Want You

614 44 2
                                    

     Tidur ternyenyak Namjoon selama dua bulan ini. Bukan karena kasur dan selimut yang begitu nyaman ini tapi aroma Nara dan gadis itu yang berada dipelukannya sepanjang ia memejamkan mata.

     Tunggu, Namjoon merasa tak memeluk apapun saat ia membuka matanya. Memicingkan mata mencari keberadaan Nara. Segera terbangun saat menyadari Nara tak ada di sampingnya. Tubunya berada di bawah selimut dengan hanya memakai boxernya membuat Namjoon menyadari yang ia alami tadi bukanlah mimpi tapi kemana wanitanya. Namjoon panik saat tak melihat Nara saat bangun tidur, ia ketakutan.

    Segera bangun sambil terburu-buru mengenakan kausnya, ia keluar kamar. Diluar sudah gelap, tadi ia tertidur di sore hari kan? Ia bahkan tak menyempatkan melihat jam karena terlalu panik.

"Chagiya!!, "Suara Namjoon bergetar saat memanggil Nara, jangan sampai kejadian dua bulan yang lalu terulang lagi. Semuanya terasa dejavu bagi Namjoon membuat dadanya bergemuruh. Antara ketakutan dan menahan marah. Apa swkali lagi Nara menguji kesabarannya.

"Nara-ya!!, " Namjoon semakin panik saat tak menemukan Nara dimanapun. Ia sendirian di dalam villa. Segera menuju pintu keluar dan tetap tak mendapati tanda-tanda keberadaan Nara.

    Ia akhirnya menjatuhkan diri di depan pintu mengusap rambutnya prustasi, kenapa ia harus tertidur tadi. Nara selalu meninggalkannya saat ia lengah Namjoon menyalahkan dirinya lagi. Ia menyembunyikan kepalanya di antara lututnya. Membayangkan kesakitan yang akan dia rasakan saat tak ada Nara lagi.

"Chagi!!, " Suara Nara membuat ia mengangkat kepalanya gadis itu sudah memakai piyama tidur lucu dengan tatapan polos mendekat ke arahnya dengan membawa satu kantong besar entah berisi apa. Namjoon terlalu bingung ia bahkan tak bisa bereaksi apapun saat Nara ikut berjongkok didepannya.

"Kau kenapa??, "kata Nara panik saat melihat rambut berantakan Namjoon dan wajah pria itu yang  penuh air mata.

"Kau kemana saja!! Aku kira kau meninggalkanku lagi!!, "tangis Namjoon pecah, ia menangis persis seperti anak-anak. Hal yang tak pernah dilihat Nara.

   Nara segera menyadari kesalahannya. Bagaimana bisa ia menyakiti Namjoon sedalam ini. Pria itu pasti ketakutan karena Nara juga pergi tepat setelah pria itu bangun dua bulan yang lalu. Cinta besar Namjoon, Nara tak meragukan itu. Bagaimana pria itu sampai sejauh ini untuk mencarinya. Hingga memaafkan keputusan egois Nara dengan mudah. Ia akhirnya menarik Namjoon untuk memeluk pria itu.

"Aku tak akan kemana-mana, aku disini, bersamamu, "ia menepuk punggung Namjoon menenangkan pria itu.

                  ********

     Makan malam yang begitu istimewa bagi Namjoon telah selesai. Setelah sekian lama ia tak menikmati masakan Nara lagi. Mereka kini ada di balkon Villa, saling memeluk duduk di sofa rotan nyaman dengan selimut yang membungkus tubuh keduanya. Namjoon memeluk Nara erat, membiarkan gadis itu membaringkan kepalanya di dada bidangnya menikmati pemandangan kota Denpasar dari balkon. Malam semakin larut tapi keduanya enggan untuk beranjak. Tidak juga saling berbicara membiarkan detak jantung keduanya terdengar. Menyalurkan setiap kerinduan yang mereka rasakan selama dua bulan ini.

"Kau tidak kedinginan, ayo masuk, ini sudah larut, "akhirnya Nara yang memulai pembicaraan, mereka sudah saling memeluk seperti ini selama satu jam lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak kedinginan, ayo masuk, ini sudah larut, "akhirnya Nara yang memulai pembicaraan, mereka sudah saling memeluk seperti ini selama satu jam lebih.

"Kau mengantuk?." Namjoon mengeratkan selimut mereka enggan untuk bangun.

   Nara menatap wajah tampan Namjoon yang kini tepat berada di bawahnya. Pria yang beberapa jam lalu ketakutan dan memeluknya sambil menangis. Menyadarkan Nara betapa kesulitannya Namjoon selama ini.

"Aku mencintaimu!!."

   Namjoon membuka matanya yang tadi ia pejamkan menatap lekat wajah Nara, "kau tak berniat meninggalkanku lagi kan?."

"Kau ini kenapa?."

"Kau juga mengatakan " Aku mencintaimu" sebelum pergi saat aku terbangun dua bulan yang lalu."

"Aku telah membuatmu banyak berfikir negatif ya? Kau bahkan ketakutan saat tak menemukanku tadi. Padahal aku hanya pergi untuk mengambil bahan makanan di lobby villa."

"Aku kira kau pergi lagi. Semua terjadi begitu saja, aku panik saat tak menemukanmu di sampingku."

"Maafkan aku karena membuatmu berada dalam kesulitan."

"Karena itu jangan meninggalkanku lagi. Ayo kembali ke Korea dan menikah."

"Chagiya!!"

"Wae?, "Namjoon ikut terbangun saat melihat wajah keberatan Nara, "jangan memikirkan banyak hal, aku hanya ingin kita bahagia."

"Aku tak ingin kau berhenti membuat musik itukan impianmu."

"Aku tak akan berhenti, semuanya akan membaik setelah ini. Orang yang benar-benar menyukaiku akan mendukung apapun yang jadi pilihan hidupku. Aku tak keberatan kehilangan orang-orang yang tak menyukaimu."

"Tapi,,, "

"Kau tak menyadari sesuatu?, "tanya Namjoon.

"Apa?."

  Namjoon mengangkat tangan Nara menunjukkan cincin pemberian Namjoon yang telah melingkar indah di jari manisnya.

"Kapan kau memakaikannya?, " Nara terkejut ia tak menyadari cincin itu ada dijarinya.

   Namjoon tertawa, sedari tadi ia menunggu reaksi Nara, tapi lupakan saja gadis itu terlampau unik. Namjoon terpaksa harus membahas tentang cincin itu karena Nara yang tak segera menyadarinya.

"Kau terlalu bersemangat saat berteriak kenikmatan, sehingga tak sadar aku memasangkan itu untukmu."

"Yahh,,, Kim Namjoon, " Wajah Nara memerah karena malu. Namjoon benar-benar.

"Kita ke Korea setelah kau siap, dua hari lagi atau seminggu lagi tak apa-apa. Orang tuamu bilang kita tak perlu mengunjungi mereka sebelum berangkat," Kata Namjoon.

"Eoh, mereka bilang akan menyusul kita. Bagaimana kalau sebulan lagi!."

"Jangan bercanda!!, " Namjoon tertawa, "apa kau ingin banyak menghabiskan malam panas bersamaku karena itu kau tak ingin cepat pergi?."

"Jangan bicara sembarangan!!, " Nara berdiri, "ayo tidur aku mengantuk!!."

"Kau ingin melakukannya segera? Dimana? Di kolam renang, atau disini saja!!."

"Namjoon-sii!!, " Nara melempar bantal sofa pada Namjoon yang malah tertawa karena berhasil menggoda Nara yang kini meninggalkannya dengan wajah memerah.

Jang Nara

Satu atau dua part lagi bakal pisah dari pasangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu atau dua part lagi bakal pisah dari pasangan.. Sweet.. Kita... Boleh rekomendasiin story siapa dulu ni yang mau di up.. Mas Jin, bang Hobi, dedek Taehyung atau aa' Jungkook yang jadi sad boy disini wkkwkwkw thanks semuanya...

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang