah mengambil uang barulah dia kembali untuk menemui istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Ficção AdolescenteZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...