Chap 62

640 52 5
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : isekai, romance, friendship
Pair : narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading

Chap 62

'Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Ini adalah hari paling bersejarah bagiku. Selama 23 tahun hidup sebagai seorang perempuan, kini aku akan melepas statusku. Seorang pria bersurai pirang cepak itu yang akan menjadi pendamping hidupku kini dan selamanya,' batin Sasuke.

Sasuke berjalan dengan sangat hati - hati. Sepatu high heels yang ia pakai sangat menyulitkannya untuk berjalan. Beruntung ayahnya membantunya berjalan dengan memegang tangannya.

Gaun pengantin berwarna putih serta cadar transparan dari bahan tile putih mempercantik penampilan gadis raven itu.

Sosok pria berambut pirang telah berdiri di altar sedang menanti kedatangannya. Pria itu menoleh saat Sasuke berdiri di belakangnya.

Deg. Tatapan mata mereka bertemu. Wajah mereka pun memerah. Keduanya takjub akan penampilan satu sama lain.

'Apa bidadari cantik ini beneran Sasuke teme? Dia pangling sekali! Kenapa Sasuke teme bisa secantik ini? Ah.. Aku jadi ingin cepat - cepat malam!!' batin Naruto. Tangan kanannya meraih tangan kanan Sasuke.

Hashirama tersenyum seraya berkata, "Aku serahkan putri semata wayangku padamu, nak. Jangan biarkan dia hidup tapi seperti tidak hidup, oke?"

Naruto tersenyum sambil menjawab,"Pasti, ayah mertua!"

Sasuke tersenyum malu. Dia benar - benar terlihat seperti seorang gadis. Sasuke kan memang seorang gadis tapi kini ia terlihat sangat feminin.

"Psst." Naruto berbisik di telinga Sasuke. "Kamu Sasuke teme, kan?"

Deg. Sasuke ingin sekali membenturkan kepala calon suaminya ke dinding. Tapi ia tidak boleh melakukannya. Bisa - bisa bukannya menikah, Naruto malah pergi ke rumah sakit.

"Menurutmu?" Itu yang Sasuke katakan sambil tersenyum manis.

Dor. Panah asmara tertancap di hati Naruto. Tak bisa ia bayangkan jika sahabatnya jatuh ke tangan laki - laki lain. Bisa - bisa ia bunuh diri atau membunuh laki - laki itu.

Pendeta tersenyum melihat interaksi antara dua sejoli yang akan segera menjadi sepasang suami istri itu.

"Apa kita bisa mulai? Kalian pasti ingin cepat - cepat, kan?" tanya sang pendeta.

Naruto dan Sasuke mengangguk.

Janji setia pun akan terucap. Tetapi sosok pengganggu datang. Seorang wanita cantik berteriak dan berlari.

"Tunggu!! Naruto kun tidak boleh menikah dengan Sasuke!!" teriak wanita itu.

Sontak kedua mempelai serta tamu undangan menoleh pada sosok wanita itu.

"Hinata?!"

Naruto tak percaya. Wanita yang pernah menjadi istrinya di kehidupan sebelumnya muncul di hadapannya. Wanita itu menarik tangan Naruto.

"Naruto kun harus menikah denganku!!" teriak Hinata dengan paksa.

Sasuke tidak diam saja. "Tidak bisa! Aku yang akan Naruto nikahi! Bukan begitu, Naruto?" Ia memegang tangan Naruto yang lain.

Naruto menutup matanya sejenak. Kemudian kembali membuka matanya.

Set. Naruto melepaskan pegangan tangan Sasuke.

My Life(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang