Her Family

422 42 4
                                    

Dengan jantung yang berdebar Namjoon menunggu diruang khusus saat baru turun dari pesawat, mereka telah sampai di bandara Surabaya. Jae in yang pergi dengannya ke Indonesia sedang mengurus keamanan. Namjoon pasti akan segera dikenali saat keluar bandara tanpa pengamanan dan persiapan. Dalam tiga hari kesehatannya pulih dengan cepat dan Yoora tak mengingkari janjinya untuk memberikan alamat Nara.

"Bagaimana Jae in-a?, "tanya Namjoon saat melihat asistennya itu kembali masuk.

"Ayo Hyung, aku sudah mendapatkan mobil yang akan membawa kita ke kota Blitar, "kata Jae in menyebutkan kota tempat tinggal Nara. Ia membawakan koper Namjoon setelah pria itu berdiri dan lebih dulu keluar.

Namjoon menatap langit dari balik kaca mobil yang kini melaju membawanya ke alamat Nara yang diberikan Yoora. Istri dari Hyungnya itu sempat mengirimkan beberapa barang pada Nara ke alamat itu karena itu Yoora yakin alamat yang tadi ditunjukkan Jae in pada sopir mobil yang membawa mereka adalah alamat Nara. Mereka mengatakan butuh waktu 3-4 jam dari bandara Surabaya ke Blitar.

Indonesia tampak asing bagi Namjoon, seingatnya ia hanya beberapa kali ke negara ini, itupun ia hanya berada di Jakarta karena melakukan konser. Tapi ia tahu, banyak penggemarnya yang berasal dari negara ini.

Biarpun ia tak terbiasa tapi Namjoon merasa perasaannya membuncah karena bahagia. Ia merasakan itu semua sejak turun dari pesawat. Memikirkan bahwa ia menghirup udara yang begitu dekat dengan Nara menentramkan hatinya. Bagaimanakah keadaan gadis itu sekarang? Apakah ia sehancur Namjoon selama dua bulan ini?

"Apakah aku bisa menemukan Nara, Jae in-a?."

"Tentu saja Hyung, kita sudah sejauh ini. Semua pasti akan berjalan dengan lancar."

Jae in mengatakan bahwa alamat yang diberikan Yoora berada di pinggir kota. Indonesia lebih panas daripada yang dibayangkan Namjoon. Tapi saat memasuki lingkungan rumah Nara, cuacanya sejuk dan membuat nyaman. Memasuki sebuah jalan kecil setelah keluar dari jalur utama. Namjoon tak bisa menyembunyikan keterkejutannya karena banyaknya melihat pengendara sepeda motor. Ini bukan pemandangan yang lumrah di Korea.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua yang tiba-tiba membuat dada Namjoon berdetak lebih cepat. Membayangkan mungkin sebentar lagi ia bakal bertemu Nara.

 Membayangkan mungkin sebentar lagi ia bakal bertemu Nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jae in sudah mengeluarkan barang mereka. Mobil yang tadi mereka tumpangi juga sudah berlalu. Jae in hendak membunyikan bel yang ada di pagar rumah saat melihat dua anak remaja laki-laki yang menaiki motor turun dihadapan mereka. Keduanya kembar, memiliki wajah dan tinggi badan yang sama.

"Kalian nyari siapa?, " Si pengemudi turun, wajahnya terlihat tak bersahabat, bukan karena tidak tampan ia terlihat tak ramah saja.

Jae in dan Namjoon saling berpandangan karena tak mengerti apa yang dikatakan anak di depannya ini karena menggunakan bahasa Indonesia. Namjoon segera membuka masker dan topi yang ia kenakan.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang