Rapat Black Angel

2.7K 106 0
                                    

Happy Reading guys!

Alex masuk ke sebuah ruangan meeting yang dimana disana telah berkumpul para petinggi mafia dari Black Mafia dan Red Angel. Baru saja Alex masuk sudah terlihat sangat jelas dari tatapan wajah mereka kepada satu sama lain dan jangan lupakan juga tempat duduk mereka yang dibedakan sehingga mereka duduk bersama dengan satu kelompok Mafia, Alex merasa sekarang dia sedang menghadiri dua kelompok Mafia bukan satu.

"Ehm." Deheman Alex agar para petinggi mafia dapat menyadari kehadirannya dan membuat para petinggi mafia yang sedang saling menatap satu sama lain dengan benci dapat segera berakhir.

Sontak mereka yang mendengar ada seseorang yang berada di dekat mereka pun menengok ke arah sumber suara, tepat saat mereka mengetahui jika yang datang adalah bos mereka secara serempak mereka langsung berdiri untuk menghadap Alex kemudian membungkuk dengan hormat.

"Selamat datang Tuan." Ujar mereka secara serempak dan sangat kompak.

"Duduk." Ujar Alex dengan nada yang santai kemudian duduk di kursi paling ujung meja sehingga dia tidak duduk bersebelahan dengan siapapun.

Setelah Alex duduk di kursinya barulah para petinggi mafia itu ikut duduk seperti apa yang dilakukan oleh Alex.

"Apakah kalian merasa tidak senang karena saya menyatukan dua kelompok Mafia?" Tanya Alex yang masih dengan nada yang santai sambil duduk menyandarkan kepalanya di kursi kemudian menyimpangkan kakinya sehingga kaki kanannya berada diatas paha kirinya.

"Bukan kami tidak setuju, tapi mereka terus saya menyerang kami." Ujar Heru dari kelompok Black Mafia.

"Kenapa jadi kami? Bukankah kamu yang lebih dulu menyerang kami. Bahkan kamu pernah mencoba untuk membunuh Tuan Alex." Elak Marsel dari kelompok Red Angel.

"Bukankah sudah saya jelaskan, saat itu saya melakukan hal itu atas perintah bos saya yang dulu. Sekarang bos saya menjadi Tuan Alex, tidak bisakah kamu melupakan yang lalu." Ujar Heru yang merasa dia tidak bersalah karena saat itu dia hanya menjalankan tugas dari bosnya yang terdahulu.

"Lalu kemarin kamu membunuh salah satu dari kelompok kami, apakah itu juga perintah dari bos kamu yang dulu?" Ujar Marsel yang mulai mengungkit perkelahian mereka kemarin yang telah merenggut salah satu anggota Red Angel.

"Itu karena kalian menyerang kami duluan, kami hanya mencoba melindungi diri saja." Ujar Al dari kelompok Black Mafia.

"Melindungi diri dengan cara membunuh." Ujar Rio dari pihak Red Angel.

Brak

Alex yang merasa telah jengah mendengar perdebatan mereka pun sontak saja langsung menegakkan duduknya kemudian memukul meja agar mereka dapat diam.

Pertemuan ini hanya dihadiri oleh sepuluh orang, namun rasanya seperti ratusan orang. Sangat ramai dan mengganggu pendengaran.

"Siapa lagi yang ingin bicara, ayo bicara padaku!" Ujar Alex dengan nada marah sambil menatap setiap para tamu meeting yang hadir dengan tatapan yang sangat menyeramkan.

Alex merasa sangat kesal dan marah, baru saja dia kembali untuk mengurus kembali masalah penyatuan kedua kelompok mafia sudah malah mendapatkan perdebatan yang menyangkut masalah yang sangat sepele namun dibuat besar oleh mereka.

"Kenapa diam!" Ujar Alex lagi yang melihat para petinggi mafia terdiam sambil menunduk.

"Angkat kepala kalian dan lihat saya." Ujar Alex lagi.

Tidak ada satupun diantara mereka yang berani mengangkat kepala mereka, mereka sangat takut bahkan untuk mengangkat kepala atau menggerakkan tubuh mereka sedikit saja mereka tidak berani melakukannya. Hanya diam yang bisa mereka lakukan saat ini.

"Saya bilang angkat ya angkat!" Teriak Alex yang sudah mulai habis kesabarannya.

Satu persatu dari mereka pun mulai mengangkat kepala mereka dengan perasaan ragu serta takut yang bercampur menjadi satu. Setelah beberapa saat akhirnya semua petinggi mafia mengangkat kepala mereka untuk melihat pemimpin mereka dengan perasaan yang takut serta jantung yang berdetak sangat cepat seperti sedang melakukan hal yang dapat memacu adrenalin.

"Dengar baik-baik, mulai sekarang tidak ada Black Mafia atau Red Angel lagi yang ada hanya Black Angel. Tidak ada lagi pembahasan atau pembicaraan tentang apa yang terjadi di masa lalu, yang ada hanya pembahasan tentang kemajuan dari Black Angel dan bagaimana cara agar Black Angel dapat menjadi kelompok mafia terkuat di dunia sehingga tidak akan ada kelompok mafia lain yang akan berani mengganggu kita." Ujar Alex dengan sangat tegas.

"Sekarang kita harus saling membantu dan menyatu, jika kalian terus bertikai antara satu sama lain maka dalam kurun waktu yang singkat tidak akan ada Black Angel lagi, yang ada hanya kehancuran dari perkelahian antar saudara. Mulai sekarang saya ingin kalian menganggap satu sama lain sebagai keluarga, saudara yang akan saling mendukung dan menghormati satu sama lain dan saya tidak ingin mendengar kabar tentang ada yang berkelahi lagi hanya karena masalah sepele seperti ini lagi. Paham!" Lanjut Alex.

"Paham Tuan." Jawab mereka secara serempak.

"Sekarang saya ingin kalian semua saling berjabat tangan dan tidak ada pembatas lagi diantara kalian. Sekarang kita adalah satu, jika salah satu diantara kalian terluka maka yang lain juga harus ikut terluka." Ujar Alex lagi.

"Baik Tuan." Ujar mereka lagi secara serempak.

Mereka pun mulai berdiri dari tempat duduk mereka masing-masing kemudian mulai saling berjabat tangan satu sama lain dan saling memaafkan kesalahan masing-masing.

Setelah selesai saling berjabat tangan mereka pun kembali ke tempat duduknya masing-masing.

"Sekarang kita akan melakukan dua transaksi sekaligus, Marsel dan Heru kalian akan memimpin transaksi senjata ke mafia yang berada di Prancis, sedangkan Rio dan Al kalian akan memimpin transaksi sabu-sabu ke Jerman. Saya harap dengan adanya tugas ini kalian mampu bekerja sama antar tim, tidak ada lagi pertengkaran dan perdebatan yang ada hanya kekompakan dan kerja sama antar tim." Ujar Alex menasehati.

"Jika ada yang gagal dalam tugas ini maka bersiaplah untuk menerima hukuman. Paham!" Lanjut Alex untuk menegaskan.

"Paham Tuan." Ujar mereka secara serempak.

Setelah selesai mengatakan hal itu Alex pun berdiri dari tempat duduknya yang langsung diikuti oleh semua petinggi mafia yang juga ikut berdiri untuk menghormati Alex.

"Selamat tinggal Tuan." Ujar mereka secara serempak saat Alex akan meninggalkan ruang rapat.

Setelah kepergian Alex dari ruangan itu barulah Kenan masuk ke dalam ruangan itu dengan membawa dua buah map merah yang berisi informasi tentang transaksi yang akan mereka lakukan hari ini.

"Marsel." Panggil Kenan dengan suara yang cukup lantang.

Marsel yang merasa namanya dipanggil pun segera mendekati Kenan, saat Marsel telah dekat dengannya barulah Kenan memberikan map itu kepada Marsel.

"Rio." Panggil Kenan.

Rio pun berjalan mendekati Kenan untuk menerima map yang akan diberikan kepadanya. Setelah Kenan selesai membagikan map itu dia pun pergi meninggalkan ruang rapat itu.

"Semoga berhasil!" Ujar Kenan menyemangati mereka.

"Terima kasih." Jawab mereka.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang