Chap 24

631 64 2
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : isekai, romance, friendship
Pair : narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran





Happy reading


"Thanks ya udah mau nganterin aku pulang, Naruto," kata Sasuke membawa satu pot kecil yang ditanami bunga matahari yang masih kecil.

"Nggak usah bilang makasih. Aku kan bukan cuma sahabatmu, teme. Kita kan pacaran. Udah kewajibanku nganterin dan ngejaga kamu agar selamat sampai rumah,hm," jawab Naruto tersenyum bangga.

"Hn." Sasuke tersenyum sinis. "Bangga banget ya jadi pacar aku. Apa karena aku cantik dan seksi?"

Naruto mengusap kepala berambut raven Sasuke sambil berkata, "Kamu tuh nggak hanya cantik dan seksi tapi spesial banget di hati dan di kehidupanku. Makanya kita terlahir kembali di kehidupan ini sebagai sepasang kekasih."

Blush. Sasuke merona. Ia masih saja malu dengan ucapan Naruto yang selalu menggombalinya.

"Kamu jadi raja gombal ya sekarang setelah dulu jadi raja ceramah," ejek Sasuke mendongakan kepalanya menatap datar pada sang kekasih.

"Raja gombal? Aku cuma gombalin kamu aja. Lagian itu kan bukan gombalan. Dasar teme," sanggah Naruto masih betah mengusap kepala Sasuke.

"Dulu kamu suka ngomong sendiri sambil bilang, adinda Hinata, kakanda rindu dan masih banyak lagi. Aku sampai bosan mendengarnya," kata Sasuke. Ia masih hafal dengan gumaman Naruto ketika sedang mengkhayalkan sosok istrinya dari masa shinobi.

Sasuke cemberut. Kini ia merasa cemburu karena Naruto pernah merayu gadis lain meski hanya dalam khayalannya saja.

"Itu kan dulu. Sekarang aku udah punya Sasuke teme ini yang super manis dan tsundere. Bukan begitu?" Naruto mencubit kedua pipi Sasuke dengan gemas.

Blush. Sasuke tetap merona.

"Pipimu lembut dan kenyal, teme. Kayak pipi bayi," ucap Naruto merasa malu dan sayang karena telah mencubit pipi pacarnya.

"Perawatan dong. Cewek kan harus perawatan biar cantik terus," balas Sasuke tersenyum angkuh.

Sap. Lagi - lagi Naruto mengusap kepala Sasuke. "Aku senang kamu lahir jadi cewek dan juga kamu tampaknya menikmati sekali hidup jadi cewek."

"Ma-mau gimana lagi. Aku kan lahir dalam tubuh cewek jadi terima aja meski ingin jadi cowok," kata Sasuke dengan wajah datarnya.

"Jangan jadi cowok ya biar aku bisa jadiin kamu istri aku suatu hari nanti, oke?" pinta Naruto terdengar sendu di telinga Sasuke.

"Ba ka! Aku kan nggak bisa jadi cowok. Kamu ini aneh deh, Naruto!" seru Sasuke, jutek.

"Kamu lucu deh. Untung pacarku." Naruto tersenyum bahagia.

"Naruto, kalau aku dan Hinata sama - sama perempuan, siapa yang kamu pilih?" tanya Sasuke sangat ingin tahu.

Naruto terkejut. Pertanyaan Sasuke sangat mendadak dan ia tidak tahu harus menjawab apa.

"E-Entahlah. Tapi.." Naruto gelagapan. Lalu ia melirik pada Sasuke dengan wajah memerah karena malu telah bertanya sesuatu yang tak patut ia tanyakan.

Sasuke merasa sedih. 'Berarti Naruto bisa saja memilih Hinata. Ah apa yang aku pikirkan. Aku memang bodoh,' batin Sasuke.

"Sudahlah, lupakan pertanyaanku. Sekarang kamu pulanglah. Besok kan harus sekolah. Maafkan aku karena telah bertanya yang tidak - tidak," kata Sasuke membalikkan badannya dan memegang kenop pintu gerbang untuk membuka pintu gerbang.

My Life(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang