Nara terbangun dari tidurnya saat mendengar suara teriakan seseorang dari arah pintu, terkejut saat Namjoon terlihat kesakitan sambil memegangi kakinya.
"Sayang, " Ia bangun dari rebahannya, menatap heran pada sang suami, "kamu ngapain."
Namjoon masih berdiri memegangi kakinya, tadi Nara terbangun karena Namjoon berteriak dengan kalimat kotor. Nara berdiri menghampiri sang suami.
"Jangan ngomong kotor ah, Nana nanti denger, " Nara melihat sang anak yang masih berbaring di box bayinya yang ada di sebelah ranjang mereka.
"Kaki aku kepentok pintu, " Namjoon meringis kesakitan.
"Astaga, itu berdarah, " Nara melihat darah keluar dari jari kelingking kaki suaminya, "kamu ceroboh banget sih, ayo sini!!, " Nara menarik Namjoon untuk keluar karena takut kebisingan mereka menganggu tidur sang anak. Ia mendudukkan Namjoon di sofa yang berada tak jauh dari kamar mereka di lantai dua, tempat yang biasanya digunakan Namjoon untuk membaca dan bersantai.
"Mau kemana?, " Tanya Namjoon melihat istrinya hendak beranjak.
"Aku ambil obat dulu."
Tak lama Nara kembali membawa kotak obat dan duduk di sebelah suaminya.
"Sini angkat kakinya."
"Nggak papa kok Sayang, nanti juga sembuh, kan cuma kepentok, " Kata Namjoon tapi ia tetap menurut untuk mengangkat kakinya ke paha sang istri.
"Iya deh, yang tiap hari udah kepentok begini, kemarin tangan kamu yang kena pecahan gelas, sekarang kakinya. Ceroboh banget sihh!!, " Nara dengan telaten membersihkan luka Namjoon. Ia meringis ngilu, membayangkan sakitnya tadi.
"Aku jalan pelan-pelan takut kamu bangun, eh malah kena ujung pintu."
Nara menahan tawanya, sudah bukan hal aneh lagi, suaminya benar-benar memiliki tangan ajaib. Terjatuh ataupun menyenggol sesuatu kan memang keahlian pria Kim ini. Nara menurunkan kaki Namjoon setelah selesai membalut lukanya.
"Udah selesai kerjanya? Ini jam berapa?."
"Besok dilanjut lagi, udah jam sebelas makannya tadi aku nggak mau bangunin kamu, maaf ya Sayang, " Namjoon merapat pada tubuhnya, lalu membaringkan kepalanya di paha istrinya menghadap ke dalam, memeluk perut Nara erat.
"Nggak mau tidur di dalem aja, udah malam kan?, " Nara tersenyum lalu mengelus rambut suaminya yang sedikit panjang, "rambutnya udah waktunya dipotong deh kayaknya."
"Aku panjangin buat bikin MV dulu. Kenapa? Nggak bagus ya?, "tanya Namjoon mendongak untuk bisa melihat wajah istrinya yang kini menunduk dan tersenyum manis.
"Bagus kok, ganteng. Kamu botak aja buat aku tetep ganteng. Tetep cinta."
"Jangan bergaul sama Jin Hyung deh, gombalan kamu aneh banget, " Namjoon menyembunyikan tawanya di perut Nara, ia mendekap istrinya lebih erat.
"Aku serius, "kata Nara.
" Iya deh yang paling cinta aku, "kata Namjoon lagi.
Nara tersenyum lagi lalu mengelus rambut sang suami.
"Sayang, "panggil Namjoon.
"Iya."
"Orang-orang nanti bakal suka laguku nggak sih, " Kata Namjoon, "lagu aku beda banget sama lagu Jungkook yang meledak tahun lalu pas dia balik dari wamil."
"Lha kamu sama Jungkook kan emang beda, "kata Nara yang tiba-tiba mengingat sesuatu," Kamu banyak naruh promosi di sosial media kamu karena itu? Kamu khawatir?."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry because loving you "KNJ"
Fanfiction"Saat seseorang hadir dan merubah cara pandangmu pada dunia. Saat seseorang yang membuatmu ingin memberikan seluruh dunia untuknya. Percayalah itu bukan kesalahan tapi CINTA." Korean series, Korea-indonesia Bts -Kim namjoon -Narayana Dewanto -Jeon j...