Alright, I'm here

385 39 0
                                    

"Pulanglah Jae in-a!!, "kata Nara saat Jae in mengantar gadis itu ke rumah keluarga Yoongi sesuai permintaan Nara.

    Jae in teelihat enggan, sepanjang perjalanan Nara tak bisa menyembunyikan lukanya dari Jae in, meskipun tak menangis pandangan kosong Nara menjelaskan semuanya. Gadis itu sedang tak baik-baik saja.

"Aku akan mengantar nona turun dan memastikan Nona Yoora ada dirumah."

"Aku baik-baik saja, kembalilah bekerja, aku akan dirumah Yoora Unnie untuk sementara, terimakasih Jae in-a, " Nara menepuk pundak Jae in menenangkan pria yang terlihat khawatir itu sebelum turun dari mobil.

   Yoora baru saja akan membuka gerbangnya saat melihat Nara ada di depan rumahnya. Ia hendak menuju kantor suaminya setelah melihat berita sore ini tentang Nara, menitipkan anak-anak pada asisten rumah tangganya.

"Nara-ya!!,"

       Langkah Nara terhenti, airmatanya mengalir saat melihat Yoora menatapnya khawatir.

"Unnie, "tangisnya tak mampu ia bendung lagi semakin menjadi saat Yoora menghampirinya dan memeluknya.

"Aku harus bagaimana Unnie, "

      Suara tangis Nara begitu menyakitkan bagi Yoora tangis gadis itu menyayat hatinya. Ia hanya bisa mengelus rambut Nara menenangkan gadis itu. Tahan, Yoora berulang kali mendongak untuk menahan laju air matanya. Di depan Nara ia tak boleh menangis.

                     *******

"Minumlah, "kata Yoora.

    Ia memberikan Nara minuman jeruk dingin setelah mengajak gadis itu duduk di teras belakang rumahnya yang menghadap ke hamparan hijau tanah lapang yang cukup luas biasa digunakan anak-anaknya untuk bermain. Ketiga anaknya sedang tidur siang, jadi Yoora dan Nara leluasa untuk mengobrol.

"Terimakasih Unnie, " Nara meminum minumannya, pandangan kembali lurus ke depan.

   Rumah Yoora adalah satu-satunya tempat yang terpikir untuk Nara datangi. Entahlah ia merasa dekat dengan istri Yoongi karena selalu memperlakukan Nara seperti seorang adik.

"Apa seseorang memaksamu melakukan wawancara ini?, "tanya Yoora menarik kursi untuk duduk didepan Nara.

   Nara menggeleng, " Tidak ada, Unnie."

"Lalu kenapa kau melakukannya. Lihat dirimu, kau terluka lagi karena harus berbohong. Aku kan sudah pernah bilang lakukan hal yang membuatmu bahagia, bagaimana kau bisa keras kepala seperti ini, "kata Yoora.

"Bagaimana dengan hidupmu? keluargamu? kabar ini pasti akan sampai pada mereka, kau mematikan ponselmu?, " tanya Yoora.

Nara mengangguk

"Kenapa terus menyakiti diri. sendiri Nara-ya. Kau tahu betapa khawatirnya aku saat melihat wawancaramu hari ini."

"Apa Unnie juga akan diam saja saat hal seperti Namjoon  menimpa Yoongi Oppa?, " Akhirnya Nara mnejawab setelah memilih diam beberapa saat.

"Saat aku bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Namjoon, aku tak bisa diam saja Unnie, "lanjut Nara.

   Yoora akhirnya memegang tangan Nara ia mengerti sekarang apa yang telah dilakukan Nara. Memikirkan kesulitan dari orang yang mereka cintai adalah hal yang juga selalu ia lakukan.

"Lalu apa sekarang rencanamu, Namjoon pasti akan marah saat mengetahui ini semua."

   Nara menggeleng, "aku belum tahu, tapi aku ahli menghadapi kemarahan Namjoon, " Nara tersenyum kecil, ia belum mau mengungkapkan pada Yoora rencananya untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan Namjoon.

I'm sorry because loving you "KNJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang