Happy Reading guys!
Di tempat lain, di sebuah ruangan yang penuh dengan wanita dan anak-anak yang sedang di kurung laksana seorang narapidana yang tengah dipenjara dikurung dibalik jeruji besi yang menghambat pergerakan mereka.
Para wanita bersama wanita lain dan anak-anak bersama anak yang lain berkumpul di masing-masing sel yang terpisah oleh jeruji besi. Tidak ada suara atau canda tawa disana yang ada hanya rintihan rasa sakit serta tangisan akan ketakutan yang menyelimuti hati mereka. Kesedihan sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka bahkan rasa sakit dan penyiksaan telah sering mereka rasakan namun mereka juga tidak mampu melakukan apapun selain pasrah dengan keadaan yang kini menimpa mereka.
Satu persatu dari mereka telah merasakan bagaimana rasanya tubuh yang terkoyak oleh pria yang tidak berhati dan perihnya cambukan, hal itu telah menjadi keseharian dari mereka tidak terkecuali Keysha.
Gadis itu kini tengah menjadi gilirannya, menjadi anak yang baru diculik membuatnya masih terlihat bersih dan imut membuat seorang pria pedofil tertarik padanya hingga akhirnya Keysha harus merelakan tubuh kecilnya terkoyak oleh pria yang tidak dikenalnya.
Keysha yang telah tidak sadarkan diri dibawa oleh seorang wanita seksi dengan pakaian serba hitam yang mencolok serta gaya pakaiannya yang terkesan metal membuatnya terlihat seksi dan menakutkan secara sekaligus.
Wanita itu pun menaruh kembali Keysha yang telah tidak sadarkan diri ke dalam balik jeruji tempatnya dikurung, setelah Keysha ditaruh wanita itu pun berdiri kemudian hendak meninggalkan tempat itu.
Di sisi lain Jenny yang melihat Keysha yang baru saja kembali dengan keadaan pakaian yang telah robek sana sini serta ada beberapa luka dan darah yang menempel di bajunya membuat hatinya merasa sakit, entah berapa kali dia harus melihat anak dibawah umur dilecehkan di tempat ini. Semakin dia melihat semakin sakit hatinya namun dia juga tidak mampu berbuat apa-apa dan membuat hatinya semakin hancur.
Dengan segera Jenny mendatangi Keysha, walaupun mereka terhalang jeruji besi namun setidaknya Jenny dapat meraih tangan Keysha dan dengan air mata yang telah membanjiri wajahnya dia menggenggam tangan Keysha dengan erat.
"Kenapa kalian melakukan ini?" Tanya Jenny yang kini mulai angkat bicara karena telah merasa muak dengan manusia yang tidak memiliki hati itu.
"Kenapa kamu bilang? Tentu saja ini bisnis, bisnis yang sangat menguntungkan." Jawab wanita yang baru saja mengantarkan Keysha.
"Mereka bahkan belum beranjak remaja kenapa kalian tega mengambil mahkota mereka, jika mereka dewasa kelak apa yang harus mereka lakukan?" Ujar Jenny sambil terus melihat Keysha dengan tatapan yang sedih seolah dia dapat merasakan apa yang Keysha rasakan.
"Karena Bos menyukai mereka." Jawab wanita itu enteng dan mudah seolah apa yang dia katakan merupakan hal yang wajar.
"Lalisa, kenapa kamu tidak mengirimkan aku saja kepada Bosmu itu jangan mereka. Masa depan mereka masih panjang." Ujar Jenny yang kini menghadap ke arah Lalisa dengan penuh amarah.
"Hahaha.... kamu itu sudah tua, sudah tidak menarik lagi. Sedangkan mereka masih kecil dan imut serta tubuh mereka masih genyal dan bersih jadi wajar Bos lebih menyukai mereka dibandingkan kamu." Ujar Lalisa meremehkan.
"Lalisa! Kami juga seorang wanita bagaimana bisa kamu sejauh ini!" Ujar Jenny dengan suara yang lebih lantang.
"Diam!" Teriak Lalisa yang mulai terbawa emosi.
"Apa? Apakah jika aku terus bicara kau akan membunuhku? Bunuh saja aku jika berani." Ujar Jenny menantang.
"Kau." Ujar Lalisa dengan geram sambil menunjuk ke arah Jenny.
Mereka berdua pun saling pandang-memandang dengan penuh rasa amarah di masing-masing hati mereka.
"Lisa, kau dipanggil Bos." Ujar seorang pria yang baru saja datang menemui Lisa untuk menyampaikan pesan dari Bos mereka.
"Tunggu pembalasanku." Ujar Lisa sebelum dia pergi.
Setelah mengatakan hal itu Lisa pun bergegas pergi meninggalkan Jenny yang masih menggenggam tangan Keysha dengan erat.
***
"Apa yang akan kita lakukan di sini Tuan?" Tanya Kenan yang sejak tadi mengikuti Alex hingga ke semak-semak yang berada tidak jauh dari sebuah gedung yang berada di tengah hutan.
"Suga, apakah tempat ini tempat rahasia milik My Lady?" Tanya Alex untuk memastikan.
"Iya." Jawab Suga singkat.
"Apa rencanamu?" Lanjut Suga yang masih belum mengetahui apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
"Kita akan membagi tim, aku bersama Kenan, Suga bersama Namjoon, V bersana Jungkook dan Jimin bersama J-Hope. Mengerti." Ujar Alex yang mulai membagi tim mereka.
"Lalu apa yang akan kita lakukan?" Tanya J-Hope.
"Aku akan menyerang dari depan, Suga dari sebelah kiri, V dari sebelah kanan sedangkan J-Hope dari arah belakang." Perintah Alex dengan pasti.
Kita bahkan belum tahu berapa jumlah mereka, bagaimana kamu sangat percaya diri dengan rencanamu?" Tanya Suga yang mulai meremehkan rencana Alex.
"Aku akan melakukan apapun demi putriku, sekalipun nyawa jadi taruhannya." Ujar Alex dengan pasti.
"Baiklah." Jawab Suga.
Ayo mulai berpencar ke tempat masing masing. Kita mulai penyerangannya.
"Ayo." Jawab Jimin.
Mereka pun mulai pergi ke tempat masing-masing, dan setelah mereka berada di tempat mereka Alex pun menunggu untuk beberapa saat dan setelah dia menunggu untuk bersiap-siap dia pun berteriak.
"Serang!" Teriak Alex dan yang lainnya pun ikut menyerang secara bersamaan karena suara Alex yang cukup terdengar oleh mereka.
Mereka pun mulai menyerang markas My Lady secara bersamaan. Mereka semua langsung berhadapan dengan para bodyguard yang menjaga tempat itu. Meskipun mereka kalah dalam jumlah namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyelamatkan para sandra, mereka memiliki semangat mereka masing-masing untuk terus bertarung.
Alex dan Kenan yang menyerang di bagian depan cukup merasa kewalahan karena bodyguard yang berjaga di depan cukup banyak, namun dengan semangat yang ada di hatinya tidak membuat ciut nyali justru hati dan semangatnya semakin berkobar kala mengingat penderita anaknya yang telah dikelilingi para pria yang membuat putrinya tidak dapat berbuat apapun.
Setelah bertarung cukup lama pada akhirnya mereka berdua pun dapat mengalahkan mereka, tidak berapa lama ada dua orang yang datang menghampiri mereka setelah Alex dan Kenan dapat melumpuhkan bodyguard itu.
"Patut diacungi jempol kehebatan kalian." Decak seorang pria yang baru saja datang menghampiri mereka.
"Dimana anakku!" Teriak Alex dengan wajah yang dipenuhi oleh amarah.
"Kenapa kamu bertanya padaku, aku bahkan tidak tahu anakmu kenapa kamu bertanya padaku." Jawab Pria itu dengan wajah yang menampakkan seolah-olah dia tidak mengetahui apapun.
"Jangan main-main denganku, cepat katakan dimana anakku!" Teriak Alex lagi dengan penuh amarah.
"Mungkin telah mati." Jawab pria itu enteng.
"Kau!" Ujar Alex geram yang langsung berlari menuju pria itu kemudian menyerangnya dengan tinju.
Perkelahian pun tidak dapat dihindarkan, Alex kembali bertarung dengan pria itu sedangkan Kenan melawan Lisa.
Thanks for reading guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Fiksi RemajaZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...