Chap 9

982 97 20
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita tadinya mau ngikutin manga tapi malah beda banget
Genre : persahabatan, romance
Pair : narusasu, narufemsasu, and other
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran




Happy reading






Chapter 9

Pasangan sahabat Naruto dan Sasuke kembali menjadi teman satu kelas di tingkat 11 ini. Naruto sangat senang karena bisa bersama Sasuke lagi meski ia bingung dengan perasaannya terhadap Sasuke. Berbeda dengan Sasuke. Ia tampak biasa saja dan masih merasa risih saat Naruto menempel padanya. Terlebih sekarang ia sering merasa aneh. Jantungnya selalu berdebar kencang jika Naruto menatapnya secara serius.

Hyuga Hinata, dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Naruto dan Sasuke. Pesonanya patut diacungi jempol. Terlebih wajahnya sangat tampan mirip boyband dari negeri ginseng. Beda lagi jenis ketampanan Naruto. Ia pemuda Jepang yang tampan dari keturunan bule. Boruto, ayah Naruto ternyata asli dari Perancis. Tapi mereka ama - sama tampan, kan?

Seorang gadis bersurai pirang pucat berlari menuju Sasuke. Dia adalah Ino, satu - satunya siswi yang bisa berteman dengan seorang Uchiha Sasuke yang sangat jutek.

"Sasuke!! Kita satu kelas lagi!!" seru Ino. Ia sangat senang dan bersemangat.

"Hn." Hanya itu jawaban yang Ino dapat.

Ino melirik kepada Naruto. "Si pirang itu sekelas lagi dengan kita dan.. " Ino mendelik kepada sahabatnya.

"Dan apa, Ino?" tanya Sasuke duduk di tempat duduknya yang baru di sebelah Ino.

"Kamu udah jatuh cinta kan sama si pirang Uzumaki itu?" tanya balik Ino.

Sasuke mengernyitkan alisnya. "Apa? Pertanyaan yang konyol. Kenapa aku harus jatuh cinta sama si dobe itu?"

"Kan tadi kalian berdiri bersama di dekat pohon sakura. Terlebih si pirang itu meluk kamu dengan sangat erat. Duh.. Romantis banget!" jelas Ino, greget.

"Si dobe tadi memang memelukku dan bilang kalau kami akan terus bersama sebagai sahabat karena pacaran ada kata pisah. Dia nggak mau pisah sama aku. Ribet banget kan kalau aku harus sama dia terus," kata Sasuke menenggelamkan wajahnya di meja.

Ino mengedipkan matanya berulang kali untuk mencerna perkataan Sasuke.

Tiba - tiba seseorang memanggil namanya.

"Sasuke senpai!"

Sasuke langsung menoleh. "Hinata? Mau ngapain? Bentar juga bel masuk. Malas ah." Ia kembali menenggelamkan wajahnya.

Hinata berdiri di depan ruang kelas Naruto dan Sasuke yang baru. Ia tampak kecewa. Hal itu tak luput dari perhatian si pirang aka Naruto.

'Bukannya tadi itu Hinata? Kalau nggak salah dia manggil si teme, kan? Si teme kok diam aja?' batin Naruto.

Karena tak tega, Naruto menemui Hinata yang sedang berdiri di depan ruang kelasnya.

"Hinata? Ada apa ke sini? Mau bertemu sama Sasuke ya?" goda Naruto tersenyum jahil.

Blush. Wajah Hinata memerah. "Diam, senpai! A-aku hanya mau minta tolong sama Sasuke san kok. Kamu ikut campur terus ih!" seru Hinata.

"Ada perlu apa mau menemuiku, Hinata?" tanya Sasuke tiba - tiba berdiri di belakang Naruto.

"Ah.. Ano.. Itu.. Apa Sasuke san bersedia menemaniku mengelilingi gedung sekolah saat jam istirahat nanti?" pinta Hinata, memelas.

Sasuke melirik pada Naruto. "Heh, dobe. Hinata kan dulu istrimu. Apa boleh aku menemaninya?" tanya Sasuke dengan wajah datarnya.

My Life(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang