Hurt

411 41 0
                                    

    Menahan sakit kepalanya Namjoon bangun dari ranjangnya. Hari sudah siang, ia telat bangun pasti karena kebanyakan minum semalam. Hoseok juga masih tertidur di sampingnya, membuat Namjoon menyadari bahwa pertengkarannya dengan Nara semalam bukanlah sebuah mimpi. Perhatiannya teralihkan pada amplop berwarna coklat yang ada di meja kamarnya.

    Membuka amplop coklat itu sebelum masuk ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Membuka amplop coklat itu sebelum masuk ke kamar mandi. Uang, itulah yang ia temukan dalam amplop coklat itu. Pikirannya kalut saat menghitung jumlah uang yang sama dengan yang ia bayarkan untuk membantu Nara beberapa bulan yang lalu. Apa Nara yang menaruh amplop coklat ini di kamarnya? Langkahnya terhuyung, mencoba mencari jejak Nara.

"Chagiya!!,"

    Dadanya sesak saat memanggil Nara, biasanya gadis itu sudah di dapur, memakai baju rapi dan menyiapkan sarapan untuknya sambil tersenyum lebar. Lalu Namjoon akan datang dan memeluknya dari belakang, memberikan ciuman bertubi pada pipi kekasihnya itu. Dan saat menyadari dapur kosong, membuat hatinya hancur. Ia memutuskan untuk kembali mencari Nara di luar rumah.

"Hyung!!, " Jae in ada di luar rumah, asistennya itu sedang membersihkan mobil.

"Kau lihat Nara? Dia mengantarkan sesuatu kemari?, " Namjoon menunjukkan amplop yang masih ia genggam.

"Penjaga di depan menitipkannya saat aku masuk tadi."

"Siapkan mobil kita kerumah Nara, kita harus segera mengadakan wawancara dengan para wartawan aku sudah menghubungi Eun suk Hyung."

"Ya Hyung."

     
                      *****

"Kau tak perlu datang ke kampus hari ini Nara-ya, "kata Hyurim. Mereka sedang berada di dalam mobil. Ia sedang menyetir sedangkan Nara duduk di sebelahnya. Mereka baru saja mengantarkan uang ke rumah Namjoon.

      Nara menjual ponsel barunya dan  beberapa perhiasan yang ia punya untuk membayar hutangnya pada Namjoon. Hyurim akhirnya mendengar cerita lengkap tentang Nara dan Namjoon, ia merasa bersalah. Bagaimana bisa ia diam saja saat Nara mengatakan telah membereskan semua masalah yang mereka timbulkan saat kecelakaan empat bulan yang lalu. Nara melakukan semuanya demi dirinya bukan?

"Ibuku akan semakin khawatir bila aku terus menelpon sambil menangis di rumah, "kata Nara.

"Kau ingin kita berhenti untuk sarapan dulu, kau belum makan apapun sejak semalam."

"Aku tak lapar."

   Hyurim hendak menjawab saat ponselnya berbunyi, telepon dari ibunya. Ia memang mengabaikan telepin dari ibunya sejak kemarin.

" Ya, eouma, "Hyurin menjawab telepon sambil menyetir.

"Kenapa kalian mematikan ponsel, kau bersama Nara? Berikan telepon Eouma ingin bicara dengannya."

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang