"Kak, kapan kita akan mulai mencari Ibuku?" Tanya Zahra sedikit merasa tidak enak.
Sebenarnya Zahra tidak enak hati jika harus bertanya demikian, tapi Zahra juga menginginkan kepastian. Kapan dia akan mulai mencari ibunya?
Jujur saja Zahra sangat khawatir dengan keadaan ibunya, ditambah sekarang Zahra sangat merindukan ibunya. Zahra memang sering ditinggalkan oleh ibunya untuk bekerja tapi jika ditinggalkan dengan cara seperti ini Zahra belum pernah. Dan Zahra tidak ingin jika harus hidup tanpa ibunya.
"Besok saja ya. Sekarang kamu istirahat dulu agar Zahra tidak sakit." Saran Renjani.
Renjani tahu jika Zahra sangat ingin segera mencari ibunya, tapi melihat dari keadaan Zahra yang mulai lemah membuat Renjani enggan untuk menyegerakan pencarian ibu Zahra. Dia tidak ingin jika gadis malang itu sakit hanya karena mencari ibunya yang bahkan keadaannya mungkin lebih baik dari keadaan Zahra yang sekarang.
"Tapi aku tidak lelah Kak," elak Zahra
"Mungkin sekarang rasa lelahmu sudah tidak terasa, tapi tubuhmu perlu istirahat. Kakak janji besok kita akan mencari Ibumu, tapi sekarang kakak minta satu hal sama Zahra. Zahra sekarang istirahat dulu ya." Pinta Renjani.
"Iya Kak." Jawab Zahra pada akhirnya.
"Nama pintar. Sekarang Zahra boleh kembali ke kamar Zahra." Perintah Renjani.
"Aku akan bereskan ini dulu." Ujar Zahra sambil memegang piring yang baru saja dia pakai.
"Tidak perlu. Biar Kakak saja."
"Tapi Kak."
"Tidak papa."
Akhirnya Zahra pun mengalah. Dia kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
Keesokan harinya....
"Dengan cara apa kita mencari Ibumu Zahra?" Tanya Renjani pada Zahra.
Renjani merasa bingung harus dengan cara apa mencari ibu Zahra di perkotaan yang sangat luas hanya dengan sebuah foto yang telah rusak hingga tidak terlihat bagaimana rupanya.
"Aku hanya punya foto ini Kak." Ujar Zahra sambil menunjukkan foto yang kemarin.
"Apakah tidak ada foto lain lagi?" Tanya Renjani.
"Tidak ada Kak." Jawab Zahra dengan sedih.
"Kakak bingung harus bagaimana, foto itu telah rusak parah. Wajahnya saja sudah tidak terlihat, bagaimana cara kita mencarinya?" Tanya Renjani yang merasa bingung harus bagaimana cara mencari ibu dari Zahra.
Sebenarnya Zahra juga merasa bingung harus bagaimana, tapi dia sangat yakin bahwa ibunya pasti ada di kota ini.
"Bagaimana jika kita berkeliling saja. Siapa tahu kita melihat Ibumu saat lewat." Usul Renjani.
"Iya Kak." Jawab Zahra yang kini mulai bersemangat kembali.
Mereka pun menaiki mobil milik Renjani untuk memulai pencarian. Mereka terus berkeliling kota Jakarta dengan harapan Zahra dapat menemukan ibunya.
Hingga tanpa terasa matahari mulai terik, menandakan hari sudah mulai siang. Tapi mereka masih terus berusaha untuk mencari keberadaan ibunya Zahra.
Renjani melihat jam tangan yang melingkar indah ditangannya. Dia melihat jam telah menunjukkan pukul 12:30 dan itu berarti sudah waktunya bagi mereka untuk makan.
Renjani mulai melihat-lihat kejalan siapa tahu ada warung makan atau restoran yang dapat dia datangi untuk mengisi perutnya yang sudah mulai merasa lapar.
"Zahra, sudah waktunya makan siang. Kita makan disana yuk." Tunjuk Renjani pada restoran yang berada disamping jalan.
"Iya Kak."
"Nanti Zahra mau makan apa?"
"Apa saja Ka. Yang penting bisa dimakan."
"Kamu ini ya. Kalau gitu nasi goreng mau tidak?"
"Mau Kak."
"Ok, sekarang kita makan nasi goreng disana."
Mereka pun parkir di sebuah restoran untuk mengisi perut mereka yang mulai terasa lapar dikarenakan sudah memasukki waktunya makan siang.
"Mbak." Panggil Renjani pada seorang pelayan.
Pelayan itu pun datang menghampiri Renjani dan Zahra.
"Mau pesan apa Mba?" Tanya pelayan itu dengan ramah.
"Nasi goreng dua sama jus jeruk dua."
"Baik Mba. Tunggu sebentar.
"Iya."
Tidak berapa lama makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang.
"Ini Mbak. Selamat menikmati."
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Setelah pelayan itu mengatakan hal itu, dia pun kembali pergi untuk melanjutkan pekerjaannya yang mungkin cukup sibuk untuk melayani begitu banyak pengunjung yang datang ke restoran yang Zahra dan Renjani singgahi, apa lagi sekarang waktunya untuk makan siang sudah dapat dipastikan bahwa restoran itu cukup ramai oleh pengunjung yang kelaparan.
"Ayo makan." Ujar Renjani kepada Zahra.
"Iya Kak."
Mereka pun mulai memakan nasi goreng mereka masing-masing.
***
Setelah mereka selesai makan, Renjani memutuskan untuk langsung kembali mencari ibunya Zahra dan berharap dia dapat segera menemukannya.
"Bagaimana nasi gorengnya? Enak tidak?" Tanya Renjani saat mereka telah sampai di mobil.
"Enak Kak."
"Lain kali kita makan disana lagi ya."
"Iya Kak."
Zahra terus melihat kearah jalan untuk terus melihat setiap orang yang berada dijalan. Zahra terus berharap dan berdoa agar dia segera dipertemukan dengan ibunya.
"Kak, itu Ibu aku Kak." Ujar Zahra dengan semangat.
"Mana?"
"Itu Kak, yang pakai baju kuning sama rok hitam." Ujar Zahra sambil menunjuk Ibunya.
"Oh yang itu."
Renjani segera menuju wanita yang dimaksud Zahara, lalu memberhentikan mobilnya tepat disamping wanita itu.
Zahra segera turun dari mobil lalu berlari menghampiri ibunya."Ibu, aku kangen Ibu." Ujar Zahra sambil menangis.
"Saya tidak kenal kamu." Ujar wanita itu sambil mendorong Zahra hingga terjatuh.
Ibu Zahra segera berlari menjauhi Zahra, sedangkan Renjani berlari menghampiri Zahra untuk membantunya bangun.
Setelah Zahra bangun dia segera berlari kembali untuk mengejar ibunya lagi.
"Ibu jangan pergi. Jangan tinggalkan Zahra lagi!" Teriak Zahra.
Namun naas, saat ibunya Zahra akan menyebrang dia tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju sangat cepat kearahnya hingga tabrakan pun tidak dapat dielakkan.
Ibu Zahra tertabrak mobil cukup keras hingga tubuhnya terlempar cukup jauh dari tempatnya tertabrak.
"IBU......" Teriak Zahra histeris.
Zahra segera berlari kearah ibunya yang sudah terbaring berlumuran darah.
"Ibu jangan tinggalkan Zahra Bu. Jangan tinggalkan Zahra lagi. Zahra sayang sama Ibu." Ujar Zahra sambil menangis.
"Ibu, jangan tinggalin Zahra Bu."
Zahra terus menangis disamping tubuh ibunya, tapi sangat disayangkan ibunya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/260751178-288-k179391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Genç KurguZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...