"Dimana kau bertemu Jungkook?, "tanya Namjoon saat Nara baru masuk ke dalam rumahnya.
Ia terkejut saat Jungkook menghubunginya dan mengatakan akan mengantar Nara ke rumahnya, pria itu tak masuk ke dalam rumah tapi Namjoon bisa melihat melalui jendelanya bagaimana Nara dan Jungkook terlihat sangat akrab, mereka tertawa bersama dan saling melambai saat berpisah.
"Dia ternyata adalah pemilik dari restoran tempatku bekerja."
"Benarkah? , "Namjoon mengikuti Nara yang sekarang menuju dapur, "kebetulan sekali."
"Hari ini karena ocehanmu aku mengacaukan traktiran makan siangku."
Nara sibuk membuka kulkas mengeluarkan bahan-bahan yang akan ia masak untuk makan siang Namjoon.
"Kau makan siang bersama Jungkook?, "tanya Namjoon.
"Ya, "melihat Namjoon mengingatkan Nara dengan perbincangannya dengan Jungkook tadi, tentang Yunju.
"Bagus ya, aku kelaparan disini, dan kau enak-enakan makan siang diluar, aku kan sudah bilang untuk tidak bekerja di tempat lain, "dengan kesal Namjoon membuka kulkas dan meminum air dinginnya.
"Aku sudah berhenti bekerja,"Nara menjawab dengan ketus.
"Baguslah, mulai sekarang aku hanya akan memberimu ijin saat kuliahmu sudah mulai masuk."
Nara memilih mengabaikan pria itu dan mulai memotong daging yang akan ia buat tumis.
"Jangan memasak wortel lagi hari ini, "Namjoon bersandar pada meja dapur mengamati Nara yang sedang bekerja.
"Hmm."
"Kau juga jangan terlalu sering makan wortel makanlah daging juga."
"Aku banyak makan enak hari ini, "Nara menjawab dengan ketus.
"Dengan Jungkook? kau ini gadis bodoh, bahagia hanya dengan ditraktir sepiring makanan."
Nara memejamkan matanya menahan amarah, kata-kata Namjoon yang selalu membuat darahnya mendidih.
"Jangan salah paham karena orang lain berbuat baik padamu, itu karena yang mereka tahu kau kekasihku, "ia berdehem karena Nara tak menjawab kata-katanya.
"Kau ingat kan saat teman-temanmu mengirimu hadiah kau dengan bodohnya menyukai itu tapi mereka hanya melakukannya karena ingin mendapat sesuatu."
Namjoon mendekat kearah Nara, ia tak suka diabaikan. Biasanya Nara selalu menjawab bila ia sedang menganggu gadis itu. Namjoon hendak menaruh sendok yang tergeletak di dekatnya tapi saat ia mulai menaruhnya, tempat sendok yang ia pegang tiba-tiba terjatuh dan isinya berserakan ke seluruh meja. Ia menatap ke arah Nara yang sudah mendelik kesal kearahnya.
"Bisa tidak kau diam, suasana hatiku sedang tak baik, kau tak dengar kalau aku baru kehilangan pekerjaan hari ini," Kesabaran Nara sudah habis, seperti inilah saat ia bekerja dan Namjoon di rumah, pria itu selalu mengikutinya kemana-mana lalu mengganggunya. Biasanya ia akan berdebat dengan Namjoon tapi hari ini ia tak berniat melakukannya.
"Aku akan bersihkan ini, "kata Namjoon.
"Tinggalkan itu, kau akan tambah membuatnya berantakan. Bagaimana bisa kau sangat menyebalkan, karena itu Park Yunju lebih menyukai Jungkook daripada kau."
Namjoon meradang mendengar perkataan Nara, "kau bicara apa?, "Ia membalikkan tubuh Nara menatap gadis itu tajam.
"Kupikir telingamu masih berfungsi dengan baik, "Nara balas menatap Namjoon, ia menepis tangan Namjoon dan melanjutkan pekerjaannya.
"Kau tak tau apa-apa."
"Aku tau semua, "Nara berbalik memandang sengit pada Namjoon, "aku tahu kau menyukai Yunju, tapi gadis itu menyukai Jungkook. Kau pengecut yang tidak berani memberitahu perasaanmu. Agar Yunju tak menjauhimu yang menyukainya. Kau berpura-pura memiliki kekasih, mengorbankan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry because loving you "KNJ"
Fanfiction"Saat seseorang hadir dan merubah cara pandangmu pada dunia. Saat seseorang yang membuatmu ingin memberikan seluruh dunia untuknya. Percayalah itu bukan kesalahan tapi CINTA." Korean series, Korea-indonesia Bts -Kim namjoon -Narayana Dewanto -Jeon j...