Penyelamatan Berhasil

1.3K 45 0
                                    

Happy Reading guys!

Tepat saat Alex sampai di sel nomor 9 disana Alex melihat seorang wanita yang sedang memegang tangan seorang anak kecil yang tengah tidak sadarkan diri, saat dia melihat dengan teliti ternyata anak kecil itu adalah Keysha. Dengan segera Alex berlari menuju ke arah Jimin yang masih membuka gembok di sel nomor 4.

"Jimin, bisakah kau lepaskan sel nomor 9, Keysha ada disana dan sedang tidak sadarkan diri." Pinta Alex dengan suara yang terdengar sangat khawatir.

"Dimana?" Tanya Jimin yang setuju untuk membukakan sel yang terdapat Keysha.

"Ayo ikuti aku." Ajak Alex dengan semangat.

Mereka pun sampai di tempat sel nomor 9, Jimin segera membukakan pintu itu. Saat pintu itu telah terbuka dengan segera Alex berlari menuju Keysha kemudian membopong tubuh anaknya untuk segera dibawa ke rumah sakit yang langsung diikuti oleh Kenan untuk mengantar Alex dan Keysha ke rumah sakit.

Di sisi lain V yang baru sampai pun memberikan Lisa kepada salah satu polisi yang datang kemudian mulai mencari seseorang yang selama ini dia cari.

"Tolong jaga Lisa, jangan sampai dia kabur." Ujar V kepada polisi itu.

"Siap laksanakan." Jawab Polisi itu.

Sedangkan Jimin dia berlanjut membuka sel nomor 10 yang terdapat Jenny, setelah selesai membuka sel yang mengurung Jenny, Jimin pun memberikan kunci itu kepada polisi yang berada tidak jauh darinya.

"Ini, bukalah sel yang lainnya." Ujar Jimin sambil memberikan kunci itu kepada polisi.

"Siap." Jawab Polisi itu.

Setelah Jimin selesai memberikan kunci,  dia pun segera masuk ke dalam sel itu kemudian mendekati seorang wanita yang masih terduduk diam melihatnya disaat wanita lain sudah mulai berhamburan keluar.

"Jenny, apakah kau baik-baik saja?" Tanya Jimin yang ingin mengetahui keadaan Jenny.

"Aku baik-baik saja Jimin, hanya saja anak itu, dia mungkin tidak akan baik-baik saja." Ujar Jenny dengan tergagap karena dia masih saja merasa takut dan khawatir.

"Tenanglah, dia akan baik-baik saja." Ujar Jimin untuk menenangkan Jenny.

"Semoga saja." Ujar Jenny sambil melihat ke arah jalan yang telah dilalui oleh Alex.

"V!" Panggil Jimin dengan suara yang lantang agar V dapat mendengarnya.

"Apa?" Jawab V yang masih saja sibuk mencari seseorang.

"Jenny di sini." Ujar Jimin.

V yang mendengar ucapan Jimin pun segera menghentikan acara mencarinya dan langsung berlari menuju Jimin. Saat dia telah sampai di dekat Jimin matanya langsung tertuju kepada seorang wanita yang telah dia cari beberapa bulan ini.

Kata rindu tak mampu terucapkan hanya tatapan matalah yang mampu menyiratkan betapa V merindukan sosok wanita yang selama ini ada disampingnya. Disaat dia tidak ada V tidak mampu melakukan apapun rasanya dunia terhenti dan nafasnya terasa sulit, tapi setelah bertemu dengan sang pujaan hati semua beban dan kesulitan yang V rasakan terasa mudah dan ringan.

"V." Panggil Jenny dengan senyum dan mata yang mulai berkaca-kaca.

V yang mendengar namanya dipanggil pun dengan segera mendekap tubuh Jenny dengan erat seolah dia takut jika Jenny akan hilang dari pandangannya untuk yang kedua kalinya. Cukup sekali Jenny pergi dan tidak akan pernah V biarkan hal itu terulang kembali.

"Jenny, apakah kau baik-baik saja?" Tanya V dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja." Jawab Jenny sambil membalas pelukan V.

Sedangkan J-Hope yang melihat pertemuan mereka dari jarak yang tidak begitu jauh pun merasa sangat senang karena akhirnya misi mereka untuk memberantas My Lady telah berhasil meskipun dia harus mengorbankan dua sahabat sekaligus teman setimnya harus gugur dalam pertempuran terakhir.

J-Hope yakin jika Jungkook dan Suga melihat hal ini mereka pasti merasa puas dan senang karena pengorbanan mereka tidak sia-sia, My Lady telah hancur dan para tawanan telah dibebaskan. Selamanya akan selalu J-Hope kenang kebaikan dua sahabatnya itu hingga akhir hayatnya kelak.

Saat sedang asik berpelukan mata Jenny langsung tertuju pada Lisa yang tengah diborgol tangannya serta dipegang oleh seorang polisi. Dengan segera Jenny melepaskan pelukannya dari V kemudian berjalan menuju ke arah Lisa.

V yang tidak tahu kenapa Jenny melepaskan pelukannya pun merasa kebingungan, dia pun melihat ke arah Jenny dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ada apa?" Tanya V dengan wajah yang bingung.

Namun Jenny enggan untuk menjawab pertanyaan dari V, justru dia terus berjalan ke depan hingga akhirnya dia sampai tepat di hadapan Lisa. Jenny menatap Lisa dengan tatapan benci dan kecewa yang teramat besar, orang yang telah dia anggap sebagai teman ternyata adalah orang yang menjadi sumber kebencian dan kesedihan yang dia rasakan.

Ingin rasanya Jenny menikam leher Lisa menggunakan pisau hingga dia mati agar tidak ada kejahatan lagi di dunia ini, tapi Jenny sadar menghabisinya saja tidak akan cukup tanpa ada balasan untuk Lisa yang telah berprilaku jahat selama ini jadi biarlah hukum negara yang akan menghukumnya.

Plak...

"Itu untuk penghianatan yang telah kau lakukan." Ujar Jenny setelah dia selesai menampar pipi Lisa di sebelah kanan dengan cukup keras hingga membuat pipi Lisa memerah dan memar.

Plak....

"Itu untuk anak kecil yang telah kau hancurkan masa depannya." Ujar Jenny lagi setelah dia menampar pipi Lusa bagian kiri hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Kenapa tidak kau bunuh aku saja sekalian." Pinta Lisa saat melihat Jenny yang sepertinya telah selesai menampar Lisa.

"Membunuhmu terlalu mudah, aku ingin kau merasakan penderitaan dari mereka yang telah kau hancurkan masa depannya dan akan kubuat kau menyesalinya seumur hidupmu." Jawab Jenny dengan penuh amarah.

"Apakah kau sanggup melakukannya?" Tanya Lisa dengan sombong yang mengira jika Jenny tidak akan berani melakukan hal itu padanya.

"Tentu saja aku sanggup, bahkan membuatmu sama hancurnya dengan mereka pun bisa. Tapi maaf, aku bukan kau yang dengan tega menjual manusia demi keuntungan pribadi saja." Ujar Jenny meremehkan Lisa.

"Baik, kutunggu pembalasanmu." Jawab Lisa dengan percaya diri.

"Kau." Ujar Jenny yang merasa geram dengan Lisa yang menganggap ancamannya hanyalah angin lalu.

"Sudahlah Jenny, tidak ada gunanya kau menghiraukannya. Lebih baik kita pulang, biarkan para polisi yang melanjutkannya." Ujar V menasehati yang langsung menarik tangan Jenny agar wanita itu mau segera meninggalkan tempat itu.

Setelah V dan Jenny pergi, J-Hope dan Jimin pun menyusul mereka dibelakang untuk segera pulang bersama kemudian mengurus dua mayat sahabatnya dengan baik.

Sejenak J-Hope menghentikan langkahnya di tempat diaman dia menaruh tubuh Jungkook yang ternyata sekarang telah dipindahkan oleh pihak polisi, J-Hope menatap tempat itu dengan sedih. Otaknya kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu terasa begitu menyakitkan hingga dadanya terasa sangat sesak namun hidup harus terus berjalan dan J-Hope berusaha untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi.

"Tunggu aku." Ujar J-Hope saat menyadari jika dia telah ditinggal oleh teman-temannya.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang