Happy Reading guys!
Sepanjang perjalanan Zahra terus saja tersenyum sambil melihat kearah luar jendela mobil dan mengabaikan kehadiran Alex yang menemaninya pergi ke rumah sakit. Seseorang Alex melihat kearah Zahra yang tengah tersenyum dengan sangat manis membuatnya tertular untuk ikut tersenyum.
Jujur saja dalam hati Alex merasa sangat bahagia saat melihat Zahra yang sedang tersenyum dengan sangat indah, apa lagi Zahra terlihat lebih cantik dibandingkan hari biasanya yang menampakkan wajah sedih dan marah kepadanya. Didalam hati Alex ingin rasanya dia dapat membuat Zahra terus tersenyum seperti itu sepanjang hari, namun apa daya dia hanyalah pria yang hidup dalam kekerasan yang tidak mungkin dapat hidup normal seperti orang biasa.
Dan tidak berapa lama mereka pun sampai di rumah sakit yang telah mereka tuju, mereka pun langsung menuju ke kamar tempat Renjani dirawat. Terlihat didepan pintu tempat Renjani dirawat terdapat dua orang bodyguard yang menunggu dengan setia. Zahra pun dipersilahkan untuk masuk seorang diri ke dalam kamar rawat sedangkan Alex dan yang lainnya tetap berada di luar untuk memastikan keamanan.
Zahra pun memasukki ruangan itu seorang diri, kemudian berjalan untuk mendekati Renjani. Zahra tidak dapat menahan air matanya lagi saat melihat keadaan Renjani yang tengah terbaring tidak berdaya, rasa penyesalan, bersalah serta rasa benci kepada dirinya sendiri kini muncul kembali. Ingin rasanya dia menggantikan posisi Renjani yang tengah berbaring di rumah sakit. Andai saja dia dapat melakukan hal itu maka dengan senang hati Zahra menyetujuinya.
Zahra mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Renjani.
"Mah, maafkan Zahra. Ini semua salah Zahra, andai saja Zahra mendengarkan apa yang Mamah katakan mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi." Ujar Zahra dengan deraian air mata.
"Mah, Mamah bangun. Jangan tidur terus, Zahra kangen sama Mamah. Zahra ingin bercanda sama Mamah, Zahra ingin lihat senyum Mamah dan Zahra rindu masakan Mamah yang terasa sangat nikmat."
"Mah, apa Mamah tahu masakan Mamah adalah masakan terenak di dunia dan tidak ada satupun koki di dunia yang dapat mengalahkan Mamah."
"Mah, Mamah pasti ingat kan bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Zahra yang ke 17 tahu. Iya 17 tahun Mah, umur Zahra semakin tua ya tapi Zahra masih saja cengeng seperti dulu. Zahra masih saja ingin menangis dipelukan Mamah dan Zahra masih ingin Mamah membujuk Zahra untuk berhenti menangis."
"Mah, Zahra tidak meminta hadiah apapun di ulang tahun Zahra yang ke 17 tahun ini Zahra cuma minta Mamah buat bangun. Temenin Zahra tidur, temenin Zahra belajar dan temenin Zahra main. Zahra kangen sama Mamah." Ujar Zahra yang tidak henti-hentinya terus menangis.
Zahra pun memeluk Renjani sambil terus menangis di pelukan Renjani hingga membasahi baju yang tengah Renjani gunakan.
"Mah, bangun hidup Zahra hancur tanpa kehadiran Mamah." Ujar Zahra sambil terus memeluk Renjani dengan erat.
Sedangkan di luar Alex terus melihat Zahra yang kini tengah menangis disamping Renjani, hatinya kini merasa bersedih saat melihat gadis itu bersedih. Alex merasa bingung kenapa dia seperti itu, apakah mungkin karena dia telah bersama Zahra beberapa kali makanya dia seperti itu.
"Tuan." Panggil Michel dari belakang Alex.
"Apa?" Tanya Alex tanpa menoleh ke belakang dan terus fokus melihat Zahra.
"Kelompok Black Mafia ada disini." Ujar Michel.
"Dimana mereka?"
"Didepan rumah sakit."
"Kamu bawa Zahra dari pintu belakang." Perintah Alex dengan nada santainya.
"Baik, Tuan." Jawab Michel.
Alex pun pergi kearah depan rumah sakit untuk mengalihkan perhatian agar Zahra dapat keluar dari rumah sakit dengan selamat. Tidak disangka para gerombolan mafia itu telah berada berada di resepsionis rumah sakit dan saat mereka berpapasan baku tembak pun tidak dapat terelakan.
Alex dengan segera mencari tempat yang aman untuk bersembunyi sambil menyerang disaat para staf dan pengunjung rumah sakit berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
Suara tembakan tidak ada henti-hentinya, banyak mayat dari pengunjung dan staf yang menjadi korban dari ganasnya peluru yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Dengan keahlian yang Alex miliki dalam membidik tidak sulit baginya untuk menumbangkan kelompok mafia itu, namun dia tidak menyadari bahwa ada seorang sniper yang berada diluar rumah sakit hingga sniper itu pun berhasil menembak Alex tepat di lengannya.
Alex berhenti menembak untuk sesaat untuk meredam rasa sakitnya, setelah dirasa cukup dia pun mencari keberadaan sniper itu dan berhasil menemukannya. Sniper itu sedang bersembunyi dibalik pohon yang cukup besar. Alex menunggu kesempatan saat sniper itu lengah dan keluar dari tempat persembunyiannya sambil terus menembak kelompok yang sedang menyerangnya dan akhirnya kesempatan itu tiba Alex segera menempati sniper itu tepat di kepalanya membuat sniper itu tumbang seketika.
Tidak berapa lama kelompok Black Mafia pun telah habis mati tertembak, Alex memutuskan untuk segera kembali ke Villa secepat mungkin sebelum dia benar-benar kehabisan darah.
Alex mengendarai mobil itu seorang diri dikarenakan anak buahnya telah habis tertembak, dia mengabaikan darah yang terus mengalir dari lengannya. Walaupun jarak antara rumah sakit dan Villa tempatnya tinggal cukup jauh tidak membuatnya menyerah dia tetap melajukan mobilnya kearah Villa.
Tidak berapa lama Alex akhirnya sampai di Villa, dia segera keluar dari mobil yang langsung dihampiri oleh Michel. Wajah Michel seketika panik namun dia segera mengendalikan rasa paniknya dan langsung membantu Alex untuk pergi ke kamarnya kemudian memanggil dokter agar luka Alex dapat segera ditangani.
***
Zahra yang baru saja keluar dari kamarnya merasa penasaran dengan para dokter yang baru saja keluar dari kamar Alex, Zahra berpikir apakah Alex terluka hingga terdapat beberapa dokter yang baru keluar dari kamar Alex.Untuk menghilangkan rasa penasarannya Zahra pun memutuskan untuk pergi ke kamar Alex untuk melihat dan memastikan bahwa keadaan Alex baik-baik saja.
Saat Zahra telah berada di depan pintu dia melihat Alex tengah berbaring dengan keadaan tangan yang telah dibalut dengan perban. Zahra yang melihatnya pun langsung merasa terkejut dikarenakan beberapa jam yang lalu Alex dalam keadaan baik-baik saja, namun sekarang dia melihat Alex tidak sadarkan diri dengan keadaan lengan yang telah diperban.
Zahra pun segera masuk kedalam kamar itu untuk melihat Alex lebih dekat.
"Dia kenapa?" Tanya Zahra kepada Michel yang telah berada disamping Alex seperti biasanya.
"Saya tidak tahu Nona, namun sepertinya Tuan tertembak oleh kelompok Black Mafia." Jawab Michel dengan nada yang sopan.
"Siapa Black Mafia? Dan kenapa dia menembak Alex?" Tanya Zahra beruntun.
"Black Mafia adalah salah salah satu kelompok Mafia yang ada di Indonesi. Black Mafia dan kelompok Mafia Tuan Alex terjadi persaingan yang sangat sengit dan seringkali terjadi saling serang untuk merebutkan daerah kekuasaan dan sebagainya." Jawab Michel terus terang.
"Lalu kapan mereka menyerang Alex?" Tanya Zahra lagi.
"Saat di rumah sakit Nona." Jawab Michel lagi.
"Oh, itu alasannya kenapa kamu menyuruhku untuk segera kembali ke Villa." Ujar Zahra yang kini telah memahami dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.
"Maaf, Nona tadi saya tidak berterus terang kepada Nona agar Nona tidak merasa khawatir." Ujar Michel sambil membungkuk.
"Tidak papa, saya paham kok." Ujar Zahra dengan santai.
Pandangan Zahra pun kembali beralih ke Alex yang masih tidak sadarkan diri, Zahra pun mulai duduk disamping Alex untuk menunggu pria itu sadar.
"Saya pamit undur diri." Ujar Michel dengan sopan.
"Iya." Jawab Zahra sambil menoleh kearah Michel.
Michel pun pergi meninggalkan Zahra bersama Tuannya, walaupun hatinya sedikit sakit melihat kebersamaan mereka berdua namun Michel masih tahu posisinya dan tidak berharap lebih kepada wanita milik Alex. Karena apapun yang telah menjadi milik Alex selamanya akan menjadi milik Alex.
"Reader yang baik adalah Reader yang meninggalkan jejaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Bos Mafia (End)
Ficção AdolescenteZahra, seorang gadis kecil yang mengalami takdir yang memilukan, dimana didalam hidupnya dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi serta dia juga harus menghadapi bos Mafia yang sangat kejam dan tidak berbelas kasih. Dapatkan dia menja...