Storm

413 49 4
                                    

"Nona, Hyung tidak mungkin melakukan hal yang seperti itu, " Jae in menatap bingung Nara saat gadis itu hanya diam setelah mereka memasuki rumah Namjoon.

     Tidak ada pergi nonton bersama, Jae in malah membawa Nara ke rumah Namjoon atas perintah Namjoon saat gadis itu minta pulang. Tidak ada kencan romantis, bahkan Namjoon belum juga pulang mesti malam semakin larut.

    Pikiran Nara kalut, sejak keluarganya kembali ke Indonesia hari inilah kali pertama ia tak berani mengangkat telepon dari ibunya. Nakula, adiknya mengirimi pesan, melarangnya untuk menjawab telepon ibu mereka.

"Ayah melihat televisi di kantornya dan melihat berita tentang Noona dan artis korea itu"

    Itulah pesan yang ditulis adiknya. Berita Nara juga sedang dibicarakan di Indonesia hari ini.

"Nona ingin sesuatu? Akan aku buatkan,,, "

"Bisa tinggalkan aku sendiri Jae in-a?."

"Tapi Nona,,, "

"Aku mohon, aku baik-baik saja."

    Jae in tak bisa menolak permintaan Nara, gadis itu mau menunggu Namjoon di dalam saja, ia sudah sangat bersyukur. Baru ia hendak menuju depan rumah saat Namjoon datang dengan mobilnya. Pria itu turun dengan tergesa-gesa.

"Dimana Nara? Dia masih di dalam? , "tanya Namjoon.

"Sebenarnya apa yang terjadi Hyung, "tanya Jae in.

   Tanpa menjawab pertanyaan Jae in, Namjoon berlari ke dalam mendapati Nara yang tengah duduk di sofa ruang tengah. Memunduk putus asa, langkahnya terhenti, ia kebingungan harus mengatakan apa. Gadis itu terlihat sangat terluka.

"Sayang!!."

   Nara mendongak mendapati Namjoon yang kini berjalan ke arahnya. Pria sama yang ia lihat dari vidio beberapa jam yang lalu mengangkat gadis lain di depan banyak orang, bersama gadis yang mengatakan bahwa Nara adalah gadis yang melakukan apapun demi uang.

"Kau sudah makan? Maaf karena hari ini kita batal menonton film, ini sudah larut."

"Kemana saja kau!!, " Nara mengatakan kalimat itu dengan mata bermaca-kaca. Ia tak tahu bila mencintai seorang Kim Namjoon akan sesakit ini.

"Bukankah kita berjanji untuk pergi hari ini?."

"Nara-ya aku,,,, "

"Apa yang terjadi di restoran tadi?."

"Kita makan dulu, " Namjoon mendekat, ikut duduk menggenggam tangan Nara yang segera ditepis oleh gadis itu, Nara berdiri tangisnya makin deras.

"Aku tanya apa yang sebenarnya terjadi?."

"Sayang, Tenanglah!."

"Apa yang kau ceritakan pada Yunju? Kau memberitahukan kesepakatan awal kita, apa karena ini juga kau mengajakku berkencan!!"

"Kau tahu aku mencintaimu!!, " Namjoon terpancing emosi, seharian ia di cerca para wartawan dengan pertanyaan tak masuk akal, dan kenapa Nara masih menanyakan perasaannya. Bukankah harusnya gadis itu mengetahuinya lebih dari siapapun.

"Kau bilang kau mencintaiku?, " Nara beranjak memutar televisi dengan volume keras, tayangan tentang dia mulai diputar. Semua media mengatakan hal buruk tentangnya. Pelacur, penggoda, wanita yang melakukan apapun demi uang.

  Namjoon segera mematikan televisi, "jangan berfikiran macam-macam, aku akan selesaikan ini besok."

"Kau ada di sana kan? Kenapa tidak kau selesaikan tadi saja. Kenapa tak kau bilang pada mereka bahwa kita adalah sepasang kekasih, "tangis Nara semakin keras.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang