Mobil yang dikendarai Namjoon berhenti di depan sebuah rumah. Rumah berlantai dua berdesain minimalis sederhana tanpa tembok tinggi yang menjulang. Sederhana dan tampak nyaman, Namjoon bahkan bisa melihat halaman dalam rumah dengan tinggi badannya.
Rumah yang Nara tempati adalah pemberian dari perusahaan properti tempat ayahnya bekerja. Ia dan Hyurim memutuskan tinggal bersama saat harus kuliah di Seoul sejak tiga tahun yang lalu karena sebelumnya mereka tinggal di Ansan, begitupun keluarga Hyurim. Keduanya sudah hidup mandiri dengan banyak memiliki pekerjaan paruh waktu sejak awal masuk kuliah. Keduanya belajar di kampus yang sama dengan jurusan sastra Inggris di kampus yang lumayan terkenal di Seoul.
Ayah Nara kembali ditugaskan di Indonesia sejak empat taahun yang lalu, awalnya rumah ini akan dijual karena mereka sekeluarga memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Tapi Nara tak ingin ikut pulang. Masa-masa perkenalan dengan lingkungan baru, Nara tak menyukai itu. Untuk apa ia pindah bila ia sudah nyaman berada di Korea karena itu ia mengurus pemindahan kartu penduduknya agar lebih leluasa untuk tinggal di Korea, ia mungkin harus memutuskan itu lagi setelah dapat pekerjaan disini, itulah syarat yang diajukan oleh ayahnya.
Nara mengambil keputusan besar, tapi ia beruntung saat memiliki orang tua yang hebat, mereka selalu mendukung apapun keputusan yang ia buat. Nara tak pernah suka lingkungan baru, bagaimana orang-orang yang memperhatikannya, ia tak menyukai itu. Ia sudah mengalami itu saat awal datang ke Korea, 15 tahun yang lalu. Nara dihina karena tak pandai berkomunikasi. Kemampuan bahasa Inggris yang ia kuasai sejak kecil juga tak banyak membantunya. Dan saat itulah keluarganya menjadi sangat dekat dengan keluarga Kang yang merupakan tetangga mereka. Hyurim menawarkan persahabatan saat semua orang menjauhinya. Kang Hyu joon anak sulung mereka rajin mengajarinya bahasa Korea. Persahabatan kedua keluarga ini sudah semakin erat lebih dari saudara sehingga orangtuanya mempercayakan Nara pada mereka.
Dan selama persahabatannya bersama Hyurim, kali ini ja benar-benar kesal dengan gadis itu. Tak apa bila selama ini Hyurim bertingkah nenyebalkan karena selalu bersikap sebagai seorang kakak dan mengomelinya padahal usia mereka hanya selisih setahun. Ia juga tak masalah bila Hyurim banyak memerintahnya tapi kali ini pemandangan di depannya benar-benar membuat Nara ingin menenggelamkan Hyurim ke kutup utara saja. Hyurim tak membiarkan Namjoon pergi, ia terus mengajak pria itu berfoto berulang-ulang, menyuruh Namjoon menandatangani semua barang yang melekat padanya dari mulai tas, bajunya dan ia tak tahan lagi saat Hyurim hendak membuka kaos kakinya di cuaca sedingin ini.
"Masuklah Kang Hyurim."
"Apa?," Hyurim melotot marah saat Nara berusaha menghentikan aksi gilanya itu. Nara tahu sahabatnya itu tergila-gila dengan pria tampan tapi Nara benar-benar tak tau separah ini.
"Kita akan sering bertemu, aku akan bicara dengan Nara dulu, "kata Namjoon.
"Ah begitu, baiklah. Sampai jumpa Namjoon Oppa, " Kata Hyurim ramah dan membungkuk sopan membuat Nara mendengus kesal. Gadis itu sama sekali tak mendengarkannya sedari tadi, tapi satu kalimat dari Namjoon langsung membuat Hyurim menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry because loving you "KNJ"
Fanfiction"Saat seseorang hadir dan merubah cara pandangmu pada dunia. Saat seseorang yang membuatmu ingin memberikan seluruh dunia untuknya. Percayalah itu bukan kesalahan tapi CINTA." Korean series, Korea-indonesia Bts -Kim namjoon -Narayana Dewanto -Jeon j...