Because Love

369 39 0
                                    

"Jae In belum datang?, "tanya Namjoon saat ia sudah selesai dengan sarapannya melihat Nara merapikan pakaiannya di ruang gantinya, memasukannya ke dalam koper yang akan dibawa Namjoon hari ini ke Jepang.

"Aku menggajinya untuk bekerja, bukan untuk menyuruhmu menggantikan pekerjaannya, "kata Namjoon duduk di sebelah Nara. Yang malah kembali berdiri, sibuk mondar-mandir.

"Aku menyuruhnya libur, "kata Nara sambil menjelaskan pada Namjoon tempat baju-bajunya. Mengingatkan Namjoon agar tak melupakan barang-barangnya, ini baru pertama kali ia pergi tanpa Jae in.

"Libur? Enak sekali dia, "kata Namjoon hendak mengambil ponsel untuk menghubungi Jae in, "Aku akan menghubunginya."

"Sudahlah, kapan terakhir kau memberikan Jae in libur? Kau sudah membuatnya kesulitan selama ini, "kata Nara melotot ke arah Namjoon hingga pria itu mengurungkan niatnya.

"Itu kan sudah tugasnya, " Namjoon menarik Nara yang kebetulan sedang berjalan di depannya, membawa gadis itu duduk di pangkuannya.

"Kenapa kau begitu baik dan polos, bagaimana kau bisa jatuh cinta pada pria egois sepertiku?, "kata Namjoon yang membuat Nara tertawa, pria ini menyadari bahwa ia menyebalkan kan?

"Entahlah," Jawab Nara memukul tangan Namjoon yang hendak masuk ke kemeja kebesaran yang ia kenakan, "kau kan harus cepat berangkat."

"Kau mau ikut ke Jepang saja?."

"Jangan bicara sembarangan."

"Kau bisa pergi ke rumah Yoora noona bila kesepian, jangan pergi bekerja dan ke kampus dulu."

"Ya, " Nara hendak berdiri tapi Namjoon masih menahannya.

"Jungkook sudah pergi wajib militer. Aku sedikit merasa bersalah, tapi pikiranku akan semakin kacau kalau dia masih disini saat aku tak ada. Ayo kunjungi dia setelah aku pulang dari Jepang."

"Okey, baik, siap. Sekarang jangan banyak bicara dan segeralah bersiap, " Nara melihat jam yang melingkar ditangan Namjoon, "Jae in sudah menyiapkan sopir tepat pukul 10, Sayang."

                       *****

"Penjagaan di bandara sudah cukup ketat? Kau benar tidak ingin ikut masuk?, "tanya Namjoon.

    Namjoon dan Nara sedang ada di dalam mobil yang diparkir di depan pintu khusus bandara, pesawat Namjoon akan berangkat sebentar lagi.

   Nara menggeleng, "walau bagaimanapun ini tempat umum, berangkatlah dengan tenang."

"Pak Han, bisakah kau keluar sebentar!, " Perintah Namjoon pada sopir yang hari ini mengantar mereka. Ia butuh berbicara berdua dengan Nara.

"Tidak perlu menyuruh Han ajussi keluar, cepat berangkat sana. Aku juga harus pulang, "kata Nara saat sopir Namjoon turun dari mobil dan menutup pintu agar keduanya bisa mengobrol.

"Kau tidak akan merindukanku setelah ini? Aku akan segera menghubungimu saat sampai,"kata Namjoon.

"Eoh, "jawab Nara sambil tersenyum membalas genggaman Namjoon pada tangannya. Ia ikut tersenyum saat Namjoon mencium punggumg tangannya.

"Makan dengan baik, jangan begadang untuk bermain ponsel. Angkat teleponku! jangan berani mematikannya, "kata Namjoon yang masih terus berbicara.

"Chagiya, kau dengar aku?, " Namjoon kesal karena Nara hanya diam.

"Aku mengerti, kau hanya pergi selama tiga hari tapi bertingkah seolah hendak berpisah selama satu tahun, "kata Nara.

"Aku pasti akan merindukanmu,"kata Namjoon mengabaikan kata-kata Nara. Ia akhirnya keluar mobil setelah mencium kening Nara.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang