Pengorbanan Suga

1.2K 47 0
                                    

Happy Reading guys!

"Suga, Suga ternyata kisah cintamu menyedihkan juga." Ujar Alex yang meremehkan kisah cinta yang tengah Suga alami yang menurutnya cukup memilukan dan yang pastinya cukup menyakitkan bagi Suga.

Suga yang kini hatinya tengah dilanda badai dan angin topan hingga hatinya hancur berantakan pun hanya mampu terdiam saat Alex mengejeknya. Suga merasa apa yang dikatakan oleh Alex itu memanglah benar, kisah cintanya menyedihkan bahkan sangat memilukan hingga Suga merasa sangat sakit dibuatnya orang yang sangat dia percayai ternyata hanyalah musuh dalam selimut yang tidak dia ketahui.

"Jangan menghina cinta orang lain disaat kisah cintamu sendiri menyedihkan." Bela V yang baru saja tiba di tempat itu tanpa luka sedikitpun karena kemampuannya dalam bela diri cukup hebat membuatnya dengan mudah mengalahkan beberapa orang sekaligus.

"Meskipun cintaku menyedihkan tapi setidaknya orang yang aku cintai tidak sejahat dan selicik wanita itu." Jawab Alex sambil menyindir Lisa.

"Banyak omong." Ujar Lisa dengan geram.

Disaat amarahnya meluap Lisa langsung menarik pelatuknya yang mengarah tepat ke arah Alex.

Dor...

Suara tembakan menggema di dalam ruangan itu, Suga yang menyadari Lisa menembak Alex pun dengan segera berlari ke arah Alex dan tepat saat peluru itu hampir mengenai Alex Suga langsung menghadangnya menggunakan tubuhnya sendiri dan peluru itu pun menembus kulit Suga hingga tepat ke arah jantungnya membuat banyak darah mengalir dari luka yang telah diciptakan oleh peluru yang masuk kedalam tubuh Suga.

Suga hanya terdiam saat peluru itu mengenai tubuhnya namun tepat setelah peluru itu masuk ke dalam dadanya Suga tersenyum ke arah Lisa, senyum manis yang biasa Suga berikan pada Lisa namun bedanya sekarang senyum itu tidak berisi kebahagiaan dan keceriaan namun berisi kekecewaan dan rasa sakit membuat senyum yang manis itu terlihat sangat menyedihkan dan siapapun yang melihatnya akan langsung bersedih.

Sedangkan Lisa yang tadinya menembak Alex namun sayangnya mengenai Suga pun seketika merasa sangat terkejut karena peluru yang telah dia lontarkan salah mengenai orang. Rasa terkejut serta kesedihan pun mulai menguak di dalam hatinya membuatnya terdiam untuk beberapa saat karena tiba-tiba otaknya menjadi kosong kala dia melihat orang yang selam ini begitu baik padanya harus terluka olehnya.

Kesempatan itu tidak V sia-siakan, dia langsung memegang tangan Lisa kemudian mengambil paksa pistol yang dipegang oleh Lisa, akhirnya Lisa pun tertangkap oleh V.

"Suga, bangun Suga." Panggil Alex yang masih merasa terkejut dengan pengorbanan yang Suga lakukan untuknya.

Alex benar-benar tidak menyangka jika Suga mau menolongnya dan mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkannya.

Kenan yang berada tidak jauh dari Alex pun segera mendekatinya kemudian memeriksa denyut nadi Suga di bagian lehernya, setelah dia selesai mengecek denyut nadi Suga dia pun melihat ke arah Alex kemudian menggelengkan kepalanya sebagai pertanda bahwa Suga telah tiada.

Alex yang mengerti maksud Kenan pun melihat kembali ke arah Suga dengan tatapan yang sedih, selama sisa hidupnya dia akan selalu mengenang kebaikan Suga.

"Apa kau sudah puas sekarang? Setelah menyakiti hatinya sekarang kau juga membunuhnya." Ujar V sambil menggenggam kedua tangan Lisa dengan sangat erat karena dia merasa sangat marah.

Ketua sekaligus sahabat baiknya kini telah tiada membuatnya merasa sangat sedih dan kehilangan hingga V bingung harus bagaimana. Ingin rasanya V membunuh wanita yang saat ini berada di tangannya kemudian memotong-motong tubuhnya, tapi dia tahu Suga pasti tidak menginginkan hal itu terjadi kepada wanita yang dicintainya membuat V harus menahan rasa amarahnya didalam hati walaupun itu terasa sangat sulit.

"Apa kau sudah puas sekarang!" Ujar J-Hope yang langsung berjalan menuju ke arah Lisa kemudian menarik pakaian Lisa hingga membuat Lisa menjinjitkan kakinya karena J-Hope terlalu kuat menarik kerah bajunya.

Lisa yang dipegang erat oleh dua pria sekaligus pun hanya terdiam tanpa mampu untuk melawan toh meskipun dia melawan dia juga akan kalah pada akhirnya karena mau bagaimana pun dia kalah jumlah dengan mereka.

"Pastinya bukan, kau pasti merasa sangat puas karena telah membunuh orang yang sangat penting di hidup kami." Ujar J-Hope yang masih diselimuti oleh api amarah.

Jimin yang melihat J-Hope tidak mampu mengendalikan amarahnya pun segera mendekatinya kemudian memegang tangan J-Hope yang memegang kerah baju Lisa.

"J-Hope, sabarlah. Suga pasti tidak ingin melihat kau seperti ini." Nasehat Jimin dengan suara yang lembut dan hati yang hangat meskipun sebenarnya hatinya juga merasa marah dan benci kepada wanita itu tapi dia ingat posisi dan pesan Suga. Dia tidak ingin mengecewakan Leader yang selama ini dia banggakan.

Akhirnya J-Hope pun melepaskan kerah baju Lisa setelah mendengar ucapan Jimin. Meskipun hatinya masih merasa marah dia berusaha untuk menahannya dan hanya bisa mengepalkan kedua tangannya dengan kuat untuk meredakan emosi yang meluap didalam dirinya.

Tanpa mereka sadari ketua My Lady telah sadarkan diri hingga Jungkook orang pertama yang melihat pria itu bangkit dari lantai. Dengan sigap Jungkook langsung mengeluarkan pistolnya kemudian menodongkan pistol itu ke arah pria itu.

"Jangan bergerak!" Teriaknya kepada pria itu.

Mereka yang mendengar Jungkook berteriak pun langsung menyadari bahwa pria itu telah bangun dan dengan segera mereka pun mengarahkan pistol ke arah pria itu secara bersamaan mengikuti Jungkook, kecuali V dan Alex yang memang sedang memegang Lisa dan Suga yang telah tiada.

Secara perlahan Alex menaruh kepala Suga yang sebelumnya dia pegang kemudian berdiri untuk mengambil pistol milik Kenan dan dor.

Alex menembak tepat di lutut pria itu membuatnya mengerang kesakitan dan memegangi lututnya yang baru saja ditembak oleh Alex.

"Hahaha...." Tawa pria itu setelah memegang lututnya yang telah mengeluarkan darah.

"Mico, menyerahlah kau sudah dikepung." Ujar Kenan yang menyuruh Mico untuk menyerah karena bagaimanapun dia telah kalah sekarang.

"Tidak semudah itu mengalahkanku." Ujar Mico sambil tersenyum bahagia.

"Jika kalian menangkapku pasti kalian akan membunuhku, jadi dari pada aku mati sendiri lebih baik kita mati bersama." Ujar Mico yang langsung memegang tangan kirinya.

Mico yang merasa tidak menemukan keberadaan jam tangan yang dia pakai pun merasa keheranan karena sebelumnya tidak pernah dia melepaskan jam tangan itu sembarangan dan selalu dia jaga dengan baik jam tangan itu.

"Kau mencari ini?" Tanya Alex sambil menunjukkan sebuah jam tangan yang baru saja dia ambil dari saku celananya.

Mico pun melihat ke arah Alex yang sedang memegang jam tangan miliknya. Dia tidak menyangka jika jam tangan yang dia gunakan kini telah berpindah tangan kepada Alex.

"Kau pasti tidak menyadarinya bukan saat aku mengambil jam tanganmu saat kita berkelahi?" Ujar Alex dengan sombong karena berhasil mengambil jam tangan dari Mico yang berisi tombol untuk meledakkan bom yang ada di gedung itu.

"Jangan senang dulu, mungkin kau bisa mengambil jam tanganku tapi tidak dengan ini." Ujar Mico sambil mengeluarkan sebuah granat  dari jaket yang dia gunakan.

Thanks for reading guys!

Terjerat Cinta Bos Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang