Chap 42

530 57 0
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa iczin
Ide cerita asli milik thor
Genre : isekai, romance, friendship
Pair : narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading

Chap 42



Sudah satu minggu lebih Sarada menjadi murid di Sma Seika. Selama itu juga ia gencar mendekati Naruto meski hasilnya sia - sia. Naruto memang baik dan ramah. Bahkan tak ayal selalu menolong siapapun. Entah itu perempuan ataupun laki - laki. Seperti hari ini. Sepulang sekolah, Naruto ada kegiatan klub sepak bola. Ia membiarkan Sasuke pulang bersama Ino. Rasa cemasnya pada Sasuke tidak berkurang sedikitpun, makanya ia menitipkan kekasihnya dengan sahabat lama sang kekasih.

Kegiatan klub selesai. Naruto dan teman - teman satu klubnya memilih untuk berganti pakaian di ruang ganti sambil mengobrol.

"Heh, Naruto! Kamu enak ya pacaran sama si Uchiha itu," celetuk Iwabe, teman satu klub Naruto.

"Tentu saja enak. Dia kan sahabatku sedari aku kelas 2 smp," balas Naruto dengan bangga.

"Tapi gadis yang bernama Namikawa Sarada itu mirip sekali dengan Uchiha kalau kacamatanya dilepas," sambung Temujin.

"Benarkah?" tanya Naruto. Pura - pura tidak tahu.

"Perhatikan dari dekat dong, Naruto! Hahahaha!" seru Mizuki, sang senior.

"Begitu ya." Naruto selesai berganti pakaian. "Aku pulang dulu ya, semuanya. Sampai nanti!" kata Naruto.

"Mau pulang ke rumah si Uchiha itu ya?" ejek Iwabe.

"Mauku juga begitu! Hehe!" sahut Naruto sebelum ke luar dari ruang ganti.

"Haaah.. " Naruto menghela nafas. "Nggak bisa pulang bareng si teme. Sedih juga."

Pemuda pirang itu telah berada di luar gerbang Sma Seika. Ia melihat mobil yang selalu menjemput Sarada masih terparkir di luar gerbang.

"Maaf, tuan muda!" kata seseorang kepada Naruto.

Naruto celingak celinguk mencari keberadaan orang lain namun tidak ada.

"Paman memanggilku?" tanya Naruto menunjuk dirinya.

"Anda kan murid Sma Seika, apa anda melihat nona Sarada?" tanya pria itu.

"Namikawa?" beo Naruto.

"Iya. Nona Sarada belum ke luar sedari tadi. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi. Sekiranya tuan muda bisa membantu saya untuk mencari nona Sarada," pinta pria itu yang bername tag Iruka.

"Baiklah, paman. Lebih baik kita mencarinya ke dalam," kata Naruto. Bagaimanapun Naruto tidak akan tega jika terjadi hal yang buruk terhadap Sarada. Sarada adalah teman satu kelasnya saat ini.

"Baik, tuan muda," kata Iruka.

Naruto dan Iruka pun masuk ke dalam gedung sekolah. Mereka mencari Sarada ke semua tempat. Guru yang masih ada pun ikut mencari keberadaan siswi baru itu. Namun nihil. Sarada tidak ditemukan. Naruto ingat. Biasanya tempat yang paling sering dijadikan area persembunyian bagi murid yang dibuly selain di toilet adalah di gudang meski Naruto berharap Sarada tidak dibuly.

Dugaan Naruto benar. Sarada sedang dikurung di dalam gudang. Ia menangis terisak ketika pintu gudang dibuka.

"Namikawa san, siapa yang telah melakukan ini padamu?" tanya Naruto merasa iba.

Sarada sesegukan. "Beberapa siswi itu.. Hiks.. Hiks.. Mengaku kalau mereka disuruh oleh hiks..hiks.. Uchiha san, Uzumaki kun," jawab Sarada.

"Apa?!" Mata Naruto terbelalak. "Bohong! Sasuke tidak mungkin melakukan itu! Kalaupun dia mau merundungmu, dia akan melakukannya sendiri. Sasuke bukan tipe gadis seperti itu!"

My Life(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang