Sweet memory

426 42 0
                                    

"Digendong oleh pria tampan dan terkenal sepertiku bukankah itu membuatmu bahagia?."

"Kau sudah tak terkenal lagi, "kata Nara.

"Maaf Nara-ya!."

   Suara dalam Namjoon membuat Nara menoleh kearah pria itu yang kini tengah menunduk.

"Aku hanya bercanda, "kata Nara tak menyangka tanggapan Namjoon dengan kata-kata nya akan seperti ini.

"Semua kejadian buruk yang terjadi karena aku. Memaksamu menjalani hubungan palsu denganku. Aku tahu kau sudah beberapa kali ingin pergi tapi aku menempel padamu seperti lintah. Tidakkah kau merasa aku mengerikan?."

"Kau ini bicara apa? Saat kita menjalani hubungan banyak orang yang tiba-tiba mendekatiku dan memberikanku kemudahan karena mengetahui aku adalah kekasihmu. Beberapa dosen bahkan membantuku mengerjakan tugas akhir untuk kelulusanku. Jangan terlalu merasa bersalah, aku juga menikmati peranku selama ini."

"Maaf karena aku membawamu dalam mimpi buruk ini, Sayang. Tapi sungguh aku tak bisa melepaskanmu."

"Maaf bila kata-kataku belakangan ini menyinggungmu. Kau memikirkan kejutan ini untukku pasti sulit."

"Banyak yang membantuku, Hyurim dan member Bangtan lainnya. Bukankah aku manis? Aku memikirkan hal sedetail ini, kau sangat terharu kan?."

   Nara tersenyum lalu mengangguk, saat para member Bangtan terkena masalah ia mendengar dari Yoora bahwa mereka akan mendatangi Seokjin lalu menempel pada member tertua Bangtan itu. Dan inilah yang terjadi sekarang, Namjoon jadi mirip pria itu. Terlalu percaya diri.

"Maka dari itu kita mulai semua dari awal, ya? ," Tanya Namjoon menggenggam tangan Nara erat, "Kita buat kenangan baru yang lebih indah. Mulai dari sekarang aku tak akan memaksamu untuk berbohong lagi. Kau bisa mengandalkan aku apapun yang terjadi."

"Kau juga sudah mengalami banyak kesulitan. Ini semua terjadi karena aku. Harusnya saat kau menyarankan kita untuk melakukan wawancara aku menyetujuinya. Tapi karena terpengaruh berita dan ucapan kasar orang-orang di media aku jadi membuatnya makin buruk."

"Atau sebaiknya aku berhenti dari awal, bukannya malah mengikutimu kemana-mana dan memaksamu melakukan hal-hal yang aku inginkan sehingga membuatmu jatuh cinta padaku, " Lanjut Nara.

"Kau ini bicara apa? Kenapa menyalahkan perasaan kita? Kau itu cantik dan menarik bagaimana bisa kau berfikir aku jatuh cinta padamu karena kau mengikutiku kemana-mana. Bangunlah, " Namjoon lebih dulu berdiri mengulurkan tangan pada Nara.

    Alunan musik ost dari film titanic diputar saat Nara menerima uluran tangan Namjoon. Ini lagu kesukaannya. Dan saat Namjoon tiba-tiba mengajaknya berdansa tepat di depan air mancur membuat Nara tercengang. Ini adalah adegan impiannya, ia selaku memimpikan hal seperti ini. Bagaimana bisa Namjoon mengetahuinya.

"Kau itu kuno sekali, " Bisik Namjoon saat keduanya tengah berdansa dengan Nara yang tak berhenti tersenyum lebar, "Hyurim bilang kau menyukai film lawas ini dan bermimpi ingin berdansa seperti Rose dan Jack. Lagu ini sudah lama sekali."

"Aku bahagia hari ini, " Nara mengacuhkan kalimat sindiran Namjoon ia berbisik pada Namjoon, "kau telah berhasil membuat kenangan baru yang indah."

"Aku berhasil?."

"Eoh."

"Syukurlah, aku mencintaimu  Nara-ya."

                      ******
  Namjoon kembali membuat Nara terkejut saat pria itu mengantarkannya pulang. Pantas saja Namjoon mengajaknya menginap di rumahnya setelah makan malam bersama kemarin. Pria itu membuat alasan bahwa Hyurim tak berada di rumah sehingga taj mengijinkan Nara untuk pulang.

    Kini rumah Nara telah berubah drastis dari mulai warna hingga perabotan bahkan pajangan dinding. Nara hampir tak mengenali rumahnya saat ia masuk.

   Dapur dan ruang makan juga diubah. Namjoon memberi warna indah yang benar-benar berbeda dari sebelumnya ia juga mengganti kursi makannya.

"Saat hendak makan, kau makanlah dengan tenang tanpa harus mengingat masalalu. Jangan ingat lagi bahwa kau pernah menerima tamu bernama Park Yunju."

   Nara mengangguk mengerti maksud dari perkataan Namjoon. Ia sebenarnya keberatan karena mendekor ini semua pasti butuh banyak biaya. Tapi saat mendengar alasan Namjoon ia merasa tersentuh. Seumur hidupnya tak pernah Nara membayangkan seseorang melakukan hal-hal seperti ini untuknya.

"Bukankah ini tempat yang berbeda? Ini bukan tempat dimana Yunju meneriakimu."

"Terimakasih banyak," Kata Nara dna berhambur memeluk Namjoon.

   Pria ini melakukan banyak hal untuknya. Ia yang dalam mimpi pun tak pernah bermimipi dicintai oleh seorang Kim Namjoon.

                  *******

   Berita tentang Nara dan Namjoon memang terus muncul tapi Nara memutuskan untuk mengabaikan itu semua. Ia berhenti melihat televisi dan tak lagi melihat berita dari ponselnya. Ini masih pagi saat Nara membuka pintu dan mendapati Namjoon sudah ada di depan pintu rumahnya.

"Kau disini? Tidak bekerja?, " Tanya Nara mengikuti Namjoon yang lebih dahulu masuk.

"Aku hanya ingin libur, beberapa hari, "jawab pria itu lalu duduk di ruang depan.

"Apa terjadi sesuatu?, "tanya Nara karena mengetahui bahwa keadaan perusahaan Namjoon tidak begitu baik.

"Kau mendengar berita apa lagi?."

"Bukan begitu,,, "

"Aku hanya mengunjungi kekasihku. Kau akan ke kampus hari ini kan? Aku akan mengantar dan menjemput kemanapun kau mau, apa aku salah?."

  Nara tersenyum, "aku hanya menyetorkan sesuatu dan mengambil beberapa barang. Aku akan segera wisuda tapi tak bisa melamar pekerjaan sampai sekarang, "kata Nara.

"Kau mau bekerja untukku lagi, atau tinggal di rumahku saja."

"Jangan berbicara sembarangan. Ayo, " Nara telah mengambil tasnya sebelum menarik Namjoon yang memang beberapa hari ini selalu terlihat malas.

                      ******
"Aku akan menunggu disini Chagiya, "kata Namjoon membuka jendela mobilnya saat Nara turun tepat di depan kampusnya.

"Pergilah ke tempat fitnes, atau berkunjunglah ke rumah Yoongi Oppa."

"Hmm," Jawab Namjoon.

"Aku akan masuk, " Nara melambai pada Namjoon sebelum benar-benar meninggalkan Namjoon untuk masuk ke kampusnya.

"Tidak ada pekerjaan untukmu Namjoon-a. Fansmu di Korea mengutukmu karena kau mendatangi kedutaan Indonesia. Kau menghancurkan karirmu sendiri."

    Namjoon teringat kata-kata Eunseok. Perusahaannya juga sedang dalam kondisi buruk setelah banyak kontrak yang dibatalkan. Pergi ke perusahaan untuk bekerja hari ini juga hanya akan membuatnya bertambah pusing. Pergi ke tempat umum. Juga sudah tak memungkinkan lagi bagi Namjoon.

"Semua pasti akan kembali baik, "gumam Namjoon menyakinkan dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk menunggu Nara selesai hari ini. Untuk sekarang hanya gadis itulah yang membuat suasana hatinya membaik.

Jang Nara

Jang Nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang